- MR, siswa SMA Negeri 1 Sinjai sekaligus anak polisi Aiptu Rajamuddin, menganiaya Wakil Kepala Sekolah Mauluddin
 - Terjadi silang pendapat; pihak sekolah menuduh Aiptu Rajamuddin "duduk santai" melihat penganiayaan, sementara sang ayah mengklaim telah "melerai"
 - Akibat perbuatannya, MR dikeluarkan dari sekolah dan kasusnya dilaporkan ke polisi
 
"Lebih dari lima kali, dipukul kepala belakang dan luka di hidung. Orang tua pelaku hanya duduk santai melihat," beber Suwardi, menggambarkan kengerian di ruang BK tersebut.
Pemandangan seorang aparat penegak hukum yang "duduk santai" saat anaknya menganiaya pendidik memicu tanda tanya besar mengenai wibawa dan tanggung jawab moral.
Insiden ini segera dilaporkan ke Polres Sinjai. Pihak sekolah pun mengambil tindakan tegas dengan mengeluarkan (drop out/DO) MR dari SMA Negeri 1 Sinjai.
Bantahan Keras Aiptu Rajamuddin: Saya Melerai
Tudingan pembiaran tersebut dibantah keras oleh Aiptu Rajamuddin. Ayah pelaku ini angkat bicara dan memberikan versi berbeda dari kejadian di ruang BK. Ia merasa perlu meluruskan opini publik yang menyudutkannya.
"Saya sempat melerai anak saya. Tidak ada pembiaran," ujar Aiptu Raja, membela diri atas tuduhan serius tersebut.
Aiptu Raja mengaku syok dengan tindakan spontan anaknya. Ia mengklaim telah berusaha menenangkan situasi dan langsung menasihati putranya setelah insiden berdarah itu mereda.
“Nak, kau minta maaf sama gurumu. Kau bikin malu saya di sini,” kata Aiptu Raja menirukan ucapannya kepada MR saat itu.
Menyadari fatalnya perbuatan sang anak dan posisinya sebagai anggota kepolisian, Aiptu Rajamuddin menyampaikan permohonan maaf terbuka. Ia meminta maaf kepada korban, Mauluddin, serta institusi terkait.
Baca Juga: Buntut Aksi Pemukulan Siswa ke Guru, Dikeluarkan Sekolah dan Ayah yang Polisi Terancam Sanksi
"Terkhusus saya minta maaf kepada warga Kabupaten Sinjai," ucapnya penuh penyesalan.
Kasus ini menjadi sorotan tajam, terutama mengenai peran orang tua dalam mendidik anak dan dugaan penyalahgunaan privilese oleh keluarga aparat.
Publik kini menanti proses hukum yang transparan atas laporan penganiayaan ini, sekaligus evaluasi internal kepolisian terhadap anggotanya.
Tag
Berita Terkait
- 
            
              Buntut Aksi Pemukulan Siswa ke Guru, Dikeluarkan Sekolah dan Ayah yang Polisi Terancam Sanksi
 - 
            
              Heboh Pasangan Sejenis Siksa Anak, Terkuak Sadisnya 'Ayah Juna': Korban Dibacok hingga Tulang Patah!
 - 
            
              Fakta Mengerikan Polisi Aniaya Warga di NTT, 4 Oknum Ditetapkan Jadi Tersangka
 - 
            
              Gegara Rumbai Agustusan, Istri Kades di Gorontalo Ngamuk Pukul Warga Hingga Dipanggil DPRD
 - 
            
              Tragis! Balita Dibunuh Ayah Tiri, Dianiaya hingga Kejang-kejang usai Ditinggal Ibunya Ngecas HP
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
 - 
            
              Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
 - 
            
              Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
 - 
            
              Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting
 - 
            
              BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Komitmen Pemerintah Dalam Program 10 Ribu Hunian Layak Bagi Pekerja
 - 
            
              PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta untuk Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik
 - 
            
              Koalisi Masyarakat Sipil Gugat UU TNI, Tolak Ekspansi Militer ke Ranah Sipil
 - 
            
              KPK Sita Uang Miliaran Rupiah dalam OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
 - 
            
              Pramono Pastikan Kampus IKJ Tak Dipindah ke Kota Tua, Fokus Bangun Ekosistem Seni di TIM
 - 
            
              Onad Resmi Direhabilitasi: Bukan Pengedar, Ini Alasan BNNP DKI