Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyebutkan kalau perbaikan sejumlah halte Transjakarta yang rusak akibat dibakar saat kerusuhan unjuk rasa pekan lalu memakan biaya hingga hampir Rp20 miliar.
Ada lima halte yang terbakar dan alami rusak berat, Pramono memastikan kalau seluruhnya sudah diperbaiki dan bisa beroperasi normal kembali.
"Halte semuanya sudah ter-cover tentunya oleh Transjakarta. Tetapi untuk dua JPO dan lift yang ada di Polda maupun di Senen ini diperkirakan angkanya kurang lebih Rp19 sampai dengan Rp20 milyar," kata Pramono usia meresmikan pergantian nama Halte Transjakarta Senen Sentral menjadi Halte Jaga Jakarta di Senen, Jakarta Pusat, Senin (8/9/2025).
Namun, perbaikan jembatan penyeberang orang (JPO) yang mengarah ke Halte Jaga Jakarta dan Halte Polda Metro Jaya saat ini masih dalam pengerjaan oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
Pramono menyebutkan kalau perbaikan JPO itu ditargetkan selesai pada akhir tahun ini.
"Mereka (Kementerian PU) akan memulai mengerjakan ini dan mudah-mudahan selesai bulan Desember. Jadi PU mengerjakan halte menyangkut lift dan JPO, sedangkan halte dikerjakan sepenuhnya oleh pemerintah Jakarta dan tentunya oleh Transjakarta," jelasnya.
Ditemui pada kesempatan yang sama, Dirut Transjakarta Welfizon Yuza menambahkan perbaikan halte itu menggunakan anggaran korporasi dari PT Transportasi Jakarta (Transjakarta).
Menurutnya, total anggaran untuk perbaikan sebenarnya berpotensi masih akan terus bertambah karena masih dilakukan penyempurnaan untuk perbaikannya.
"Kita gunakan anggaran dari korporasi, perusahaan, tentu proses pekerjaan ini akan terus kami sempurnakan," kata dia.
Baca Juga: Pastikan Jakarta Sudah Aman, Pramono Anung: Silakan Bikin Acara
"Jadi prosesnya mungkin dalam beberapa hari ke depan kita terus sempurnakan, sehingga layanan yang kita berikan bisa optimal. Dari sisi angka kami belum bisa sampaikan karena prosesnya masih terus kita sempurnakan," katanya menambahkan.
Welfizon juga menyebutkan pihaknya dalam melakukan perbaikan halte secara fungsional. Sehingga diutamakan kenyamanan masyarakat agar bisa naik dan turun Transjakarta dengan nyaman dan aman selama di halte.
"Ini adalah fungsional, kita fokusnya agar bisa digunakan. Fasilitas seperti toilet dan musola sudah kita rapikan kembali dan pelaku UMKM juga sudah mengisi kembali dan aktivitas sudah kembali normal," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
Terkini
-
Efek Domino Kasus SYL, KPK Bongkar Korupsi Baru Pengadaan 'Asam Semut' di Kementan
-
Buka Lahan Ilegal di Kawasan Konservasi Hutan, Wanita Ini Terancam 11 Tahun Bui
-
500 Ribu Lulusan SMK Siap Go Global: Cak Imin Targetkan Tenaga Terampil Tembus Pasar Dunia
-
Indonesia Siap Tambah Bahasa Portugis ke Kurikulum, Ini Alasan Strategisnya
-
Pemerintah Siapkan Beasiswa Khusus Siswa SMK yang Ingin Kerja di Luar Negeri, Termasuk Pakai LPDP
-
Sempat Tegang karena Dijaga Ormas GRIB, Begini Situasi Terkini 'Rumah Lelang' di Petukangan
-
Lagi-lagi Absen Panggilan, Nasib Tersangka Sekjen DPR Indra Iskandar Makin Tak Jelas
-
Nekat Pasok Sabu ke Napi Lewat Sandal, SM Malah Masuk Penjara Gegara Gesture Gelisah
-
Sepakat Kembangkan PLTA di Indonesia: PLN dan J&F S.A Brasil Teken MoU di Depan Dua Presiden
-
Usulan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional Dikritik, Mensos Gus Ipul: Itu Bukan Keputusan Saya Pribadi