-
- Brigjen Pol Ade Ary viral karena ketahuan memegang iPhone 17 Pro Max saat konferensi pers, bukan karena isi pernyataannya.
- Warganet memperdebatkan gaya hidupnya karena harga iPhone tersebut sangat mahal dan belum resmi dijual di Indonesia.
- Respons publik terbelah antara yang mencibir sebagai flexing dan yang membela kemampuan finansial perwira tinggi polisi.
Suara.com - Bukan karena isi pernyataannya, perwira tinggi polisi, Brigjen Pol Ade Ary Syam Indradi, justru viral di media sosial karena smartphone yang digenggamnya.
Dalam sebuah konferensi pers baru-baru ini, mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya tersebut kedapatan memegang ponsel seri terbaru, iPhone 17 Pro Max, yang sontak membuat publik salah fokus.
Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @pembasmi.kehaluan.reall pada Kamis, 2 Oktober 2025, memperlihatkan Ade Ary tengah menggelar konferensi pers di hadapan awak media.
Sambil memberi keterangan, tangannya tampak menggenggam ponsel berwarna oranye kosmik, warna khas dari seri iPhone 17.
"Bapak polisi ini gelar jumpa pers, videonya viral. Netizen malah salfok ke iPhone 17 Pro Max yang ada di tangannya," bunyi keterangan dalam unggahan tersebut.
Perbincangan pun memanas. Pasalnya, ponsel yang baru dirilis secara global pada 19 September 2025 tersebut dibanderol dengan harga selangit.
Di Indonesia, harga iPhone 17 Pro Max diprediksi mulai dari Rp 25.999.000.
Selain harga yang fantastis, fakta bahwa gawai tersebut belum resmi dijual di dalam negeri memicu dugaan bahwa Ade Ary Syam mendapatkannya dari luar negeri, yang kemudian memantik perdebatan sengit di kolom komentar.
Banyak warganet yang skeptis dan mempertanyakan bagaimana seorang polisi yang merupakan pelayan masyarakat mampu membeli barang mewah tersebut. Tuduhan sengaja pamer atau flexing pun tak terhindarkan.
Baca Juga: Vonis Pertama Kasus Rantis Maut: Aipda Rohyani Divonis 20 Hari dan Wajib Minta Maaf
"Gajinya cuma Rp10 juta lho, kok bisa beli itu? Nanya dengan nada rendah," komentar akun @ari***.
"Flexing nih yee," timpal akun @rlc***.
Namun, tidak sedikit pula yang pasang badan dan membela Ade Ary. Mereka menganggap wajar jika seorang perwira tinggi polisi dengan berbagai tunjangan mampu membeli ponsel mahal.
"Gajinya, tunjangannya, dan honor jabatannya cukup membeli HP tersebut. Enggak usah heran dan ngadi-ngadi membuat berita," bela akun @sia***.
"Kenapa deh orang-orang, dia kan punya penghasilan, ya sudah, biarin," imbuh pengguna lain dengan akun @sst***.
Hingga kini, video tersebut terus menjadi sorotan dan membagi warganet menjadi dua kubu, antara yang mencibir dan yang membela gaya hidup pejabat publik.
Berita Terkait
-
Diikat Warga saat Tertangkap, Viral Polisi Pura-pura Beli Tomat Jambret Kalung Pedagang!
-
Patok di Wilayah IUP PT WKM Jadi Perkara Pidana, Pengacara: Itu Dipasang di Belakang Police Line
-
Bayi yang Dibuang ke Panti Anak Yatim di Jakbar Meninggal, Sejoli Buronan Polisi Masih Santai Kerja
-
Komplotan Begal 7 Kali Beraksi di Jakarta Nyamar Debt Collector, Korbannya 'Dibuang' ke Flyover!
-
Aksi Culas Bos Pangkalan Elpiji Terbongkar, Oplos Tabung Gas hingga Raup Rp70 Juta Saban Bulan
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya
-
Momen Roy Suryo Walk Out dari Audiensi Reformasi Polri, Sentil Otto Hasibuan: Harusnya Tahu Diri
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal