- Anggaran Kemenpora setara era pandemi, dinilai tidak cukup untuk transformasi.
- Dana Rp10 miliar hanya cukup untuk kirim 120 atlet ke SEA Games.
- Erick Thohir ajukan gagasan dana pensiun untuk jaminan masa depan atlet.
Suara.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Erick Thohir, mengungkap tantangan anggaran serius yang dihadapi kementeriannya dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR RI.
Di tengah alokasi dana yang dinilai stagnan setara era pandemi, ia justru mengajukan terobosan pembentukan dana pensiun untuk para atlet berprestasi.
Erick menyoroti bahwa anggaran Kemenpora untuk tahun depan, yang berada di kisaran Rp1,2 triliun, tidak sejalan dengan komitmen transformasi olahraga yang dicanangkan bersama DPR.
"Kita tidak mau berfoya-foya, tetapi kita juga minta evaluasi," tegas Erick Thohir dalam rapat di Kompleks Parlemen, Senin (29/9/2025).
Untuk memberikan gambaran konkret, Erick mencontohkan dampak langsung dari keterbatasan anggaran ini pada partisipasi Indonesia di ajang internasional.
"Tidak mungkin SEA Games yang rata-rata kita mengirim atlet 700-900, dengan dana yang dialokasikan 10 miliar, kita mengirim 120 atlet," jelasnya.
Meskipun dalam kondisi anggaran yang sempit, Erick Thohir memanfaatkan momentum rapat untuk mendorong isu krusial mengenai kesejahteraan jangka panjang para pahlawan olahraga nasional.
"Bahkan pada kesempatan dalam kesempitan pun saya mendorong beberapa isu lain, salah satunya dana pensiun olahraga," ungkapnya.
Gagasan ini mendapat respons positif dari menteri keuangan, meskipun masih memerlukan kajian lebih lanjut. Erick membandingkan Indonesia dengan negara lain yang telah memiliki skema serupa.
Baca Juga: Presiden Prabowo Sebut Kesalahan Sistem Jadi Penyebab Kebocoran Anggaran Negara
"Beliau sangat-sangat positif, tetapi kembali, kami harus membuat kajian dulu katanya," kata Erick.
"Kalau di tentu India ada, di China ada, kenapa Indonesia tidak ada?" tanyanya retoris.
Konsep dana pensiun ini akan menyasar para atlet dan pelatih peraih medali emas di ajang bergengsi seperti Olimpiade, Asian Games, dan SEA Games.
Untuk mewujudkan inisiatif ini, Erick Thohir meminta dukungan penuh dari parlemen.
"Nah hal-hal ini, yang dalam 2 minggu terakhir kita coba kerja keras, mohon dukungan dengan segala kerendahan hati, jalan berlikunya cukup menarik," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Rumahnya Dijadikan Tempat Kebaktian, Apa Agama Krisna Mukti?
- Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Kurir Gagalkan Penipuan Modus Paket Kosong, Pelaku Panik Langsung Kabur
-
Curhat Ahli Gizi Program MBG: Buat Siklus Menu Sehat Ujung-ujungnya Gak Terpakai
-
Presiden Prabowo Sebut Kesalahan Sistem Jadi Penyebab Kebocoran Anggaran Negara
-
Game-Changer Transportasi Jakarta: Stasiun KRL Karet dan BNI City Jadi Satu!
-
Ingin Benahi Masalah Keracunan MBG, Prabowo Minta Ompreng Dicuci Ultraviolet hingga Lakukan Ini
-
Gedung Bundar Siapkan 'Amunisi' untuk Patahkan Gugatan Praperadilan Nadiem Makarim
-
Waspada! 2 Ruas Jalan di Jakarta Barat Terendam: Ketinggian Air Capai...
-
Viral SPBU Shell Pasang Spanduk 'Pijat Refleksi Rp1000/Menit', Imbas BBM Kosong
-
Tok! Lulusan SMA Tetap Bisa Jadi Presiden, MK Tolak Gugatan Syarat Capres-Cawapres Minimal Sarjana
-
Amnesty Tanggapi Pencabutan Kartu Identitas Liputan Istana: Contoh Praktik Otoriter