Suara.com - Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga, mengusulkan agar Presiden Prabowo Subianto memimpin langsung Komisi Reformasi Polri yang akan dibentuk. Menurutnya, kepemimpinan presiden akan memastikan hasil kerja komisi tersebut bersifat mengikat dan efektif, bukan sekadar rekomendasi yang bisa diabaikan.
Jamiluddin menilai, posisi presiden sebagai kepala negara akan membuat seluruh jajaran Polri, dari pangkat terendah hingga jenderal bintang empat, tunduk pada instruksi langsung.
"Kalau presiden yang memimpin, maka Komisi Reformasi Polri bisa bekerja efisien tanpa tekanan internal, termasuk dari petinggi Polri sendiri," ujar Jamiluddin dalam keterangannya kepada Suara.com, Minggu (14/9/2025).
Selama ini, banyak komisi hanya menghasilkan rekomendasi yang tidak mengikat dan kerap diabaikan. Namun, jika dipimpin langsung oleh presiden, hasilnya akan berbeda.
"Kalau presiden yang memimpin Komisi Reformasi Polri, maka hasilnya dimungkinkan berupa keputusan, bukan lagi rekomendasi," ujarnya.
Arah Reformasi: Polisi Profesional dan Jauhi Politik Praktis
Namun, Jamiluddin menekankan bahwa keputusan yang dihasilkan harus sejalan dengan tuntutan demokrasi. Polisi harus diarahkan untuk menjadi netral, profesional, menghormati hak asasi manusia, dan terbebas dari kepentingan politik praktis.
"Dengan begitu, polisi benar-benar menjadi pelayan masyarakat sipil yang akuntabel dan responsif terhadap kebutuhan warga," jelasnya.
Inti dari reformasi ini, menurutnya, adalah memastikan aparat benar-benar bertanggung jawab kepada publik.
Baca Juga: Profil dan Pendidikan Ulta Levenia, Puji Prabowo Lawan Tekanan Asing
"Semua itu dapat diwujudkan bila polisi bertanggung jawab kepada publik dan patuh pada hukum serta aturan yang berlaku. Polisi tidak lagi terombang-ambing oleh kepentingan politik," pungkasnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Menko Usul WFA Nasional 2931 Desember 2025 untuk Dukung Mobilitas Nataru
-
Dana Kampanye Jadi Celah Korupsi, Pakar Sebut Pilkada Tak Langsung Tak Efektif
-
KPK Cecar Zarof Ricar Soal Percakapannya dengan Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan
-
Prabowo Bongkar Keterlibatan Oknum TNI-Polri dalam Tambang Ilegal dan Penyelundupan
-
KPK Pastikan Akan Panggil Gus Yaqut Pekan Ini untuk Kasus Kuota Haji
-
BGN Perketat SOP, Mobil Pengantar MBG Tak Lagi Masuk Halaman Sekolah
-
Dua Bibit Siklon Dekati Indonesia, Cek Daftar Daerah Berpotensi Terdampak
-
Terbongkar! Bisnis Pakaian Bekas Ilegal Rp669 M di Bali Libatkan Warga Korsel, Ada Bakteri Bahaya
-
Mendagri Tegaskan Peran Komite Eksekutif Otsus Papua: Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
Prabowo ke Menteri: Tenang Saja Kalau Dimaki Rakyat, Itu Risiko Pohon Tinggi Kena Angin