- Muhammad Said Didu melontarkan kritik tajam kepada Hasan Nasbi, menyebut bahwa perilaku "penjilat" yang kini dibanggakan adalah cerminan dari sifat munafik
- Said Didu menggunakan analogi religius yang keras, menyatakan bahwa tempat bagi orang munafik adalah di "kerak neraka"
- Kritik ini dipicu oleh pengakuan viral Hasan Nasbi yang bangga menjadi penjilat penguasa
Suara.com - Aktivis senior, Muhammad Said Didu, melontarkan serangan verbal yang sangat tajam kepada Komisaris Pertamina, Hasan Nasbi. Pemicunya adalah pengakuan terang-terangan Hasan Nasbi yang bangga menjadi seorang "penjilat" kekuasaan.
Kritik keras dari Said Didu ini tak main-main. Pria kelahiran Pinrang tersebut tidak hanya menganggap perilaku menjilat sebagai tindakan tercela, tetapi juga mengaitkannya dengan dosa besar dalam ajaran agama.
Menurutnya, fenomena ini menunjukkan pergeseran moral yang mengkhawatirkan, di mana perilaku buruk justru dipertontonkan sebagai sebuah kebanggaan.
“Penjilat adalah profesi yang mereka banggakan,” sembur Said Didu melalui akun X (dulu Twitter) @msaid_didu, Kamis (2/10/2025).
Tak berhenti di situ, Said Didu langsung menunjuk pada inti masalah dari perilaku tersebut. Dalam pandangannya, seorang penjilat pada dasarnya adalah pribadi yang tidak memiliki integritas dan penuh dengan kepalsuan.
“Padahal penjilat umumnya adalah munafik,” lanjutnya dalam cuitan yang sama.
Puncak dari kritiknya adalah ketika ia membawa konsekuensi akhirat bagi para munafik. Said Didu menggunakan analogi religius yang sangat kuat untuk menggambarkan betapa hinanya perilaku tersebut di mata Tuhan.
“Munafik tempatnya di kerak neraka,” tandasnya.
Komentar pedas Said Didu ini merupakan respons langsung dari drama saling sindir yang sebelumnya melibatkan Hasan Nasbi dan aktor ternama, Fedi Nuril.
Baca Juga: Hasan Nasbi Akui Jadi Penjilat Penguasa?, Sindir Fedi Nuril: Jadi Penjilat Pun Anda Kurang Kompeten
Semua bermula ketika Hasan Nasbi melayangkan pujian setinggi langit untuk pidato Presiden Prabowo Subianto di forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menyinggung kemerdekaan Palestina.
“Presiden Prabowo memecah langit New York. Menghujamkan petir ke gedung PBB agar pemimpin-pemimpin dunia yang masih tidur, terbangun dan siuman," tulis Hasan di akun X-nya.
Pujian yang dianggap berlebihan ini langsung disambar oleh Fedi Nuril. Bintang film "Ayat-Ayat Cinta" itu tanpa basa-basi melabeli Hasan Nasbi sebagai penjilat yang melebih-lebihkan fakta.
“Penjilat kalau muji memang suka lebay. Apanya yang ‘memecah langit?’ Menyebut langsung Israel dan mengecam Netanyahu sebagai pelaku genosida aja gak berani. Yang ada cuma ‘memecah meja podium’ karena digebrak berkali-kali,” balas Fedi Nuril dengan sinis.
Alih-alih mereda, Hasan Nasbi justru membalas dengan sebuah pengakuan yang mengejutkan. Ia tidak menampik sebutan penjilat, malah dengan bangga menyatakan bahwa ia berada di pihak yang benar karena menjilat pemenang.
“Hehe mohon maaf saya luruskan sedikit soal jilat menjilat ya. yang saya jilat menang dan berkuasa. Yang anda jilat kalah dan ga berkuasa. Sekadar jadi penjilat pun anda kurang kompeten. Tapi biasa itu, yang kurang marah-marah sama yang lebih itu wajar,” ungkap Hasan.
Berita Terkait
-
Hasan Nasbi Akui Jadi Penjilat Penguasa?, Sindir Fedi Nuril: Jadi Penjilat Pun Anda Kurang Kompeten
-
Dituding Jilat Prabowo, Hasan Nasbi Ejek Balik Pilihan Politik Fedi Nuril
-
Gibran Disebut Cawapres Prabowo Lagi di 2029, PSI: Pernyataan Jokowi Powerfull
-
Said Didu 'Semprot' KSP Qodari Buntut Pernyataan Soal Anggaran MBG: Anda Bukan Perdana Menteri!
-
Said Didu Curiga Ada 'Pembangkangan' di Tubuh Polri, Tim Reformasi Kapolri Salip Bentukan Prabowo?
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya
-
Momen Roy Suryo Walk Out dari Audiensi Reformasi Polri, Sentil Otto Hasibuan: Harusnya Tahu Diri
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal
-
Wamendagri Wiyagus: Kemendagri Dukung Sinkronisasi Kebijakan Kependudukan Selaras Pembangunan