News / Metropolitan
Rabu, 24 September 2025 | 09:23 WIB
Pasien menggunakan KTP saat mendaftar rawat inap di Rumah Sakit Umum Haji Medan. [dok Diskominfo Sumut]
Baca 10 detik
  • Seluruh masyarakat Sumatera Utara  kini dapat berobat gratis cukup dengan KTP
  • Pasien cukup membawa KTP, data langsung terverifikasi tanpa berkas tambahan
  • Program ini sangat bermanfaat bagi masyarakat

Suara.com - Sumatera Utara resmi meraih predikat Universal Health Coverage (UHC) Prioritas per 1 September 2025. Artinya, seluruh masyarakat kini dapat berobat gratis cukup dengan KTP, melalui Program Berobat Gratis (Probis) Sumut Berkah.

Capaian ini terwujud hanya dalam delapan bulan, jauh lebih cepat dari target dua tahun. Keberhasilan tersebut lahir dari kepemimpinan Gubernur Sumut, Bobby Nasution yang mengedepankan gerak cepat dan kolaborasi lintas pihak.

"Alhamdulillah, lompatan percepatan Probis ini yang seharusnya dua tahun bisa dicapai dalam delapan bulan. Ini menunjukkan komitmen Pak Gubernur memberikan perlindungan kesehatan bagi masyarakat," kata Kadis Kesehatan Sumut, Muhammad Faisal Hasrimy, Selasa 23 September 2025.

Direktur RSU Haji Medan, Sri Suriani Purnamawati menegaskan, pihaknya siap mendukung penuh implementasi UHC.

"Pasien cukup membawa KTP, data langsung terverifikasi tanpa berkas tambahan. Kami juga menyiapkan loket khusus Probis agar pelayanan lebih cepat dan sederhana," ujarnya.

Dina Marlia, perawat Rumah Sakit Umum Haji Medan menyambut baik program tersebut.

“Sebagai tenaga medis, kami merasa bangga dan bersyukur karena melalui UHC semakin banyak masyarakat yang bisa berobat tanpa terbebani biaya. Melihat pasien datang dengan tenang, tidak lagi khawatir soal biaya, membuat kami lebih termotivasi memberikan pelayanan terbaik," ucapnya.

Seorang pasien di RSU Haji Medan, Mulyana, (45) mengakui proses pelayanan Probis di RS ini sangat mudah, cepat dan lancar.

"Saya sebelumnya tidak memiliki jaminan kesehatan. Saya langsung ke RSU Haji Medan karena demam dan badan menggigil akibat sakit tipes dan asam lambung. Saya masuk ke UGD hari Sabtu malam (20/9) dan langsung ditawarkan program UHC ini cukup menunjukkan KTP dan KK saja," jelas Mulyana yang keseharian bekerja sebagai penjaga toko di Medan.

Prosesnya sangat cepat dan Mulyana mengakui dirinya langsung mendapatkan pelayanan kesehatan rawat inap. Dia berharap program ini dapat berjalan dengan baik sehingga bisa bermanfaat untuk masyarakat luas.

“Pelayanan RSU Haji Medan juga sangat baik, saya puas sekali. Terima kasih kepada Bapak Bobby, semoga program ini bisa berjalan dengan lancar dan dapat membantu masyarakat yang membutuhkan,” kata Mulyana.

Keluarga pasien di RSU Haji Medan juga mengakui program ini sangat bermanfaat bagi masyarakat. Rizki Ramadhan (25) yang membawa ibunya Nuraini Hasibuan, 60 untuk rawat inap menggunakan program UHC mengatakan, ketika dia sampai ke RS, pihak rumah sakit langsung menangani ibunya dengan cepat.

“Awalnya ibu saya sesak nafas, batuk dan ada diabetesnya. Saya bawa ke RS dan langsung ditawari program UHC karena saya tidak punya BPJS, prograrm ini cukup hanya dengan KTP dan KK saja. Ini baru pertama sekali saya menggunakan program ini, sangat bagus dan bermanfaat, pelayanannya juga memuaskan,” kata Rizki.

Pengamat kesehatan Destanul Aulia menilai keberhasilan ini bukan hanya capaian teknis, melainkan bukti kepemimpinan visioner.

"UHC Sumut tercapai bukan dengan menambah beban fiskal, melainkan dengan strategi cerdas, efisiensi anggaran, dan kolaborasi. Bobby menunjukkan bahwa keterbatasan justru bisa menjadi katalis percepatan program," jelasnya.

Menurutnya, kebijakan berobat cukup dengan KTP juga menghapus hambatan birokrasi dan meningkatkan pengalaman pasien. “Ini wujud nyata kepemimpinan muda yang pro-rakyat dan mampu menghadirkan layanan kesehatan yang adil, mudah, dan bermutu bagi seluruh masyarakat,” tegasnya.

Dengan UHC, masyarakat Sumut kini tak perlu lagi khawatir soal biaya ketika berobat. Cukup tunjukkan KTP, layanan kesehatan dapat diakses secara mudah, cepat, dan merata.

Load More