- Salah satu solusi yang diusulkan adalah dengan menghidupkan kembali peran kantin sekolah.
- Keberadaan ahli gizi juga penting untuk mengawasi makanan di kantin.
- Mereka menekankan bahwa akses terhadap makanan sehat tidak boleh hanya dinikmati oleh kalangan tertentu.
Suara.com - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) belakangan menuai sorotan tajam usai banyak siswa keracunan.
Sejumlah pihak menilai pemerintah perlu melakukan evaluasi menyeluruh sebelum melanjutkan program ini.
Salah satu solusi yang diusulkan adalah dengan menghidupkan kembali peran kantin sekolah.
"Kenapa nggak digiatkan aja kantin-kantin sekolah ya kan?," ujar Yuli Supriyati, Ketua Koalisi Perlindungan Kesehatan Masyarakat pada aksi gerak warga tolak MBG, di dekat kawasan Monas Jakarta, Rabu (1/10/2025).
Menurutnya, langkah ini bisa menjadi solusi tanpa menghilangkan rezeki para pedagang, justru menghidupkan kantin sekolah agar lebih bermanfaat.
Ia menambahkan, keberadaan ahli gizi juga penting untuk mengawasi makanan di kantin.
"Ditaruh lah ahli-ahli gizi itu untuk mengawasi kantin-kantin sekolah gitu. Karena di sekolah-sekolah internasional itu mereka sudah punya dapur sendiri. Mereka ada ahli gizi," tambahnya.
Lebih jauh, ia menekankan bahwa akses terhadap makanan sehat tidak boleh hanya dinikmati oleh kalangan tertentu.
"Jangan bilang anak Indonesia yang miskin, yang sekolahnya di sekolah-sekolah swasta atau negeri yang di pinggiran Jakarta, yang sekolah-sekolah anak-anak menengah ke bawah, mereka tidak punya hak untuk sehat? Jangan seperti itu," jelas ketua Kopmas.
Baca Juga: Sempat Dirawat Usai Santap MBG, 21 Siswa SDN 01 Gedong Kini Sudah Pulang
Menurutnya, kebijakan yang adil sangat dibutuhkan agar anak-anak dari berbagai latar belakang sosial bisa menikmati gizi seimbang.
"Jadi inilah yang harus berkadilan," ungkapnya.
Lebih lanjut, Rusmarni Rusli dari Srikandi Indonesia menyoroti kebiasaan anak-anak di perkotaan yang justru mengonsumsi jajanan berlebihan.
"Kalau untuk anak di perkotaan, mereka jajannya aja udah melebihi dari MBG. Itu baru satu minuman loh misalnya. Jadi mereka melihat apa ini MBG? Makanya jadi akhirnya pemborosan," jelasnya.
Karena itu, ia menilai evaluasi menyeluruh perlu dilakukan sebelum program MBG dijalankan secara penuh.
"Butuh nggak ini sekolah? Butuh nggak wilayah ini untuk anak-anaknya mengonsumsi MBG? Kan begitu," kata Rusmarni.
Berita Terkait
-
Di DPR, BGN Ungkap Ada 75 Kasus dan 6 Ribuan Siswa Keracunan MBG Sejak Januari-September
-
Orang Tua Murid Cemas Pasca 21 Siswa SDN 01 Gedong Keracunan MBG, Tuntut Tanggung Jawab!
-
Demi Makanan Bergizi Aman, BGN Dorong Sterilisasi dan Penggunaan Air Galon di SPPG
-
Aksi Emak-Emak Menuntut Evaluasi Total Program MBG
-
Sempat Dirawat Usai Santap MBG, 21 Siswa SDN 01 Gedong Kini Sudah Pulang
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Malam Tahun Baru di Jakarta, Dishub Siapkan Rekayasa Lalu Lintas di Ancol, Kota Tua, hingga TMII
-
Gubernur Banten: Tingkat Pengangguran Masih Tinggi, Penataan Ulang Pendidikan Vokasi Jadi Prioritas
-
Perayaaan Tahun Baru di SudirmanThamrin, Pemprov DKI Siapkan 36 Kantong Parkir untuk Warga
-
Kaleidoskop DPR 2025: Dari Revisi UU Hingga Polemik Gaji yang Tuai Protes Publik
-
Sekolah di Tiga Provinsi Sumatra Kembali Normal Mulai 5 Januari, Siswa Boleh Tidak Pakai Seragam
-
Makna Bendera Bulan Bintang Aceh dan Sejarahnya
-
Antara Kesehatan Publik dan Ekonomi Kreatif: Adakah Jalan Tengah Perda KTR Jakarta?
-
Fahri Hamzah Sebut Pilkada Melalui DPRD Masih Dibahas di Koalisi
-
Mendagri: Libatkan Semua Pihak, Pemerintah Kerahkan Seluruh Upaya Tangani Bencana Sejak Awa
-
Seorang Pedagang Tahu Bulat Diduga Lecehkan Anak 7 Tahun, Diamuk Warga Pasar Minggu