News / Metropolitan
Kamis, 11 September 2025 | 17:43 WIB
Ilustrasi kebakaran. [Ist]
Baca 10 detik
  • Motif di Balik Kebakaran Adalah Pembunuhan Berencana, Bukan Kecelakaan
  • Pelaku Melakukan Kekerasan Fisik Sebelum Aksi Pembakaran
  • Bukti CCTV Menjadi Petunjuk Kunci Identifikasi Pelaku
[batas-kesimpulan]

Suara.com - Misteri di balik kebakaran maut yang menghanguskan sebuah ruko pecel lele di Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, akhirnya terungkap.

Polisi memastikan insiden yang menewaskan dua orang ini bukanlah kecelakaan, melainkan aksi pembakaran sadis yang didalangi oleh cucu pemilik ruko, seorang remaja berusia 16 tahun.

Motif di balik tindakan keji ini pun tak kalah mengejutkan: sakit hati karena merasa terlalu sering dimarahi oleh nenek dan pamannya sendiri.

Tragedi yang terjadi pada Minggu (7/9/2025) dini hari itu kini berubah dari musibah menjadi kasus pembunuhan berencana yang melibatkan Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH).

Kapolsek Gunungputri, Kompol Aulia Robby, dalam keterangannya pada Kamis (11/9/2025), membenarkan bahwa pelaku berinisial S (16) telah diamankan dan diperiksa.

Pelaku, yang merupakan cucu dari pemilik ruko, Ibu Sunarti, mengakui perbuatannya didasari oleh akumulasi kekesalan.

"Sakit hati bukan balas dendam, karena ini kan keluarga, karena akibat sering dimarahin," kata Kompol Aulia Robby.

Menurutnya, S merasa tertekan karena kerap menerima omelan dari nenek dan pamannya yang tinggal bersamanya di ruko tersebut.
Puncak dari rasa sakit hati itulah yang memicunya melakukan aksi nekat yang berujung pada hilangnya dua nyawa keluarganya sendiri.

"Pemeriksaan sudah kita lakukan selama anak itu kemarin sebagai anak berhadapan dengan hukum (ABH), sekarang sudah kita lakukan pemeriksaan dengan alat alat bukti yang ada juga," tambah Kapolsek.

Baca Juga: 3 Fakta Mengejutkan di Balik Surat Sakti Bupati Bogor untuk ASN Hedon

Fakta yang lebih mengerikan terungkap dari kronologi kejadian. Sebelum membakar ruko, pelaku S terlebih dahulu melakukan kekerasan fisik terhadap kedua korban.

Ia memukul nenek dan pamannya menggunakan benda tumpul hingga keduanya tak sadarkan diri.

Setelah memastikan kedua korban tak berdaya, S kemudian melancarkan aksi pembakaran. Ia dengan sengaja menguras bensin dari sepeda motornya untuk menyiram dan membakar ruko beserta isinya.

"Kemudian S membakar ruko itu dengan bensin yang ada pada motornya," jelas Kompol Aulia Robby.

Kecurigaan awal memang sudah mengarah pada sang cucu, berkat rekaman kamera pengawas (CCTV) di sekitar lokasi.

Kepala Desa Ciangsana, Udin Saputra, yang berada di lokasi sesaat setelah kejadian, menjelaskan bahwa rekaman CCTV menjadi petunjuk vital.

Menurutnya, rekaman menunjukkan S keluar dari ruko pada pukul 05:17 WIB. Hanya berselang tiga menit, kepulan asap dan api mulai terlihat membumbung tinggi dari ruko tersebut.

"Kebakaran belum bisa kebakaran seperti apa karena memang informasi dari masyarakat jam 5:17 ada cucu nya keluar. Karena didalem ada tiga orang. Jam 5.20 itu ada asap dari atas dan kebakaran," kata Udin.

Ketika tim penyelamat tiba, kondisi di dalam ruko sudah sangat mengenaskan. Dua korban ditemukan dalam kondisi hangus terbakar dan sulit diidentifikasi.

"Saya nyampe kondisi ada warga yang terbakar dua orang langsung dibawa sama mobil ambulans desa sama penyidik Polsek Gunungputri untuk ke RS Polri untuk dilakukan otopsi," jelas Udin.

"Korban hangus terbakar, sudah tidak bisa dilihat tapi diidentifikasi laki-laki dan perempuan karena memang dari informasi tinggal nya tiga orang." tutupnya.

Kontributor : Egi Abdul Mugni

Load More