- Pramono mengatakan pemangkasan dana transfer dari pemerintah pusat berdampak langsung terhadap postur APBD 2026.
- Formasi rekrutmen PJLP hingga PPSU pada tahun depan dipastikan tidak akan sebanyak tahun ini.
- Pramono menyebut pengurangan hanya berlaku untuk kuota rekrutmen baru, bukan untuk tenaga yang sudah aktif bekerja di lapangan.
Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengungkapkan pemangkasan dana transfer dari pemerintah pusat berdampak langsung terhadap postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2026.
Akibatnya, Pemprov DKI harus menyesuaikan sejumlah kebijakan, termasuk memangkas kuota rekrutmen tenaga kontrak hingga petugas lapangan.
Pramono menjelaskan, pada tahun ini Pemprov DKI masih bisa membuka rekrutmen besar-besaran untuk tenaga penyedia jasa lainnya perorangan (PJLP), termasuk petugas penyedia prasarana dan sarana umum (PPSU) serta petugas pemadam kebakaran (damkar).
“Selama ini kan PJLP kita, kayak kemarin damkar kita buka seribu, pasukan orange seribu seratus, pasukan putih lima ratus, karena ada pengurangan ini mungkin untuk tahun depan, peluang itu juga akan berkurang,” kata Pramono di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (7/10/2025).
Dengan menurunnya kemampuan fiskal daerah, formasi rekrutmen pada tahun depan dipastikan tidak akan sebanyak tahun ini.
Namun, Pramono menyebut pengurangan hanya berlaku untuk kuota rekrutmen baru, bukan untuk tenaga yang sudah aktif bekerja di lapangan.
Ia menuturkan, kondisi ini tidak terlepas dari pemangkasan dana transfer ke Jakarta yang mencapai Rp15 triliun. Kebijakan tersebut membuat proyeksi APBD DKI 2026 harus dikoreksi dari Rp95 triliun menjadi Rp79,06 triliun.
Rencana awal, Pemprov DKI memperkirakan akan menerima dana transfer dari pusat sebesar Rp26 triliun, yang mencakup dana bagi hasil (DBH), dana alokasi umum (DAU), dan dana alokasi khusus (DAK). Namun, setelah keputusan pemangkasan, nilainya hanya tersisa sekitar Rp11 triliun.
Meski begitu, Pramono memastikan bahwa pemangkasan APBD tidak akan berimbas pada pelaksanaan rekrutmen tahun ini.
Baca Juga: Dana Transfer DKI Dipangkas Rp15 Triliun, Menkeu ke Pramono: Kayaknya Masih Bisa Dipotong Lagi!
“Untuk tahun ini, semuanya tidak mengalami perubahan,” ujarnya.
Selain itu, ia juga menegaskan bahwa Pemprov DKI tidak akan menyentuh gaji aparatur sipil negara (ASN) untuk menutup defisit akibat pengurangan dana transfer.
“Tidak ada hal yang berkaitan dengan ASN,” imbuhnya.
Pramono mengatakan, fokus Pemprov DKI ke depan adalah menyesuaikan kebijakan belanja agar tetap efisien tanpa mengorbankan layanan publik.
Pemerintah daerah, kata dia, juga tengah mencari alternatif pembiayaan kreatif untuk memastikan program prioritas tetap berjalan meski ruang fiskal menyempit.
Berita Terkait
-
APBD DKI Dipangkas Rp15 T, Gubernur Pramono: Tunjangan PNS dan PPPK Aman, Tapi...
-
Lewat JAKI Sepi, Warga Jakarta Pilih Curhat Langsung ke Instagram Pramono - Rano
-
Gegara Dana Transfer Rp15 T Dipangkas, Pramono Minta Restu Purbaya Pakai Rp200 Triliun di Himbara
-
Purbaya Girang Pramono Mau Bangun Gedung Baru Bank Jakarta: Saya Enggak Keluar Uang
-
APBD Jakarta Dipangkas Hampir Rp 20 T, Menkeu Purbaya Guyon Masih Bisa Dipotong Lagi
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta