- Insiden keracunan siswa memicu pengawasan ketat DPR.
- Wakil Ketua DPR Cucun Ahmad Syamsurijal menuntut perbaikan total tata kelola dapur MBG.
- Cucun juga mendorong penerbitan Perpres untuk mengawal program.
Suara.com - Kasus keracunan yang menimpa sejumlah siswa penerima Program Makan Bergizi Gratis atau MBG di Kabupaten Bandung Barat memicu reaksi keras dari parlemen.
Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, turun langsung melakukan pengawasan mendadak untuk memastikan insiden serupa tidak terulang dan program unggulan presiden terpilih ini berjalan sesuai standar keamanan pangan yang ketat.
Insiden yang mencoreng salah satu program prioritas nasional ini bersumber dari dua Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Kedua dapur itu ialah SPPG Cipari dan Dapur SPPG Neglasari, yang bertanggung jawab menyalurkan makanan ke sekolah-sekolah di wilayah tersebut.
Kunjungan Cucun ke lokasi, Kamis (25/9/2025), termasuk meninjau dapur MBG dan Posko Kesehatan Kecamatan Cipongkor, menegaskan keseriusan DPR dalam mengawal implementasi program strategis ini.
Menurutnya, program yang bertujuan mulia untuk meningkatkan gizi anak bangsa tidak boleh dinodai oleh kelalaian teknis di tingkat pelaksana.
Ia menekankan, pengawasan ketat adalah kunci agar visi besar di balik program ini tidak kandas di tengah jalan.
“Kita tidak ingin program yang baik dan visioner ini rusak hanya karena lemahnya pelaksanaan atau pengawasan di lapangan,” ujar Cucun saat berada di lokasi.
Dalam tinjauannya, DPR ingin memastikan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah dirumuskan oleh Badan Gizi Nasional (BGN) tidak hanya menjadi dokumen, tetapi benar-benar dijalankan di setiap dapur.
Baca Juga: Makanan Bergizi Gratis Berujung Petaka: Puluhan Pelajar di Bandung Barat Dilarikan ke RS
Ini mencakup seluruh rantai proses, mulai dari penerimaan bahan pangan segar, proses pengolahan yang higienis, hingga sistem distribusi yang menjamin makanan tiba di tangan siswa dalam kondisi aman dan layak konsumsi.
Sebagai langkah preventif konkret, Cucun mengusulkan agar setiap dapur SPPG dilengkapi dengan alat uji pangan sederhana.
Selain itu, ia menekankan pentingnya tes organoleptik—sebuah prosedur sederhana namun krusial yang melibatkan pengecekan visual (melihat), aroma (mencium), dan rasa (mencicipi)—sebelum makanan didistribusikan.
Tes ini, menurutnya, wajib dilakukan baik di dapur maupun sesaat sebelum disajikan kepada siswa di sekolah.
Lebih jauh, DPR mendorong agar Program MBG tidak hanya berjalan sebagai program teknis, tetapi juga diperkuat dengan payung hukum setingkat Peraturan Presiden (Perpres).
Dengan adanya Perpres, BGN sebagai lembaga pelaksana utama tidak akan bekerja sendirian.
Berita Terkait
-
Makanan Bergizi Gratis Berujung Petaka: Puluhan Pelajar di Bandung Barat Dilarikan ke RS
-
Geger Menu MBG Ikan Hiu Diduga Bikin Keracunan, BGN Buka Suara: Itu Kearifan Lokal
-
Keracunan Lagi! Puluhan Siswa SD di Cianjur Muntah-muntah, Ngeluh Tempe MBG Bau Tak Sedap
-
Ribuan Siswa Keracunan, BGN Wajibkan Semua Koki MBG Punya Sertifikat: Atau Dapur Ditutup Paksa!
-
Kenali Tanda Keracunan Toksin pada Ikan Hiu, Terjadi di SD Ketapang Akibat Makan Menu MBG
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Menteri Ara Patok Syarat Ketat: Huntap Sumatera Harus Bebas Banjir, Aman, hingga Dekat Fasum
-
Kena Libur Natal? SIM dan STNK yang Habis Tetap Bisa Diurus, Ini Jadwalnya
-
Puncak Arus Balik Libur Natal, KAI Daop 1 Jakarta Layani 44 Ribu Penumpang Hari Ini
-
Jakarta Pusat Diamuk Angin Kencang, Puluhan Pohon Tumbang Hingga Dini Hari
-
Ragunan Diserbu Wisatawan, Puncak Kunjungan Libur Natal 2025 Tembus 50 Ribu Orang
-
Jakarta Masih Diguyur Hujan Jelang Akhir Pekan
-
Bangunan Parkir 2 Lantai Runtuh di Koja, Polisi Turun Tangan Selidiki
-
TNI Bubarkan Aksi Bawa Bendera GAM di Aceh, Satu Orang Terciduk Bawa Pistol dan Rencong
-
Bukan Cuma Lokal, Turis Eropa Serbu Kota Tua Jakarta Saat Natal: Ternyata Ini yang Mereka Cari
-
Pratikno: Januari 2026, Siswa Terdampak Bencana Sumatra Dipastikan Kembali Sekolah