Suara.com - Kunjungan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ke Cikeas sarat makna. Gibran dinilai tidak sekadar berkunjung untuk mengucapkan selamat ulang tahun ke-76 untuk Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Pengamat komunikasi politil Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga memandang kunjungan Gibran ke Cikeas bukan kunjungan biasa.
Menurutnya bila Gibran bertujuan mengucapkan selamat ulang tahun, hal itu bisa disampaikan melalui telepon atau mengirimkan sesuatu ke Cikeas, semisal bunga atau lukisan kesukaan SBY.
Kekinian setelah kehadiran Gibran bersama istri, Selvi Ananda di Cikeas, kunjungan tersebut dapat ditafsirkan benuansa politis.
"Gibran bisa saja ingin menunjukkan hubungannya dan keluarganya dengan keluarga Cikeas baik-baik saja. Gibran tampaknya ingin menetralisir adanya kesan hubungan keluarganya dengan Cikeas tidak baik," kata Jamiluddin kepada Suara.com, Rabu (10/9/2025).
Kesan hubungan keluarga Gibran di Solo dan keluarga Cikeas tidak baik muncul seiring adanya tuduhan dalang isu ijazah palsu yang dialamatkan kepada partai biru.
Belakangan isu tersebut dibantah putra kedua SBY yang juga Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhono atau Ibas.
Selain karena menyoal ijazah palsu, hubungan Gibran dan putra sulung SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sempat dirumorkan tidak harmonis.
Rumor tersebut muncul ketika acara resmi di Batujajar, di mana Gibran tidak beritakan tidak menyalami AHY. Buntutnya, timbul persepsi bahwa Gibran kurang suka dengan AHY.
Baca Juga: Gibran Sambangi SBY di Cikeas, AHY: Sampaikan Selamat Ulang Tahun ke-76
Melalui kunjungan ke Cikeas pada momen ulang tahun SBY, Gibran secara tersirat ingin membantah anggapan bahwa hubungan keluarganya dan keluaga Cikeas tidak baik.
Sebaliknya, Gibran ingin menunjukkan bahwa hubungan ia dan keluarganya dengan keluarga Cikeas sangat baik.
"Gibran juga ingin menyatakan tidak ada persaingan antara dirinya dengan AHY. Kalaupun ada penilaian AHY dinilai sebagai kompetitornya pada Pilpres 2029, itu hanyalah persepsi masyarakat," kata dia.
"Jadi dengan datang ke Cikeas dan mencium tangan SBY, Gibran berharap tidak ada lagi penilaian huhungannya dan keluarganya dengan keluarga Cikeas tidak baik. Harapan itu bisa saja terwujud untuk sebagian masyarakat," Jamiluddin menambahkan.
Tetapi, menurut Jamiluddin, bagi sebagian masyarakat lainnya, persepsi itu bisa saja tidak berubah.
"Sebab, saat Joko Widodo berkuasa, Partai Demokrat mendapat cobaan yang sangat berat. Termasuk tentunya upaya kudeta mengambil alih Partai Demokrat. Masyarakat yang mengetahui peristiwa itu tentu tidak begitu saja menilaì hubungan keluarganya dengan keluarga Cikeas sudah baikhanya karena Gibran berkunjungnke Cikeas," kata Jamiluddin.
Berita Terkait
-
Terungkap! AHY Bongkar Misi Khusus Gibran Sambangi SBY di Cikeas Pagi-pagi
-
CRZY oleh Haechan NCT: Pesona Tak Terduga yang Bikin Kamu Tergila-gila
-
Susul Kasus Jokowi, Roy Suryo Pertanyakan Ijazah Gibran
-
Refly Harun : Gibran Jadi Wapres Setelah SMA di Luar Negeri Adalah Cacat Bawaan
-
Gibran Sambangi SBY di Cikeas, AHY: Sampaikan Selamat Ulang Tahun ke-76
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Sidang Praperadilan Delpedro Marhaen: Hakim Tunda Putusan Hingga Pukul 2 Siang
-
Heboh WN Israel Punya KTP Cianjur, Dedi Mulyadi Cecar Sang Bupati
-
Komjak Ultimatum Kajari Jaksel: Eksekusi Silfester Matutina Sekarang, Jangan Tunda Lagi!
-
IPB Bahas Masa Depan Kawasan Puncak: Antara Lestari dan Laju Ekonomi
-
Rumah Digeledah, ASN Kemenaker RJ Dipanggil KPK: Ada Apa dengan Kasus RPTKA?
-
Rayakan HLN ke-80, PLN Wujudkan Akses Listrik Gratis bagi Warga Pra Sejahtera di Bali
-
Tok! Gugatan Praperadilan Khariq Anhar Ditolak PN Jaksel, Ini Alasan Hakim Sulistyo
-
Biar Talas dan Sagu Tak Dianggap Makanan Kelas Bawah, Mendagri Minta Daerah Gandeng Ahli Kuliner
-
Usut Kasus CSR, KPK Panggil Politikus Nasdem Rajiv
-
Johnson Panjaitan Wafat: Advokat HAM Pemberani, Mobil Ditembak, Kantor Digeruduk Nyali Tak Ciut