News / Metropolitan
Selasa, 07 Oktober 2025 | 18:38 WIB
Ilustrasi teror bom (Shutterstock).
Baca 10 detik
  • Dua sekolah internasional di Tangerang Selatan, Jakarta Nanyang School dan Mentari Intercultural School, menerima ancaman bom
  • Tim Gegana Brimob Polda Metro Jaya telah melakukan sterilisasi di kedua lokasi
  • Polres Tangerang Selatan bersama tim siber Polda Metro Jaya kini tengah melakukan penyelidikan intensif

Suara.com - Suasana dua sekolah internasional di Tangerang Selatan mendadak tegang setelah menerima ancaman bom secara beruntun pada Selasa (7/10/2025).

Polres Tangerang Selatan bergerak cepat dan memastikan kedua ancaman tersebut adalah hoaks, namun kini perburuan terhadap pelaku teror tengah dilakukan secara serius.

Kronologi teror ini dimulai pada pagi hari, ketika Jakarta Nanyang School di kawasan Pagedangan menjadi target pertama.

Pihak sekolah menerima sebuah pesan singkat melalui aplikasi WhatsApp yang berisi ancaman bahwa sebuah bom telah diletakkan di lingkungan sekolah mereka.

Laporan tersebut langsung direspons oleh aparat keamanan. Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Victor D. H. Inkiriwang, menjelaskan langkah cepat yang diambil pihaknya.

“Begitu mendapat informasi, kami langsung merespons cepat. Tim Satreskrim Polres Tangerang Selatan bersama Polsek Pagedangan mendatangi lokasi, melakukan koordinasi dengan pihak sekolah, mengamankan area, dan menghubungi tim Jibom Gegana Brimob Polda Metro Jaya,” ujar Victor kepada wartawan, Selasa (7/10/2025).

Tim Penjinak Bom (Jibom) Gegana Brimob segera melakukan sterilisasi menyeluruh di setiap sudut sekolah.

Setelah penyisiran yang cermat, tim tidak menemukan benda mencurigakan atau bahan peledak apa pun. Ancaman pertama dinyatakan nihil.

Namun, teror tidak berhenti di situ. Hanya berselang beberapa jam, pada siang harinya, giliran Mentari Intercultural School di Bintaro, Kecamatan Pondok Aren, yang menerima ancaman serupa.

Baca Juga: Teror Bom Guncang 2 Sekolah Internasional di Tangerang, Polisi Buru Pengirim Pesan!

Kali ini, pelaku mengirimkan terornya melalui pesan elektronik atau email, dengan isi pesan yang sama: sebuah bom telah ditanam di area sekolah.

Polres Tangerang Selatan kembali mengerahkan tim gabungan untuk menangani laporan kedua.

“Kami langsung bergerak cepat, bekerja sama dengan Jibom Gegana Brimob, Direktorat Cyber, dan Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya untuk melakukan penyisiran dan olah TKP. Puji Tuhan, Alhamdulillah, hasilnya juga negatif. Tidak ada bahan peledak ditemukan,” jelas Victor.

Kini, fokus utama kepolisian adalah melacak dan menangkap pelaku di balik dua teror hoaks ini.

Tim gabungan tengah menelusuri jejak digital yang ditinggalkan pelaku, baik dari nomor WhatsApp maupun alamat email yang digunakan.

“Kami sedang melakukan penyelidikan untuk mengungkap siapa pelaku di balik ancaman ini,” tegasnya.

Load More