- Rano Karno mencanangkan pembentukan 870 bank sampah baru dan reaktivasi 852 bank sampah yang sempat tidak aktif.
- Rano mendorong masyarakat lebih peduli dalam memilah sampah sebelum sampai ke TPA.
- Truk dilengkapi sistem plug-in full elektrik, tanpa emisi dan dilengkapi teknologi pemadatan sampah otomatis.
Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus memperkuat strategi pengelolaan sampah berkelanjutan. Mulai dari membangun fasilitas Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, dan Recycle (TPS 3R), pemberdayaan bank sampah, hingga menghadirkan armada truk listrik. Berbagai upaya pun dilakukan untuk menekan timbunan sampah dari hulu ke hilir.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, belum lama ini meresmikan empat TPS 3R di Semper, Sunter, Rawa Terate, dan Bambu Larangan. Ia juga mencanangkan pembentukan 870 bank sampah baru dan reaktivasi 852 bank sampah yang sempat tidak aktif.
Tak hanya itu, Rano ingin meningkatkan kesadaran dan keterlibatan masyarakat demi mengurangi volume sampah sejak dari rumah. Dengan mengedepankan prinsip 3R serta penguatan peran bank sampah, Rano mendorong masyarakat lebih peduli dalam memilah sampah sebelum sampai ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
"Ini adalah kepentingan kita bersama. Masalah sampah di Ibu Kota atau kota-kota besar menjadi tanggung jawab kita bersama. Kita mulai memberikan sosialisasi, kita harus memilah sampah dari rumah, sehingga kita bisa mengurangi sampah di TPA," ujar Rano dalam keterangannya, Selasa, (23/9/2025).
Senada, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto, mengajak warga memilah sampah secara mandiri sebelum dibawa ke fasilitas pengolahan.
“Warga bisa melakukan pemilahan sampah secara mandiri. Sampah anorganik masuk ke bank sampah untuk kemudian diolah masing-masing. Sementara sampah yang tidak memiliki nilai ekonomis dapat diproses di TPS 3R,” jelas Asep.
Di tingkat komunitas, peran warga dalam mengurangi timbulan sampah di TPA juga semakin nyata. Bank Sampah Sehati (BSS) RW 08 Lenteng Agung, Jagakarsa misalnya, mampu mengumpulkan rata-rata 2,5 ton sampah daur ulang setiap bulan. Kegiatan penimbangan dilakukan rutin dua kali sepekan.
Pendamping BSS RW dari Sudin LH Jakarta Selatan, Nova, mengatakan, sistem yang diterapkan berbasis jemput bola. “Kami rutin menimbang sampah setiap Selasa dan Kamis. Sistemnya jemput bola ke 14 titik di RW 08 Lenteng Agung,” jelasnya.
Ketua BSS RW 08, Acing Mamim, menambahkan, partisipasi warga cukup tinggi. “Saat ini sudah ada lebih dari 300 nasabah dari 14 RT di RW 08 Lenteng Agung. Sampah yang ditabung berupa plastik, kardus, kertas, logam, dan lainnya,” lanjutnya.
Baca Juga: Atasi Macet TB Simatupang, Pemprov DKI Uji Coba Jalur Tambahan Tol Fatmawati
Dorongan agar warga aktif memilah sampah juga datang dari DPRD DKI Jakarta. Anggota Komisi D, Hardiyanto Kenneth, menyebut peran masyarakat akan memudahkan proses pengelolaan selanjutnya.
"Saya mengajak warga Jakarta untuk lebih aktif dalam memilah sampah dari rumah. Dengan memilah sampah, akan mempermudah proses pengelolaan sampah dan mengurangi volume sampah yang masuk ke TPA,” tegasnya.
Upaya lain yang dijalankan adalah penguatan bank sampah di wilayah Jakarta Pusat. Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Pusat, Slamet Riyadi, menyebut saat ini ada 413 bank sampah aktif yang terus diberdayakan.
“Keberadaan bank sampah ini sangat penting untuk mendukung pengurangan sampah dari sumbernya. Kami terus lakukan pembinaan agar bank sampah dapat berkembang lebih optimal,” tuturnya.
Selain mendorong partisipasi masyarakat, Pemprov DKI juga mengoperasikan lima unit truk sampah listrik tipe compactor berkapasitas enam meter kubik. Truk ini sepenuhnya menggunakan tenaga listrik, bebas emisi dan memiliki tingkat kebisingan rendah. Truk dilengkapi sistem plug-in full elektrik, tanpa emisi dan dilengkapi teknologi pemadatan sampah otomatis.
Dimensi unit ini meliputi panjang 3.300 milimeter, lebar 1.700 milimeter, tinggi 1.950 milimeter, dan berat kosong sekitar 1.700 kilogram. Daya listrik yang dibutuhkan sebesar 1,5 kW dengan sistem 3-phase. Selain itu, truk ini juga dilengkapi panel kendali digital, safety switch, dan unit kendali hidrolik untuk memastikan pengoperasian yang aman dan efisien.
Berita Terkait
-
Gebrakan DPRD DKI: Promosi Rokok Bisa Kena Denda Rp 100 Juta, Izin Usaha Terancam Dicabut!
-
Sudah Gandeng Ahli ITB, Pemprov DKI Yakin Bau Sampah RDF Rorotan Sudah Teratasi
-
Kreatif! Warga Bondowoso Sulap Sampah Jadi Tabungan dan Pupuk Organik
-
Prabowo Bangun 23 Ribu Rumah di Jakarta, Proyek Ini Ditargetkan Serap 100 Ribu Tenaga Kerja
-
Hampir 27 Ribu Puntung Rokok Dikumpulkan di Pantai Sanur Dalam Sejam, Jadi Alarm Lingkungan
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Motif Pelaku Ledakan di SMAN 72: KPAI Sebut Dugaan Bullying hingga Faktor Lain
-
Siswa SMAN 72 Terapkan Pembelajaran Online 34 Hari untuk Redam Trauma Usai Ledakan
-
Garis Polisi di SMA 72 Dicabut, KPAI Fokus Pulihkan Trauma Ratusan Siswa dan Guru
-
IPW: Penetapan Tersangka Roy Suryo Cs Sesuai SOP
-
Tampang Sri Yuliana, Penculik Bocah Bilqis di Makassar, Ngaku Kasihan Korban Tak Punya Ortu
-
Anggaran Proyek Monumen Reog Ponorogo Dikorupsi?
-
Dijual Rp80 Juta ke Suku Anak Dalam Jambi, Terungkap Jejak Pilu Penculikan Bocah Bilqis
-
DPD RI Gaungkan Gerakan Green Democracy Lewat Fun Walk dan Penanaman Pohon Damar
-
Terungkap! Bocah Bilqis Hilang di Makassar Dijual ke Kelompok Suku Anak Dalam Jambi Rp 80 Juta
-
Bukan Soal Kontroversi, Ini Alasan Soeharto Disebut Layak Dihargai Sebagai Pahlawan Nasional