Suara.com - Kelangkaan BBM yang terjadi di sejumlah SPBU Shell dalam beberapa pekan terakhir memunculkan fenomena baru yang ramai dibicarakan di media sosial.
Bukan hanya soal sulitnya masyarakat mendapatkan bahan bakar, namun juga karena kreativitas sekaligus perjuangan para karyawan Shell yang tetap berusaha bertahan di tengah kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.
Berbagai video dan unggahan yang viral memperlihatkan petugas SPBU Shell menjajakan kopi literan, matcha, hingga buah durian montong di area pom bensin.
Papan promo sederhana bertuliskan “1 Liter Coffee / Matcha Rp60.000 – Rp80.000” menjadi simbol daya juang mereka di tengah kosongnya stok bensin. Ada pula cerita warganet yang menemukan SPBU Shell menjual buah dan kue demi menambah pemasukan.
Fenomena ini pun langsung mengundang simpati luas karena publik melihat langsung bagaimana para pekerja, yang biasanya melayani pengisian BBM, kini harus beradaptasi dengan kondisi sulit.
Narasi Dukungan Warga: "Warga Jaga Warga"
Tak sedikit warganet yang menyerukan dukungan moral untuk para karyawan SPBU swasta. Sebuah unggahan viral di media soial mengingatkan masyarakat bahwa di balik seragam merah-kuning Shell, ada ribuan pekerja yang berjuang untuk menghidupi keluarga.
Mulai dari tulang punggung rumah tangga, mahasiswa, hingga penyandang disabilitas. Ajakan sederhana pun ramai disebarkan.
Mulai dari belanja di minimarket SPBU, membeli kopi atau camilan, menggunakan fasilitas musala dan toilet, hingga sekadar parkir dan memberikan dukungan moral. Tagar seperti #WargaJagaWarga dan #Shell pun menjadi simbol kepedulian.
Baca Juga: Usai Video Perpisahan Penuh Haru Viral, Jabatan Kepsek SMP N 1 Prabumulih Dikembalikan
Kebijakan Impor BBM Jadi Sorotan
Di sisi lain, warganet juga mempertanyakan kebijakan pemerintah, khususnya Kementerian ESDM, yang disebut-sebut enggan menambah impor BBM untuk Shell dan SPBU swasta lain.
Kondisi ini membuat pasokan bensin jenis Super dan V-Power terhenti, sementara Shell hanya bisa menjual solar dan produk non-BBM.
Meski pihak Shell Indonesia telah mengonfirmasi adanya penyesuaian operasional, termasuk pengurangan jam buka dan jumlah staf, kabar potensi PHK tetap menimbulkan keresahan.
Publik Berempati, Karyawan Jadi Pahlawan Ketahanan
Fenomena ini menunjukkan betapa eratnya hubungan emosional antara masyarakat. Dalam situasi krisis, mereka tidak hanya dipandang sebagai pekerja perusahaan besar, tetapi juga manusia biasa yang sama-sama terdampak.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf