News / Nasional
Rabu, 10 September 2025 | 11:42 WIB
Kondisi tempat untuk alat pemantauan Gunung Kelud yang dicuri di Desa Ngaringan, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. (foto dok. Pos Pemantauan Gunung Kelud).
Baca 10 detik
  • Alat pemantau Gunung Kelud seharga Rp1,5 miliar raib digondol maling
  • Kejanggalan ini pertama kali diketahui pada 8 September 2025
  • Pagar pengaman pun sudah terpasang, namun tak menghentikan niat nekat para pelaku.
[batas-kesimpulan]

Suara.com - Kabar mengejutkan datang dari lereng Gunung Kelud. Alat pemantau gunung api canggih seharga fantastis Rp1,5 miliar raib digondol maling.

Kejadian ini terungkap setelah data pemantauan Gunung Kelud (1.731 mdpl) mendadak kosong, memicu kekhawatiran serius dari para pengamat.

Menurut Pengamat Gunung Kelud, Budi Prianto, kejanggalan ini pertama kali diketahui pada 8 September 2025.

"Itu diketahui tanggal 8 September. Kami tahunya alat itu tidak mengirim data. Biasanya ada gangguan misalnya aki drop atau kurang sinar matahari. Ternyata setelah kami cek ada pencurian," ungkap Budi Prianto di Kediri, Rabu (10/9/2025).

Ironisnya, lokasi alat yang hilang di Desa Ngaringan, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar ini sudah dilengkapi papan peringatan keras: "Mengganggu denda Rp500 juta dan kurungan lima tahun."

Pagar pengaman pun sudah terpasang, namun tak menghentikan niat nekat para pelaku.

Para pencuri berhasil membawa kabur sejumlah komponen vital, termasuk enam unit aki, penangkal petir, Seismik Broadband Certimus beserta kabelnya, serta beberapa kabel lainnya. Kerugian material ditaksir mencapai angka miliaran rupiah.

Yang lebih mencengangkan, ini adalah kali pertama insiden pencurian alat pemantau terjadi.

Lokasi pemasangan alat ini pun terbilang terpencil dan sulit dijangkau warga biasa, berada di jalur pendakian.

Baca Juga: Panik Hindari Razia Lalin, Pria Ini Ternyata Maling Motor Bersenpi, Langsung Diciduk Polisi

"Kalau bagi orang tertentu, pendaki, bisa lewat situ. Jika orang awam susah, hanya yang terbiasa lewat situ. Jalurnya dekat dengan pendakian Situs Gadungan," jelas Budi.

Hilangnya alat vital ini jelas menjadi pukulan telak bagi proses pemantauan Gunung Kelud.

Alat tersebut berfungsi merekam getaran gempa, sementara ada juga alat deformasi yang memantau pergeseran titik.

"Efeknya dari kerugian materiil, juga ada kerugian datanya," tegas Budi.

Padahal, alat yang dicuri ini baru dipasang satu tahun lalu. Secara keseluruhan, ada sekitar sembilan unit alat pemantau Gunung Kelud yang tersebar di beberapa wilayah, termasuk dua alat baru lainnya di Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, dan Desa Besowo, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri.

Kejadian ini telah dilaporkan ke PVMBG Bandung dan Polsek Gandusari, Kabupaten Blitar. (Antara)

Load More