-
Tragedi penyerangan brutal di Pacitan menewaskan tiga orang (korban bertambah satu), yang diduga kuat bermotif sakit hati karena pelaku, Wawan, ditolak rujuk oleh mantan istrinya.
-
Pelaku, Wawan, masih buron dan sedang diburu oleh tim gabungan Polres Pacitan dan Polda Jatim menggunakan unit anjing pelacak K9 di area hutan.
-
Keresahan masyarakat Pacitan sangat tinggi hingga memaksa enam Sekolah Dasar diliburkan, sementara polisi menjerat pelaku dengan pasal pembunuhan berencana.
Suara.com - Tragedi penyerangan brutal terhadap satu keluarga di Desa Temon, Kecamatan Arjosari, Pacitan, menyita perhatian publik.
Pelaku utama, Wawan, masih menjadi buronan polisi hingga hari ini. Operasi perburuan masif pun dilancarkan Polres Pacitan bersama Polda Jawa Timur dengan mengerahkan unit anjing pelacak K9.
Berikut adalah lima fakta utama yang terungkap dari kasus pembunuhan sadis di Pacitan ini:
1. Korban Tewas Bertambah
Awalnya, serangan brutal yang terjadi pada Sabtu (21/9) malam di rumah mantan istri Wawan menewaskan dua orang di tempat.
Namun, jumlah korban tewas kini bertambah menjadi tiga orang.
Korban terbaru adalah Arga Novalleky Saputra (11), mantan keponakan pelaku, yang meninggal dunia di RS Bethesda Yogyakarta pada Selasa (23/9) malam, setelah berjuang melawan luka parah di kepala akibat sabetan senjata tajam.
2. Motif Pelaku Diduga Kuat "Sakit Hati"
Motif di balik pembantaian satu keluarga ini diduga kuat adalah sakit hati. Menurut informasi, Wawan kecewa dan gelap mata setelah permintaan rujuk kepada mantan istrinya, Miswati, ditolak.
Baca Juga: Komplotan Pembunuh Kacab Bank BUMN Incar Rekening Dormant Rp70 M: Polisi Buru Sosok S, Apa Perannya?
Kekecewaan ini memuncak lantaran Miswati dikabarkan telah memiliki calon suami baru.
3. Pelaku Dikejar dengan Anjing Pelacak K9 di Area Hutan
Setelah melancarkan serangan brutal menggunakan senjata tajam, Wawan langsung melarikan diri ke dalam hutan di sekitar desa.
Kapolres Pacitan AKBP Ayup Diponegoro Azhar mengonfirmasi bahwa tim gabungan telah menerjunkan personel tambahan dan unit anjing pelacak K9 untuk menyisir area hutan yang dicurigai sebagai tempat persembunyian pelaku.
Koordinasi antar-polsek diperkuat untuk mempersempit ruang gerak Wawan.
4. Enam Sekolah Dasar Diliburkan Akibat Keresahan Warga
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Motif Pelaku Ledakan di SMAN 72: KPAI Sebut Dugaan Bullying hingga Faktor Lain
-
Siswa SMAN 72 Terapkan Pembelajaran Online 34 Hari untuk Redam Trauma Usai Ledakan
-
Garis Polisi di SMA 72 Dicabut, KPAI Fokus Pulihkan Trauma Ratusan Siswa dan Guru
-
IPW: Penetapan Tersangka Roy Suryo Cs Sesuai SOP
-
Tampang Sri Yuliana, Penculik Bocah Bilqis di Makassar, Ngaku Kasihan Korban Tak Punya Ortu
-
Anggaran Proyek Monumen Reog Ponorogo Dikorupsi?
-
Dijual Rp80 Juta ke Suku Anak Dalam Jambi, Terungkap Jejak Pilu Penculikan Bocah Bilqis
-
DPD RI Gaungkan Gerakan Green Democracy Lewat Fun Walk dan Penanaman Pohon Damar
-
Terungkap! Bocah Bilqis Hilang di Makassar Dijual ke Kelompok Suku Anak Dalam Jambi Rp 80 Juta
-
Bukan Soal Kontroversi, Ini Alasan Soeharto Disebut Layak Dihargai Sebagai Pahlawan Nasional