- Bareskrim Polri berhasil mengungkap sindikat pembobolan rekening pasif (dormant) nasabah Bank BUMN senilai Rp204 miliar
- Total sembilan orang telah ditetapkan sebagai tersangka, dengan peran berbeda mulai dari orang dalam, eksekutor, hingga pelaku pencucian uang
- Fakta mengejutkan terungkap bahwa dua tersangka dalam sindikat ini, C dan DH, juga merupakan pelaku dalam kasus pembunuhan
Suara.com - Kepercayaan nasabah terhadap sistem perbankan kembali diuji setelah Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri membongkar praktik culas yang diotaki oleh orang dalam.
Tak tanggung-tanggung, sindikat yang melibatkan seorang kepala cabang pembantu Bank BUMN di Jawa Barat ini berhasil menggasak dana dari rekening pasif (dormant) senilai Rp204 miliar.
Pengungkapan kasus kakap ini menjadi pukulan telak bagi dunia perbankan, menunjukkan betapa rentannya sistem keamanan jika pejabat internal sudah bersekongkol dengan penjahat.
“Perkara tindak pidana perbankan dan/atau tindak pidana informasi dan transaksi elektronik dan/atau tindak pidana transfer dana dan tindak pidana pencucian uang yang dilakukan jaringan sindikat pembobol bank dengan modus melakukan akses ilegal untuk pemindahan dana,” kata Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjen Pol. Helfi Assegaf dalam konferensi pers di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (25/9/2025).
Dalam operasi senyap ini, polisi telah menetapkan sembilan orang sebagai tersangka yang memiliki peran masing-masing.
Jaringan ini terbagi rapi menjadi tiga kelompok: orang dalam bank, eksekutor lapangan, dan penampung hasil kejahatan.
Dari internal bank, polisi menciduk AP (50), yang tak lain adalah kepala cabang pembantu, dan GRH (43), seorang manajer relasi nasabah. Keduanya menjadi otak yang memberikan akses dan informasi krusial.
Kelompok eksekutor diisi oleh lima orang, yaitu C (41), DR (44), NAT (36), R (51), dan TT (38).
Sementara itu, dua tersangka lainnya, DH (39) dan IS (60), bertugas melakukan pencucian uang untuk menyamarkan jejak dana haram tersebut.
Baca Juga: 5 Fakta Pembunuhan Sadis Pacitan: Pelaku Kabur Usai Teror Warga, 6 Sekolah Diliburkan
Fakta yang lebih mengejutkan terungkap saat penyelidikan mendalam. Dua tersangka, C dan DH, ternyata merupakan pemain lama dalam dunia kejahatan dan tercatat terlibat dalam kasus pembunuhan sadis Kepala Cabang Bank BRI Cempaka Putih.
Satu tersangka lain berinisial D kini masih buron dan masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
Brigjen Helfi membeberkan modus operandi sindikat ini sangat terencana. Mereka secara spesifik menargetkan rekening-rekening nasabah yang sudah lama tidak aktif atau dormant.
Eksekusi pemindahan dana raksasa senilai Rp204 miliar itu dilakukan di luar jam operasional bank dan secara in absentia, atau tanpa perlu kehadiran fisik di kantor bank.
“Pihak bank menemukan adanya transaksi mencurigakan, kemudian melaporkan kepada Bareskrim Polri,” ujar Helfi sebagaimana dilansir Antara.
Dari tangan para tersangka, polisi berhasil menyita barang bukti utama berupa uang tunai senilai Rp204 miliar.
Tag
Berita Terkait
-
5 Fakta Pembunuhan Sadis Pacitan: Pelaku Kabur Usai Teror Warga, 6 Sekolah Diliburkan
-
Tak Terima Hendak Ditinggal, Suami di Kebon Jeruk Jerat Leher Istri Pakai Tali Tas Hingga Tewas
-
Pandji Pragiwaksono Sebut Pembunuh Charlie Kirk Ada di Indonesia, Kok Bisa?
-
Rp70 Miliar Terbongkar! Ini Isi Rekening 'Hantu' yang Jadi Motif Pembunuhan Sadis Kacab Bank
-
Komplotan Pembunuh Kacab Bank BUMN Incar Rekening Dormant Rp70 M: Polisi Buru Sosok S, Apa Perannya?
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
-
Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!
-
Gagal Total di Timnas Indonesia, Kluivert Diincar Juara Liga Champions 4 Kali
Terkini
-
AI Bigbox Permudah Fintech Verifikasi Identitas Pelanggan Lewat Solusi eKYC Canggih dan Aman
-
Wamenag Muhammad Syafi'i Soroti Kasus Gus Elham Yahya Cium Anak Kecil: Harus Dihentikan!
-
Pelaku Pembunuhan Istri Pegawai Pajak Manokwari Ternyata Orang Dekat, Jasad Dibuang ke Septic Tank
-
Admedika Hadirkan VIP Lounge di RSUP Kemenkes Surabaya, Tingkatkan Kualitas Layanan
-
Detik-detik Istri Pegawai Pajak Manokwari Ditemukan di Septic Tank, Anjing Pelacak Sempat Gagal
-
Menteri Lingkungan Hidup: Ekonomi Hijau Harus Sejalan dengan Masyarakat dan Alam
-
Kemendikdasmen - Canva Wujudkan Akses Pendidikan Berbasis Teknologi bagi Anak Indonesia
-
Istri Pegawai Pajak Manokwari yang Diculik Ditemukan Tewas di Septic Tank, Pelaku Ditangkap!
-
Dikdasmen Revisi Aturan Sekolah Aman Pasca Insiden SMAN 72 Jakarta, Dorong Pencegahan Kekerasan
-
Awal Mula Gunung Sampah di Kolong Tol Wiyoto Wiyono Hingga Kini Jadi TPS Dadakan