- Dugaan Kuat Keterlibatan Judol
- Sikap Tegas Presiden Prabowo
- Kinerja Budi Arie yang Masih Dipertanyakan
Suara.com - Keputusan Presiden Prabowo Subianto merombak kabinetnya menyisakan satu pertanyaan besar, mengapa Budi Arie Setiadi tersingkir dari kursi Menteri Koperasi? Spekulasi yang beredar kencang mengarah pada dugaan keterlibatannya dalam pusaran kasus judi online (judol) yang tengah menjadi sorotan publik.
Langkah tegas Prabowo ini dinilai sebagai upaya untuk menjaga marwah pemerintahan dan memastikan tidak ada lagi jajaran kabinetnya yang tersandung masalah hukum.
Pengamat politik, Agung Baskoro, menilai pencopotan Budi Arie merupakan langkah strategis agar yang bersangkutan bisa lebih fokus menghadapi persoalan hukum yang menjeratnya.
"Saya lihat dia di-reshuffle supaya fokus menghadapi kasus itu sebaik-baiknya sehingga tidak mengganggu kinerja beliau sebagai Menteri Koperasi. Karena kan programnya cukup besar ya, soal koperasi Desa Merah Putih. Jadi kalau dia tersangkut kasus, kemudian program utama pemerintah ini bermasalah nanti yang terbebani justru Pak Presiden," kata Agung kepada Suara.com, Selasa (9/9/2025).
Menurut Agung, dimensi yuridis atau hukum menjadi pertimbangan utama di balik keputusan reshuffle ini, bahkan melebihi pertimbangan politis lainnya. Sikap Prabowo ini mencerminkan keinginannya untuk tidak mengulangi preseden buruk di masa lalu, di mana pejabat tinggi negara terjerat kasus korupsi.
Contohnya adalah kasus yang menimpa Wakil Menteri Tenaga Kerja, Immanuel Ebenezer (Noel), yang dijerat oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Presiden dinilai tidak ingin citra pemerintahannya terganggu oleh pejabat yang memiliki masalah hukum.
"Soal pertimbangan poros di antara Solo, Tengku Umar, Hambalang, Cikeas, dan sebaginya itu alasan kedua. Yang jelas saya melihat dimensi juridisnya lebih kuat, apalagi ada Presiden tidak mau kasus Noel itu terulang lagi di masa-masa berikutnya" imbuhnya.
Di sisi lain, kinerja Budi Arie selama menjabat sebagai Menteri Koperasi juga menjadi catatan. Program andalannya, Koperasi Merah Putih, yang diklaim telah tersebar di puluhan ribu desa, masih perlu diuji lebih lanjut efektivitas dan kualitasnya. Agung menyoroti bahwa klaim kuantitas belum tentu sejalan dengan kualitas yang diharapkan.
Baca Juga: Akui Sri Mulyani Sosok Berintegritas, Mahfud MD Beber Penyebab Menkeu Diganti
"Koperasi Merah Putih sudah berdiri, katanya, 80 ribuan koperasi ya di desa, kelurahan semacam itu. Walaupun jumlah itu akan kita uji apakah berkualitas semua atau tidak koperasinya," ucapnya.
Berita Terkait
-
Akui Sri Mulyani Sosok Berintegritas, Mahfud MD Beber Penyebab Menkeu Diganti
-
Pesan Terakhir Nan Haru Sri Mulyani, Minta Privasi Dihormati Usai Tak Lagi Jadi Menteri Keuangan
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
Pengamat: Dugaan Terlibat Kasus Judol Jadi Alasan Kuat Budi Arie Tersingkir dari Kabinet Prabowo
-
Krisis Kepercayaan Publik: Rakyat Dapat Apa dari Reshuffle Kabinet?
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Keluarga Tahan Banting Anti Mogok, Mulai Rp 60 Jutaan
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Muncul Dugaan Kasus Trans7 vs Ponpes Lirboyo untuk Tutupi 4 Kasus Besar Ini
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
Guru Takut Tegur Murid Merokok? Dilema HAM VS Disiplin Hancurkan Wibawa Pendidik
-
Keakraban Prabowo dan Trump Jadi Bahan Lelucon Jimmy Kimmel di TV Nasional
-
Blak-blakan di Sidang ASDP, Mantan Wakil Ketua KPK: Hapus Pasal 'Kerugian Negara'
-
Bikin Pedagang Pasar Tersiksa, APPSI Tolak Raperda KTR DKI Jakarta
-
60 Koperasi Merah Putih Terima Dana Rp6 Miliar, Menkop Ferry Ingatkan Soal Kejujuran
-
Dugaan Ijazah Palsu Arsul Sani, Jika Terbukti Wajib Mundur dari Hakim MK
-
Di Balik Sertifikat Akreditasi: Upaya Klinik dan LAFKESPRI Jaga Mutu Layanan Kesehatan Indonesia
-
Soroti Kesenjangan Energi, Akademisi: Target Listrik 5.700 Desa Harus Wujudkan Keadilan Akses!
-
Hadapi Nyinyiran, Prabowo Beberkan Bukti Keberhasilan MBG: 99,99% Sukses!
-
Dipuji Dunia, Disindir di Negeri Sendiri: Prabowo Bela Program Makan Bergizi Gratis dari Cibiran