- Ratusan siswa di Kabupaten Garut (194 korban) dan Banggai Kepulauan (251 korban) mengalami keracunan massal
- Penyebab keracunan diduga berasal dari lauk yang disajikan; di Garut menu ayam woku sedang diselidiki, sementara di Banggai Kepulauan dugaan kuat mengarah pada ikan cakalang
- Pihak berwenang di kedua daerah telah memulai investigasi dengan mengirim sampel makanan ke laboratorium
Suara.com - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digadang-gadang menjadi solusi nutrisi anak sekolah justru membawa petaka di dua wilayah berbeda. Ratusan pelajar dari tingkat SD hingga SMA di Kabupaten Garut, Jawa Barat, dan Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, dilaporkan tumbang akibat keracunan massal setelah menyantap menu dari program tersebut pada Rabu (17/9/2025).
Di Garut, sebanyak 194 siswa dilaporkan mengalami gejala mual, muntah, dan pusing. Sementara di Banggai Kepulauan, situasinya lebih parah dengan 251 siswa harus dilarikan ke RSUD Trikora Salakan, bahkan beberapa di antaranya mengalami kejang dan sesak napas.
Insiden serentak ini sontak menimbulkan pertanyaan mengenai standar keamanan dan pengawasan program pangan berskala nasional tersebut.
Tragedi di Garut: Ayam Woku dan Tempe Orek Diselidiki
Di Garut, kasus bermula setelah para siswa di Kecamatan Kadungora menyantap menu MBG yang terdiri dari nasi putih, ayam woku, tempe orek, lalapan, dan stroberi. Makanan ini dikelola oleh dapur SPPG Yayasan Al Bayyinah 2 Garut.
Gejala keracunan mulai muncul pada Selasa sore dan memburuk keesokan harinya.
Dari total 194 korban, 19 siswa harus mendapatkan perawatan intensif di Puskesmas Kadungora karena kondisi yang lebih berat.
“19 korban yang membutuhkan perawatan intensif terdiri atas 12 siswa MA Maarif Cilageni, 3 siswa SMP Siti Aisyah, 1 siswa SMA Siti Aisyah, dan 3 siswa SDN 2 Mandalasari,” ujar Kepala Seksi Humas Polres Garut, Ipda Adi Susilo, pada Kamis (18/9/2025).
Pihak kepolisian telah bergerak cepat dengan mengirim sampel makanan dan muntahan korban ke laboratorium untuk diuji.
Baca Juga: Ratusan Pelajar Keracunan Massal Usai Santap MBG, Polisi Turun Tangan Hingga RS Kewalahan
“Kami juga melakukan pengumpulan bahan keterangan untuk memastikan ada atau tidaknya penambahan korban. Penyelidikan lebih lanjut akan terus dilakukan guna mengetahui faktor penyebab,” ujar Adi.
Wakil Bupati Garut, Luthfianisa Putri Karlina, yang meninjau langsung para korban, memastikan seluruh biaya pengobatan akan ditanggung oleh Pemkab Garut.
“Alhamdulillah mereka sudah lebih baik. Keluhannya pusing, sakit perut, lemas. Jadi yang ke sini memang yang gejalanya lebih berat,” kata Putri.
Kepanikan di Banggai Kepulauan: Diduga Ikan Cakalang Tak Layak Konsumsi
Situasi tak kalah mencekam terjadi di Banggai Kepulauan. Ratusan siswa dari berbagai sekolah dilarikan ke RSUD Trikora Salakan dengan gejala yang lebih variatif, mulai dari gatal-gatal, wajah bengkak, sesak napas, hingga pusing hebat.
Penyebab sementara diduga kuat berasal dari menu lauk ikan cakalang yang disajikan dalam program MBG.
"Diduga terdapat beberapa ekor ikan yang sudah tidak layak konsumsi," demikian kutipan dari laman resmi pemerintah Kabupaten Banggai pada Kamis (18/9/2025).
Tag
Berita Terkait
-
Ratusan Pelajar Keracunan Massal Usai Santap MBG, Polisi Turun Tangan Hingga RS Kewalahan
-
Ratusan Siswa di Banggai Kepulauan Keracunan Usai Santap MBG
-
5.000 Dapur Gizi Diduga Fiktif, DPR Kritik Keras Kinerja Badan Gizi Nasional
-
Program Makan Bergizi Gratis Bermasalah, DPR Soroti Praktik Jual-Beli Dapur Fiktif di 5.000 Lokasi
-
Beredar Surat Pernyataan Makan Bergizi Gratis, Orangtua Disuruh Tanggung Risiko Keracunan
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
Terkini
-
Absennya PDIP di Kabinet Disebut Ada Strategi Prabowo di Baliknya, Lepas Bayang-bayang Jokowi?
-
Satire Berkelas Wisudawan Rayakan Kelulusan Sambil Pegang Ijazah: Jokowi Mana Bisa Gini
-
Operasi Tanpa Izin, Dishub Segel Dua Lokasi Parkir Milik BUMD Dharma Jaya
-
Cabuli Keponakan Sambil Direkam, Aksi Bejat Paman Terbongkar usai Ortu Korban Lihat Kiriman Email
-
Di Balik Skandal Irjen Krishna Murti: Inilah Nany Arianty Utama, Istri Sah yang Setia Dampingi Suami
-
Sidang Gugatan Perkosaan Mei '98, Kuasa Hukum Fadli Zon Mengaku Belum Tahu Objek Perkara
-
Penyelidikan Kasus Kematian Arya Daru Masih Lanjut, Polisi Terbuka Jika Keluarga Punya Bukti Baru
-
Karma Kopi Sianida? Aib Irjen Krishna Murti Dibongkar Rismon, Dituding Main Serong Hingga Cuci Uang
-
Hari Tani Nasional 2025: Ketimpangan Agraria Jerat Petani, SPI Desak Pemerintah Bertindak!
-
Dana Rp200 Triliun Mengalir ke Himbara: Banggar DPR Wanti-Wanti, Awas Salah Sasaran!