News / Nasional
Kamis, 18 September 2025 | 13:07 WIB
Kepala Staf Presiden (KSP) M. Qodari memberikan pandangannya mengenai perbedaan KSP di bawah kepemimpinannya. (Suara.com/Bagaskara)
Anto Mukti Putranto (AM Putranto) secara resmi memberikan jabatannya sebagai Kepala Staf Kepresidenan kepada M Qodari, melalui acara serah terima jabatan (sertijab) di Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (18/9/2025). (Suara.com/Bagaskara)

"Tidak banyak yang tahu bahwa 20 persen anak-anak kita masih stunting, stunting itu apa? Kurang gizi. Kurang itu apa? Kesenjangan. Jadi MBG itu menjadi solusi itu, masalah kesenjangan, kesenjangan gizi," paparnya.

Selain itu, Qodari juga menyinggung perbandingan kualitas SDM di level regional, di mana IQ anak-anak Indonesia masih tertinggal.

Dengan MBG, ia berharap gizi dan IQ anak-anak akan meningkat, sehingga Indonesia memiliki SDM berkualitas.

"Sehingga kita betul-betul punya SDM yang berkualitas. SDM yang berkualitas mendapatkan guru yang bagus, kurikulum yang bagus, perlengkapan pendidikan yang oke, smart board, sekolah direnovasi ada smart board, nah itu semua akan menjadi satu sistem yang menyeluruh untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia," jelasnya.

Qodari mengajak semua pihak untuk tidak melihat permasalahan secara parsial, seolah pendidikan hanya terbatas pada aspek sekolah.

"Jadi kita melihatnya jangan parsial saja seolah pendidikan itu, maaf, hanya aspek sekolahnya saja, tetapi juga aspek gizinya, aspek peserta didiknya itu disiapkan mulai dari yang paling fundamental," pungkasnya.

Load More