News / Metropolitan
Kamis, 11 September 2025 | 20:09 WIB
Petugas gabungan masih melakukan penyisiran di lokasi kejadian untuk memastikan tidak ada lagi korban yang terperangkap. [Ist]
Baca 10 detik
  • Jumlah Korban Jiwa Bertambah.
  • Penyebab Utama Diduga karena Kelebihan Beban.
  • Banyak Korban yang Terluka dan Masih Dirawat.
[batas-kesimpulan]

Suara.com - Duka mendalam kembali menyelimuti tragedi ambruknya gedung Majelis Taklim Asobiyah di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Seorang balita perempuan berusia 2,5 tahun yang menjadi salah satu korban kritis, dinyatakan meninggal dunia pada Kamis sore setelah berjuang melawan luka parah di RSUD Kota Bogor.

Kabar ini dikonfirmasi langsung oleh Direktur Utama RSUD Kota Bogor, Ilham Chaidir. "Iya benar, (meninggal dunia) jam 14.25 WIB tadi," katanya dilansir dari Antara.

Meninggalnya balita tersebut menambah daftar korban jiwa dalam insiden tragis ini menjadi lima orang, meninggalkan luka yang semakin dalam bagi keluarga dan masyarakat.

Menurut Ilham Chaidir, kondisi korban sejak awal memang sudah sangat kritis. Ia mengalami pendarahan yang luas pada bagian kepala, sebuah cedera yang sangat fatal bagi anak seusianya.

Tim dokter RSUD Kota Bogor telah mengerahkan upaya maksimal untuk menyelamatkan nyawanya.

"Sudah dioperasi, dua hari di ICU, tapi kondisinya memang jelek dari awal," ujar Ilham.

Meskipun operasi telah dilakukan dan perawatan intensif diberikan di ruang ICU, takdir berkata lain.

Pendarahan hebat di kepala menjadi penyebab utama kondisi korban terus memburuk hingga akhirnya menghembuskan napas terakhir.

Baca Juga: Fakta Mengerikan Kebakaran Maut di Gunung Putri: Ternyata Ulah Cucu yang Sakit Hati Sering Dimarahi

"Kita sudah berusaha maksimal, ternyata akhirnya meninggal karena pendarahan di kepala," tambahnya.

Saat ini, jenazah korban telah diserahkan kepada pihak keluarga dari RSUD Kota Bogor untuk segera dimakamkan diiringi isak tangis keluarga.

Dengan bertambahnya korban jiwa, Pusat Pengendalian dan Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) BPBD Kabupaten Bogor merilis data terbaru mengenai jumlah total korban yang terdampak tragedi ini. Berikut rinciannya:

  • Total Korban: 158 jiwa.
  • Meninggal Dunia: 5 orang.
  • Masih Dirawat: 59 orang.
  • Dirawat di Rumah: 40 orang.
  • Telah Dipulangkan: 55 orang.

Selain balita yang baru saja meninggal, empat korban jiwa lainnya adalah Irni Susanti, Ulan, dan Nurhayati yang merupakan warga Kecamatan Tamansari, serta Yuli, warga Desa Sukamakmur.

Para korban yang masih menjalani perawatan tersebar di berbagai fasilitas kesehatan, termasuk RSUD Kota Bogor, RS PMI, RS Medika Dramaga, RS Ummi, RS Ciawi, dan beberapa dirujuk ke rumah sakit di Jakarta karena luka berat.

Insiden nahas ini terjadi pada Minggu (7/9), saat ratusan jemaah, mayoritas ibu-ibu dan anak-anak, berkumpul di lantai dua gedung Majelis Taklim Asobiyah untuk memperingati Maulid Nabi.

Berdasarkan analisis awal dari BPBD Kabupaten Bogor, penyebab utama ambruknya bangunan diduga kuat karena struktur konstruksi yang tidak mampu menahan beban berlebih dari ratusan jemaah yang berkumpul di satu titik.

Tim gabungan yang terdiri dari BPBD, Damkar, TNI, Polri, dan relawan kini telah menyelesaikan proses evakuasi korban serta pembersihan material bangunan di lokasi kejadian sambil terus melakukan kajian mendalam terkait penyebab pasti peristiwa tersebut.

Load More