Suara.com - Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum, Muhammad Isnur memberikan catatan kritis soal kabar yang menyebut Presiden Prabowo akan mencopot Jenderal Listyo Sigit Prabowo dari jabatannya sebagai Kapolri.
Menurutnya, sosok yang layak menggantikan Listyo harus memiliki visi-misi yang serius mereformasi institusi kepolisian.
"Dia punya visi serius yang seiring dengan reformasi kepolisian. Punya catatan yang mendalam tentang apa yang perlu diperbaiki. Punya pengalaman dan manajerial yang baik dalam meng-handle seluruh institusi yang besar ini," kata Isnur saat ditemui Suara.com di Kantor ICW, Jakarta, Senin (15/9/2025).
Tak kalah penting, Isnur menambahkan, sosok ini memiliki kemampuan untuk menjaga independensi kepolisian sebagai lembaga penegak hukum.
"Dia harus menjaga bahwa kepolisian adalah alat negara untuk kepentingan keamanan. Bukan alat kekuasaan, apalagi alat politik dan alat bisnis," tegasnya.
Selain itu, sosok pengganti Listyo juga harus bisa menjadikan Polri sebagai lembaga yang humanis dan demokratis.
Hal itu juga menjadi catatan penting bagi YLBHI, karena berkaca pada sejumlah kasus kekerasan yang dilakukan kepolisian.
Untuk itu YLBHI mengingatkan Prabowo harus memiliki sejumlah instrumen dengan berkaca pada situasi kepolisian saat ini, ketika menyeleksi calon Kapolri pengganti Listyo.
Namun demikian, pergantian Kapolri juga tak serta merta menjadi solusi tunggal atas persoalan di kepolisian.
Baca Juga: 'Jangan Selipkan Kepentingan Partai!' YLBHI Wanti-wanti DPR di Seleksi Hakim Agung
Pergantian pucuk tertinggi di korps Bhayangkara itu juga harus dibarengi keinginan Politik dari Prabowo untuk melakukan reformasi.
"Pergantian Kapolri itu kalau tidak diiringi oleh pergantian sistemik, fundamental, dan struktural, dia akan hanya menjadi pergantian simbol pimpinannya saja," kata Isnur mengingatkan.
Sebagai diketahui isu pencopotan Listyo menguat, setelah peristiwa kerusuhan yang terjadi akhir Agustus lalu.
Beredar kabar presiden telah berkirim surat ke DPR ihwal pergantian Kapolri itu.
Bersamaan dengan meluasnya kabar tersebut, pada Sabtu (13/9) lalu, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi membantah kabar tersebut.
"Berkenaan dengan surpres pergantian Kapolri ke DPR bahwa itu tidak benar. Jadi belum ada surpres yang dikirim ke DPR mengenai pergantian Kapolri. Sebagaimana juga sudah disampaikan oleh pimpinan DPR bahwa memang belum ada atau tidak ada surpres tersebut," ujarnya.
Berita Terkait
-
Kapolri Baru Bukan Orang 'Dekat' Jokowi, Mengapa Ini Jadi Pertaruhan Citra Presiden Prabowo?
-
Dokter Tifa Kembali Beraksi! Desak Prabowo Ungkap Fufufafa, Singgung Pasal Pemakzulan di UUD 1945
-
Kursi Menpora Masih Kosong hingga Kini, Pimpinan Komisi X Minta Prabowo Segera Tunjuk Penggantinya
-
Purbaya dan Menteri Lain Menghadap Prabowo ke Istana, Bahas Stimulus Ekonomi?
-
Mengukur Warisan Sri Mulyani: Antara Pujian Pasar dan Kritik Penegakan Hukum Internal
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka