- Dave mengatakan setiap bentuk komunikasi publik pemerintah harus berlandaskan asas transparansi, proporsionalitas.
- Dave menyebut hal ini wajar dalam iklim demokrasi dan menjadi tolok ukur efektivitas komunikasi pemerintah.
- Komisi I DPR RI juga mencermati beragam respons publik di ruang digital maupun media sosial, baik apresiasi maupun kritik.
Suara.com - Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dave Laksono, buka suar soal penayangan video sosialisasi capaian pemerintah di bioskop.
Dave menekankan bahwa setiap bentuk komunikasi publik pemerintah harus berlandaskan asas transparansi, proporsionalitas, serta kepatuhan pada norma hukum dan etika komunikasi.
Dave menilai, jika penayangan tersebut bertujuan informatif dan tidak melanggar hukum, hal itu merupakan hak pemerintah untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat.
“Saya menghargai perhatian publik terhadap dinamika komunikasi pemerintah, termasuk soal penayangan video sosialisasi di ruang-ruang komersial seperti bioskop,” ujar Dave saat dihubungi Suara.com, Senin (15/9/2025).
Namun, Komisi I DPR RI juga mencermati beragam respons publik di ruang digital maupun media sosial, baik apresiasi maupun kritik.
Dave menyebut hal ini wajar dalam iklim demokrasi dan menjadi tolok ukur efektivitas komunikasi pemerintah.
“Kritik dan apresiasi adalah bagian dari ekspresi warga negara yang harus dihormati. Justru dari situ kita bisa menilai efektivitas komunikasi pemerintah,” jelasnya.
Komisi I DPR RI mendorong agar sosialisasi dilakukan dengan pendekatan inklusif, tidak menimbulkan kesan politisasi ruang publik, dan menjaga sensitivitas sosial.
Pemerintah diminta memastikan pesan yang disampaikan informatif, kontekstual, dan tidak menimbulkan persepsi kontraproduktif.
Baca Juga: Istana Klarifikasi Video Prabowo di Bioskop: Hal yang Lumrah
Dave juga mengingatkan bahwa ruang publik, baik fisik maupun digital, adalah milik bersama.
Untuk itu, kehati-hatian dalam memilih medium, waktu, dan narasi menjadi sangat penting agar komunikasi pemerintah tidak memicu polarisasi, melainkan memperkuat kepercayaan publik terhadap institusi negara.
Untuk diketahui, video iklan pemerintah yang ditayangkan di bioskop tersebut menampilkan cuplikan kegiatan Presiden Prabowo beserta pernyataannya terkait berbagai program prioritas.
Di dalamnya juga disajikan narasi dan data capaian, seperti produksi beras nasional yang mencapai 21.760.000 ton hingga Agustus 2025, serta beroperasinya 5.800 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di berbagai daerah.
Pihak Istana sebelumnya menjelaskan bahwa tujuan penayangan video ini adalah untuk menyampaikan capaian pemerintahan secara lebih dekat kepada masyarakat, dengan memanfaatkan ruang publik seperti bioskop sebagai medium komunikasi yang efektif.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar