- Amir Uskara adalah politisi senior PPP asal Gowa, Sulawesi Selatan
- Pada Maret 2024, ia resmi dilantik menjadi Wakil Ketua MPR menggantikan Arsul Sani
- Amir Uskara memainkan peran sentral sebagai Pimpinan Sidang Muktamar X PPP pada September 2025
Suara.com - Nama Dr. H.M. Amir Uskara, M.Kes mendadak menjadi sorotan utama di panggung politik nasional. Sebagai Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), perannya menjadi krusial di tengah dinamika internal partai berlambang Ka'bah, sekaligus mengemban amanah baru sebagai salah satu pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI.
Lahir di Gowa, Sulawesi Selatan, pada 9 Desember 1965, Amir Uskara adalah politisi kawakan yang merintis kariernya dari bawah. Rekam jejaknya menunjukkan pengalaman panjang baik di dunia usaha maupun organisasi, mulai dari Ketua HIPMI dan GP Ansor Kabupaten Gowa hingga memimpin DPW PPP Sulawesi Selatan.
Perjalanannya di legislatif dimulai dari tingkat daerah sebagai anggota DPRD Kabupaten Gowa, berlanjut ke DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, hingga akhirnya melenggang ke Senayan sebagai Anggota DPR-RI sejak tahun 2014.
Di parlemen, ia mewakili daerah pemilihan Sulawesi Selatan I dan pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi XI yang membidangi keuangan dan perbankan.
Kariernya di tingkat nasional semakin menanjak saat ia dipercaya menjabat sebagai Wakil Ketua Umum DPP PPP untuk dua periode, 2016-2021 dan 2021-2026.
Puncaknya, pada 8 Maret 2024, Amir Uskara resmi dilantik menjadi Wakil Ketua MPR RI, menggantikan rekan separtainya, Arsul Sani, yang terpilih menjadi hakim konstitusi.
"Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya akan memenuhi kewajiban saya sebagai Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya," ucap Amir saat membacakan sumpah jabatannya di Kompleks Parlemen.
Sebagai pimpinan MPR, Amir Uskara langsung menunjukkan visinya dengan mendukung penuh wacana menghidupkan kembali Pokok-Pokok Haluan Negara (PPHN).
Menurutnya, Indonesia membutuhkan patron pembangunan yang berkelanjutan agar tidak berganti arah setiap kali terjadi pergantian kepemimpinan.
Baca Juga: PPP Terbelah Dua, Mardiono vs Agus Suparmanto Saling Klaim Ketum Sah, Pemerintah Pilih Siapa?
“Saya pribadi dan kami di PPP melihat PPHN itu sangat baik dan mendukung PPHN sebagai satu patron dalam program pembangunan nasional,” ujar Amir usai dilantik.
Namun, tantangan terbesar Amir Uskara justru datang dari internal partainya sendiri. Baru-baru ini, ia menjadi figur sentral sebagai Pimpinan Sidang dalam Muktamar X PPP yang digelar pada September 2025.
Muktamar tersebut diwarnai kericuhan antara dua kubu pendukung calon ketua umum hingga menimbulkan korban luka.
Situasi yang tidak kondusif memaksa Amir Uskara mengambil keputusan tegas. Ia menutup Muktamar lebih cepat dari jadwal setelah Muhamad Mardiono diklaim terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum PPP periode 2025-2030, dengan dukungan dari 28 DPW.
“Muktamar X PPP sudah saya tutup semalam setelah Pak Mardiono terpilih secara aklamasi,” ujar Amir, pada Minggu (28/9/2025).
Ia mengakui penutupan dipercepat “(Ditutup) karena kondisi yang kurang kondusif,".
Berita Terkait
-
PPP Terbelah Dua, Mardiono vs Agus Suparmanto Saling Klaim Ketum Sah, Pemerintah Pilih Siapa?
-
Perang Klaim Ketum PPP: Mardiono Vs Agus Suparmanto, Siapa yang Sah?
-
Agus Suparmanto Ungkap Tantangan Terbesar PPP Usai Muktamar: Pulihkan Kepercayaan Umat
-
Ketum PPP Agus Suparmanto Tegas Akan Tindak Kader yang Abaikan Aspirasi Umat
-
Tak Mau PPP Terbelah, Agus Suparmanto Sebut Klaim Mardiono Cuma Dinamika Biasa
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Mafindo Ungkap Potensi Tantangan Pemilu 2029, dari AI hingga Isu SARA
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat