News / Nasional
Jum'at, 12 September 2025 | 10:14 WIB
Presiden Prabowo Subianto berkunjung ke Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 10 Jakarta Selatan, kemarin, Kamis (11/9). [Kemensos]
Baca 10 detik
  • Presiden Prabowo mengunjungi Sekolah Rakyat dan mengenang masa pendidikan militernya
  • Sekolah Rakyat dibangun untuk membantu anak-anak dari keluarga miskin agar tetap bisa sekolah
  • Pemerintah targetkan 165 Sekolah Rakyat aktif dengan hampir 16.000 siswa akhir September 2025
[batas-kesimpulan]

Suara.com - Presiden Prabowo Subianto tak kuasa bernostalgia dengan masa pendidikan militer, yang pernah ditempuhnya ketika berkunjung ke Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 10 Jakarta Selatan, kemarin, Kamis (11/9).

Kehadirannya disambut hangat oleh para siswa yang tak menyangka sekolahnya akan didatangi oleh Presiden.

Prabowo tampak merapikan baret salah satu siswa sebelum menyapa dan berbincang dengan para pelajar yang menyambutnya dengan yel-yel khusus.

“Terima kasih semuanya, belajar yang baik,” pesan Prabowo kepada para siswa.

Kehadiran Presiden didampingi Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono, serta Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indrawijaya.

Mereka disambut dengan tarian Betawi Kembang Jatoh hingga paduan suara siswa yang sebelumnya juga pernah tampil di Istana Negara.

Presiden Prabowo Subianto meninjau Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) Margaguna, Jakarta Selatan, Kamis (11/9/2025). [Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden]

Setelah berinteraksi, Prabowo meninjau fasilitas olahraga, ruang kelas, asrama, hingga ruang makan.

Di salah satu kamar asrama, ia sempat menuliskan pesan motivasi di buku salah satu siswa dengan tulisan, “Belajar yang baik, hormati guru. Cintai ayah dan ibu. Rajin sembahyang, selalu sopan dengan teman.”

Saat melihat kondisi asrama, Prabowo tak kuasa membandingkan dengan pengalamannya semasa menempuh pendidikan di akademi militer. Menurutnya, fasilitas Sekolah Rakyat jauh lebih baik.

Baca Juga: Mahfud MD Bongkar Alasan Sri Mulyani Nyaris Mundur: Kecewa Rumah Dijarah, Negara Tak Lindungi

“Tempat tidurnya bagus. Tiap tiga siswa, tiga siswi, satu kamar mandi. Saya dulu di akademi militer, kita 60 orang, kamar mandi yang los gitu, pakai gayung,” kenang Prabowo.

Dia menegaskan kalau Sekolah Rakyat memang dibangun untuk memberi kesempatan baru bagi anak-anak dari keluarga miskin agar tetap bisa melanjutkan pendidikan.

“Alhamdulillah, Sekolah Rakyat jadi (tempat bagi) anak-anak yang putus sekolah, bisa sekolah," ujarnya.

Dia menambahkan, nak-anak yang tadinya mungkin merasa rendah diri karena orang tuanya sangat susah hidupnya, ditarik keluar.

"Kita beri lingkungan yang sebaik-baiknya supaya mereka percaya diri dan dia dapat pendidikan terbaik yang bisa kita berikan,” ucapnya.

Hingga kini, pemerintah mencatat sebanyak 100 Sekolah Rakyat rintisan telah berjalan di berbagai daerah.

Menjelang akhir September, jumlah itu ditargetkan bertambah menjadi 165 lokasi dengan kapasitas 15.895 siswa, melibatkan 2.407 guru dan 4.442 tenaga pendidik.

Load More