-
Foto siswa SMA di Makassar yang merokok dan mengangkat kaki di samping gurunya viral dan memicu keprihatinan publik.
-
Guru bernama Ambo mengaku ragu menegur muridnya karena takut dicap melanggar HAM.
-
Kasus ini menyoroti krisis wibawa guru dan dilema disiplin di dunia pendidikan Indonesia.
Suara.com - Sebuah potret yang mengiris hati dari dunia pendidikan Indonesia kembali menjadi sorotan tajam.
Foto seorang siswa SMA di Makassar berinisial AS, yang dengan santainya merokok dan mengangkat kaki di samping gurunya, Ambo menyebar cepat di jagat maya.
Insiden ini bukan sekadar cerita tentang kenakalan remaja, melainkan sebuah dilema besar yang dihadapi para pendidik di era modern.
Di satu sisi, ada guru yang ragu bertindak karena takut dicap melanggar HAM.
Di sisi lain, ada pendidik yang memilih jalur kekerasan, seperti kasus kepala sekolah di Banten yang menampar muridnya karena ketahuan merokok.
Dalam klarifikasinya kepada Dinas Pendidikan Makassar, Ambo sang guru dalam foto viral tersebut, memberikan penjelasan yang justru menyoroti betapa rumitnya posisi pendidik saat ini.
Ia mengaku tidak menyadari muridnya memegang rokok karena fokusnya teralihkan pada permintaan AS untuk diajari membaca puisi.
Namun, pengakuannya yang paling mencuri perhatian adalah keraguannya untuk menegur secara tegas.
"Sekarang guru kalau keras sedikit bisa dibilang melanggar HAM," ujarnya.
Baca Juga: Guru Besar UGM Prof Nindyo Pramono: Kerugian BUMN Bukan Korupsi, Asal Penuhi Prinsip Ini
Pernyataan ini menyiratkan adanya tembok tak kasat mata yang membuat para guru ragu dalam menegakkan disiplin, takut tindakan mereka disalahartikan dan berujung pada sanksi.
Kasus ini menjadi antitesis tajam dari insiden yang terjadi di Banten, baru-baru ini.
Jika guru Ambo memilih kehati-hatian yang berujung pada kesan pembiaran, seorang kepala sekolah di Banten mengambil tindakan sebaliknya.
Menghadapi siswa yang juga melanggar aturan dengan merokok di lingkungan sekolah, sang kepala sekolah memilih respons fisik dengan menampar murid tersebut.
Hasilnya bisa ditebak, tindakan itu menuai kecaman luas, dianggap sebagai kekerasan di lingkungan pendidikan, dan berpotensi membawa konsekuensi hukum.
Dua peristiwa ini, meskipun terjadi di tempat yang berbeda dengan respons yang kontras, sebenarnya berakar dari masalah yang sama adanya ruang abu-abu dalam penerapan disiplin siswa dan tergerusnya wibawa guru.
Berita Terkait
-
CEO Emas Fitry Kurniaty Tertipu Investasi Trading, Rp 350 Juta Raib Tak Sampai Sehari
-
Totalitas Minta Maaf, Pria Ini Ajak Puluhan Anak Yatim Demo di Depan Rumah Kekasihnya
-
Viral! Seleb TikTok Jule Diduga Selingkuh dari Suami Korea, Netizen Heboh
-
Ending Saling Maaf-maafan, Kasus Kepsek SMAN 1 Cimarga Tampar Murid Perokok Bakal Dicabut?
-
Buntut Kasus Kepsek Tampar Siswa Merokok di Kantin, Ancaman Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Viral
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Keluarga Tahan Banting Anti Mogok, Mulai Rp 60 Jutaan
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Muncul Dugaan Kasus Trans7 vs Ponpes Lirboyo untuk Tutupi 4 Kasus Besar Ini
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
Keakraban Prabowo dan Trump Jadi Bahan Lelucon Jimmy Kimmel di TV Nasional
-
Blak-blakan di Sidang ASDP, Mantan Wakil Ketua KPK: Hapus Pasal 'Kerugian Negara'
-
Bikin Pedagang Pasar Tersiksa, APPSI Tolak Raperda KTR DKI Jakarta
-
60 Koperasi Merah Putih Terima Dana Rp6 Miliar, Menkop Ferry Ingatkan Soal Kejujuran
-
Dugaan Ijazah Palsu Arsul Sani, Jika Terbukti Wajib Mundur dari Hakim MK
-
Di Balik Sertifikat Akreditasi: Upaya Klinik dan LAFKESPRI Jaga Mutu Layanan Kesehatan Indonesia
-
Soroti Kesenjangan Energi, Akademisi: Target Listrik 5.700 Desa Harus Wujudkan Keadilan Akses!
-
Hadapi Nyinyiran, Prabowo Beberkan Bukti Keberhasilan MBG: 99,99% Sukses!
-
Dipuji Dunia, Disindir di Negeri Sendiri: Prabowo Bela Program Makan Bergizi Gratis dari Cibiran
-
Perpres Sudah Disiapkan, Pakar Ingatkan Peluang Besar dan Risiko PLTN di Indonesia