- Protes dari 18 gubernur terkait pemotongan TKD tidak seharusnya disikapi dengan resistensi.
- Tito mengatakan langkah yang lebih bijak adalah melakukan introspeksi terhadap pengelolaan anggaran di masing-masing daerah.
- Tito juga menyinggung maraknya pemborosan anggaran yang berujung pada kasus hukum.
Suara.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menegur para gubernur yang memprotes kebijakan pemerintah pusat terkait pemotongan Transfer ke Daerah (TKD).
Ia menilai sebagian kepala daerah belum melakukan efisiensi anggaran secara optimal, meski pemerintah pusat sudah berulang kali mengingatkan pentingnya penghematan fiskal.
“Jangan kemudian menjadi pesimis, dan langsung resisten ketika melihat dampak. Lihat juga faktanya, banyak terjadi pemborosan. Lihat juga faktanya, banyak juga yang terjadi tidak efisien, dan kemudian akhirnya jadi masalah hukum,” tegas Tito dalam acara di Hotel Pullman, Jakarta Barat, Kamis (9/10/2025).
Tito menyebut, protes dari 18 gubernur terkait pemotongan TKD tidak seharusnya disikapi dengan resistensi.
Menurutnya, langkah yang lebih bijak adalah melakukan introspeksi terhadap pengelolaan anggaran di masing-masing daerah.
Ia menegaskan bahwa efisiensi menjadi kunci agar pembangunan tetap berjalan meski terjadi penyesuaian fiskal dari pemerintah pusat.
Mantan Kapolri itu juga menyinggung maraknya pemborosan anggaran yang berujung pada kasus hukum.
Tito mengingatkan bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kerap menemukan praktik penyalahgunaan dana daerah akibat lemahnya kontrol dan perencanaan yang tidak efisien.
“Kena OTT, masuk penjara, dan lain-lain. Efektifkan, efisienkan dulu. Tepat sasaran, efisienkan. Kalau ada masalah, nanti kita terbuka. Kita bicarakan. Termasuk, sudah ketemu (Menkeu) Pak Purbaya,” ujarnya.
Baca Juga: Strategi Baru Tito Karnavian: 3 Wamendagri Diberi 'Kavling' Wilayah, dari Sumatera hingga Papua
Ia menjelaskan, pemerintah pusat tidak menutup mata terhadap kondisi daerah yang benar-benar mengalami kesulitan fiskal akibat penyesuaian TKD.
Namun, sebelum meminta bantuan tambahan, para kepala daerah diminta terlebih dahulu melakukan kajian internal terhadap belanja dan program yang masih bisa disesuaikan.
Menurut Tito, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa juga sudah menyampaikan agar seluruh pemerintah daerah melakukan "exercise" terhadap anggaran yang tersedia.
Langkah itu dinilai penting untuk memastikan alokasi belanja lebih fokus pada sektor prioritas.
“Pak Purbaya menyampaikan, exercise dulu. Silakan, nanti kita lihat daerah yang betul-betul kesulitan. Kira-kira begitu,” pungkasnya.
Kebijakan pemotongan TKD sendiri menuai gelombang protes dari sejumlah gubernur yang menilai kebijakan itu akan menghambat program strategis daerah.
Berita Terkait
-
Akhmad Wiyagus jadi Wamendagri, Tito Karnavian Senang Punya 3 Wamen: Tugas Saya jadi Lebih Ringan
-
Presiden Prabowo Subianto Lantik Wamendagri III, Mendagri: Perkuat Kinerja Kemendagri
-
Pemda Berperan Penting Dukung Produktivitas Nasional, Tegas Mendagri
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
PHRI: Okupansi Hotel Merosot, Terhentinya Proyek IKN Buat Kaltim Paling Terdampak
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
-
6 Rekomendasi HP Murah Baterai Jumbo 6.000 mAh, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Sempat Mengigau, Kronologi Tabrakan di Udara Tewaskan Praka Zaenal Mutaqim Jelang HUT TNI
-
Belajar dari Tragedi Ponpes Al Khoziny, DPR Desak Evaluasi Nasional Bangunan Pesantren Tua
-
Laporan ke Dewan Pers Meningkat di Era AI, Banyak Pengaduan soal Akurasi dan Keberimbangan Berita
-
Ammar Zoni Kepergok Edarkan Narkoba, DPR Pertanyakan Sistem Pengawasan Lapas: Sudah Berulang!
-
Kasus Korupsi Chromebook, Kejagung Panggil 10 Saksi Termasuk Pejabat Perusahaan Teknologi
-
Sengkarut Haji Era Yaqut: Tak Cuma Kuota, Katering hingga Akomodasi Jemaah Diduga Jadi Bancakan
-
Ragunan Uji Coba Buka Malam Mulai Akhir Pekan Ini, Gubernur Pramono: Boleh Olahraga hingga Pacaran
-
KPK Usut Skandal EDC Rp700 M, Alasan Panggil Direktur Indosat Gali Skema Beli atau Sewa
-
Pastikan Jakarta Aman! Polisi Ungkap Identitas Pelaku Teror Bom di Tiga Sekolah Internasional
-
Dicari Warga Sekampung Gegara Cabuli Anak Tetangga, Kakek di Cakung Ngumpet di Kandang Ayam