-
Diskusi panel "Perempuan & Ibu, Suara Setara untuk Demokrasi" menyoroti bahwa demokrasi di Indonesia masih bersifat prosedural dan belum menyentuh substansi keadilan.
-
Perempuan dinilai masih menjadi objek politik, bukan subjek yang setara.
-
Tiga isu utama yang disorot: redistribusi sumber daya, pengakuan/respek setara, dan keterwakilan yang adil.
Suara.com - Diskusi panel bertajuk "Perempuan & Ibu, Suara Setara untuk Demokrasi" yang digelar Selasa (30/9/2025) menghadirkan beragam pandangan kritis tentang peran perempuan dalam demokrasi Indonesia.
Salah satu sorotan utama datang dari Aida Pricessa Leonardo, mahasiswa Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara. Dalam pemaparannya, Aida menilai bahwa demokrasi di Indonesia masih bersifat prosedural.
“Menurut saya, posisi perempuan adalah objek politik,” tegasnya.
Ia kemudian menjelaskan tiga alasan utama di balik pernyataannya tersebut.
Pertama, aspek Redistribution atau distribusi sumber daya yang belum adil.
Kedua, Recognition, yakni perlunya penghargaan dan respek yang setara bagi perempuan.
Dan ketiga, Representation, keterwakilan politik yang benar-benar sejajar.
Aida menekankan bahwa problem demokrasi tidak berhenti pada teknis prosedural semata.
“Bukan hanya prosedur, tapi pondasi kita yang harus diubah,” ujarnya, menyerukan perubahan mendasar agar demokrasi menjadi lebih substantif dan inklusif bagi perempuan di Indonesia.
Baca Juga: Aneh! Pakar Hukum Tata Negara Kritik Keras Prabowo soal IKN Jadi Ibu Kota Politik
Diskusi panel ini diharapkan bisa menjadi katalisator untuk memperkuat posisi perempuan sebagai subjek setara, bukan lagi sekadar objek politik, dalam pembangunan demokrasi bangsa.
Reporter: Safelia Putri
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- Biodata dan Pendidikan Gus Elham Yahya yang Viral Cium Anak Kecil
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Hakim PN Palembang Raden Zaenal Arief Meninggal di Indekos, Kenapa?
-
MUI Tegaskan Domino Halal Selama Tanpa Unsur Perjudian
-
Korlantas Polri Gelar Operasi Zebra 2025 dari 17 November, Ini Tujuan Utamanya
-
Kahiyang Ayu Angkat Pesona Batik Sumut di Gebyar Kriya Nusantara dan Jogja ITTAF 2025
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Peserta GIXA North Sumatera 2025
-
Detik-detik Pencarian Korban Longsor Cilacap, BNPB Ingat Pesan Prabowo
-
Rosan Ungkap Pertemuan Raja Yordania Dengan Danantara, Ada Tawaran Tiga Proyek Investasi
-
Hasil Gelar Perkara Kasus Pelecehan Seksual di Internal Transjakarta, Terduga Pelaku Cuma Dimutasi?
-
Peluk Hangat Prabowo Lepas Kepulangan Raja Yordania dari Halim, Begini Momennya
-
Usai Ada Putusan MK, Prabowo Diminta Segera Tarik Polisi Aktif dari Jabatan Sipil