News / Nasional
Senin, 29 September 2025 | 15:42 WIB
Bahlil Lahadalia (X/bahlillahadalia)
Baca 10 detik
  • Bahlil Lahadalia resmi ditunjuk sebagai Ketua Dewan Pembina Pemuda Masjid Dunia pada 28 September 2025.
  • Rekam jejaknya menunjukkan kepeduliannya pada pemuda masjid hingga tingkat akar rumput.
  • Sebelum sukses, Bahlil pernah bekerja sebagai sopir angkot, penjual ikan, pembantu penggali pasir, hingga buruh cuci mobil.

Suara.com - Menteri ESDM Bahlil Lahadalia terpilih menjadi Ketua Dewan Pembina Pemuda Masjid Dunia. Penunjukan Bahlil ini dilakukan melalui rapat formatur di Singapura pada Minggu, 28 September 2025.

Sebagai informasi, Pemuda Masjid Dunia merupakan organisasi internasional yang berfokus pada pemberdayaan pemuda Muslim melalui jaringan masjid global.

Dalam organisasi itu, Bahlil dianggap layak menjabat ketua dewan pembina berkat kontribusinya terhadap organisasi pemuda masjid di Indonesia.

Selain itu, Bahlil juga dinilai aktif memberikan bantuan kemanusiaan untuk Palestina, Rohingya, dan komunitas Muslim lainnya.

Lantas seperti apa profil Bahlil? Intip profil lengkapnya mulai dari pendidikan hingga kariernya di Tanah Air.

Profil Bahlil Lahadalia

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia [ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/nz]

Bahlil Lahadalia lahir pada 7 Agustus 1976 di Kepulauan Banda, Maluku Tengah. Ia tumbuh dari keluarga sederhana dengan ayah yang berasal dari Fakfak, Papua Barat.

Masa kecil Bahlil dihabiskan di wilayah timur Indonesia, yang membentuk karakternya sebagai pekerja keras.

Sejak kecil, Bahlil sudah terbiasa dengan kehidupan yang penuh tantangan. Ia pernah bekerja sebagai sopir angkot, penjual ikan, pembantu penggali pasir, hingga buruh cuci mobil untuk membiayai hidupnya sendiri.

Baca Juga: SPBU Swasta Beli BBM dari Pertamina, Simon: Kami Tak Cari Untung!

Pengalaman ini menjadi fondasi bagi perjalanan karirnya yang inspiratif: dari nol hingga menjadi salah satu tokoh nasional.

Bahlil sudah menikah dan memiliki 3 anak. Meski demikian, menteri di kabinet Prabowo-Gibran ini cenderung menjaga privasi kehidupan pribadinya dari sorotan media.

Pendidikan Bahlil Lahadalia

Bahlil Lahadalia [Suara.com/Alfian Winanto]

Pendidikan Bahlil Lahadalia dimulai dari tingkat dasar di wilayah asalnya. Ia menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri 1 Seram Timur, Maluku.

Ketika duduk di bangku SD, ia harus belajar di tengah keterbatasan fasilitas pendidikan di daerah terpencil.

Setelah lulus SD, Bahlil melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri 1 Seram Timur, atau masih di Maluku. Di momen inilah, Bahlil mulai menunjukkan jiwa mandiri dengan bekerja paruh waktu sebagai kondektur angkot dan penjual ikan untuk membantu ekonomi keluarga.

Setelah itu, Bahlil pindah ke Fakfak, Papua Barat, mengikuti asal ayahnya. Di Fakfak, ia menyelesaikan pendidikan di SMA YAPIS Fakfak atau Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA).

Pendidikan di wilayah timur ini membentuk pandangan Bahlil tentang pentingnya akses pendidikan bagi masyarakat pedalaman.

Setelah lulus SMA, Bahlil melanjutkan studi sarjana di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Port Numbay, Jayapura, Papua. Ia mengambil jurusan Ekonomi.

Selama kuliah, Bahlil aktif dalam organisasi kemahasiswaan, termasuk menjadi Bendahara Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) pada periode 1999-2001. Pengalaman ini memperkaya wawasannya tentang kepemimpinan dan jaringan sosial.

Bahlil pun sukses meraih gelar Sarjana Ekonomi. Ia kemudian terjun ke dunia bisnis.

Belakangan, sosoknya meraih gelar doktor dari Sekolah Kajian Strategis dan Global (SKSG) Universitas Indonesia (UI).

Gelar doktornya sempat menuai kontroversi karena didapat dalam waktu kurang dari dua tahun, yaitu satu tahun delapan bulan.

Karier Bahlil Lahadalia

Bahlil Lahadalia (Instagram/@bahlillahadalia)

Perjalanan karir Bahlil dimulai dari sektor swasta. Setelah lulus kuliah, ia mendirikan perusahaan di bidang pertambangan dan menjadi pengusaha sukses di Papua.

Ia aktif di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), di mana ia menjabat sebagai Ketua Umum periode 2015-2019.

Karir politiknya melonjak ketika Presiden Joko Widodo menunjuknya sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada 2019. Di posisi ini, Bahlil berhasil meningkatkan investasi asing di Indonesia, terutama di sektor sumber daya alam.

Pada 2021, ia diangkat menjadi Menteri Investasi, dan pada Agustus 2024, ia beralih ke Menteri ESDM. Selain itu, ia terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar pada 2024, memperkuat posisinya di kancah politik nasional.

Sebagai Ketua Dewan Pembina Pemuda Masjid Dunia, Bahlil sekarang diharapkan membawa pengalaman kepemimpinannya untuk mengembangkan program-program yang mendukung pemuda Muslim secara internasional.

Organisasi ini, yang berbasis di berbagai negara, fokus pada pendidikan agama, kewirausahaan, dan advokasi hak asasi manusia bagi umat Islam.

Bahlil sendiri dikenal sebagai Muslim taat, dengan latar belakang di HMI yang berbasis Islam. Kontribusinya di bidang ini termasuk dukungan untuk masjid-masjid di daerah terpencil Indonesia dan bantuan internasional.

Load More