- Menteri HAM Natalius Pigai mengklaim program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah mencapai 99% tingkat keberhasilan
- Pigai mengakui adanya kendala dalam pelaksanaan, terutama pada aspek produksi
- Kementerian HAM berkomitmen untuk secara aktif mengawasi pelaksanaan MBG bersama Badan Gizi Nasional (BGN)
Suara.com - Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai angkat bicara menanggapi sorotan terhadap program andalan pemerintah, Makan Bergizi Gratis (MBG). Di tengah munculnya beberapa kasus masalah di lapangan, Pigai dengan tegas membela efektivitas program tersebut dan mengklaim tingkat keberhasilannya mencapai 99 persen.
Menurutnya, satu insiden negatif yang terjadi di suatu daerah tidak bisa dijadikan tolok ukur untuk menghakimi kualitas pelaksanaan program secara nasional. Ia menjelaskan bahwa implementasi MBG melibatkan rantai pasok yang kompleks, mulai dari pemasok bahan makanan, produsen, hingga tim pengawas di lapangan.
“Karena itulah, sebuah kasus yang terjadi di satu tempat tidak bisa mewakili seluruh kasus maka kita mengambil kesimpulan bahwa Presiden (Prabowo Subianto) menyatakan deviasi (penyimpangan) adalah 0,0017 persen,” ucap Pigai saat menggelar jumpa pers di Kantor Kementerian HAM, Jakarta, Rabu (1/10/2025).
Pigai secara terbuka mengakui bahwa pelaksanaan MBG bukannya tanpa kendala. Ia menggunakan istilah "deviasi" atau penyimpangan untuk menggambarkan masalah yang muncul. Namun, ia menekankan bahwa skala penyimpangan tersebut sangatlah kecil, hanya 0,0017 persen sejak program ini diluncurkan pada awal tahun lalu.
“Jadi secara keseluruhan, sesungguhnya 99 persen pelaksanaan MBG sampai pada hari ini berhasil,” ujarnya sebagaimana dilansir Antara.
Lebih lanjut, ia merinci bahwa penyimpangan yang terjadi umumnya berkaitan dengan aspek produksi dan pengawasan. Masalah-masalah ini, menurutnya, bersifat kasuistis dan tidak terjadi secara merata di seluruh wilayah.
“Itu ada, tetapi itu terjadi di titik-titik tertentu. Tidak semua,” katanya.
Secara spesifik, Pigai menyoroti kendala dalam produksi seperti keterampilan memasak yang belum merata serta adanya perbedaan kualitas dalam distribusi dan fasilitas penyimpanan bahan baku pangan. Namun, ia mengingatkan bahwa tantangan semacam ini bukanlah hal aneh. Negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Jepang pun menghadapi kendala serupa dalam program makan gratis di sekolah.
“Program semacam ini selalu saja ada kendala,” ujarnya.
Baca Juga: Deddy Corbuzier Dulu Mati-matian Dukung MBG Sampai Dibully, Sekarang Kini Berbeda
Pigai kembali menegaskan tujuan mulia di balik program MBG, yakni untuk kepentingan jangka panjang bangsa Indonesia. Negara, melalui program ini, berinvestasi untuk menciptakan generasi masa depan yang sehat, cerdas, dan tercukupi kebutuhan gizinya.
Oleh karena itu, ia memastikan Kementerian HAM tidak akan tinggal diam. Pihaknya berkomitmen penuh untuk ikut memantau dan memastikan pelaksanaan MBG berjalan dengan baik dan benar, sesuai dengan koridor hak asasi manusia.
“Saya sudah bicara dengan Kepala BGN (Badan Gizi Nasional) bahwa Kementerian HAM akan terus menyertai bersama untuk memastikan agar pemenuhan kebutuhan, gizi bagi sekolah-sekolah, ibu, dan anak itu bisa tercapai, terkontrol dalam koridor HAM,” katanya.
Berita Terkait
-
Marak Kasus Keracunan MBG, Gus Miftah: Programnya Super Bagus, yang Salah Dievaluasi Bukan Dihapus
-
Deddy Corbuzier Dulu Mati-matian Dukung MBG Sampai Dibully, Sekarang Kini Berbeda
-
Seminggu Lagi Terbit, Perpres MBG Bakal Terapkan Aturan Super Ketat untuk Dapur
-
Panci Berdentang di Monas: Seruan Keras Tolak MBG dari Emak-Emak
-
Keretakan Deddy Corbuzier - Sabrina Dicurigai Jadi Pengalihan Isu MBG, Dulu Pernah Bela Mati-Matian
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Ungkit Demo Besar Agustus, Puan Maharani ke DPR-Pemerintah: Yang Salah Kita Perbaiki Bersama
-
Penggugat Gibran Bongkar Celah Fatal di Ijazah SMA: UU Pemilu Minta yang Sederajat, Bukan Setara!
-
MDIS Angkat Bicara, Beberkan Fakta Ijazah Gibran: Kuliah 3 Tahun, Gelar S1 Marketing
-
Di Atas KRI Radjiman, Prabowo Anugerahkan Pangkat Kehormatan dan Bintang Yudha Dharma Pratama
-
Tragis! Pemotor di Cengkareng Tewas Hajar Tiang, Sempat Terpental hingga Masuk ke Got
-
Kontaminasi Radioaktif Cesium-137 di Cikande, Puan Maharani Bicara Evaluasi dan Pengawasan Ketat
-
'Ini Partisipasi Semu!' Koalisi Sipil Tagih Janji dan Ultimatum DPR soal RKUHAP
-
Geger Temuan Mayat Wanita di Pejaten Jaksel, Sempat Terdengar Pekik Histeris!
-
Teriakan Pecah Dini Hari! Detik-detik Terapis Muda Ditemukan Tewas di Pejaten Barat
-
Cak Imin Rencana Bebaskan Tunggakan Iuran Peserta BPJS Kesehatan, Target Selesai Bulan Depan