News / Nasional
Minggu, 12 Oktober 2025 | 09:43 WIB
Roy Suryo, Refly Harun dan dokter Tifa sambangi makam keluarga Jokowi. (bidik layar kanal YouTube Refly Harun)
Baca 10 detik
  • Roy Suryo, dr. Tifa, dan Refly Harun mendatangi makam keluarga Jokowi di Karanganyar untuk menyelidiki silsilah keluarga
  • Aksi tersebut menuai kecaman keras dari berbagai pihak, termasuk PSI dan Peradi Bersatu
  • Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menanggapi kontroversi tersebut dengan tenang

Suara.com - Pakar telematika Roy Suryo, dr. Tifa, dan Refly Harun bersama timnya mendatangi kompleks pemakaman keluarga Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Selokaton, Karanganyar, Jawa Tengah, pada Selasa (7/10/2025). Aksi yang mereka sebut sebagai bagian dari pencarian fakta ini sontak memicu kontroversi sekaligus kecaman.

Kunjungan yang didokumentasikan di kanal YouTube Refly Harun itu bertujuan untuk menelusuri asal-usul dan silsilah keluarga Jokowi. Dalam video tersebut, dokter Tifa secara terbuka menyuarakan kecurigaannya bahwa mendiang Sudjiatmi Notomihardjo bukanlah ibu kandung dari Jokowi, berdasarkan informasi yang ia klaim berasal dari warga lokal.

"Warga Solo mengatakan kalau ibu Sudjiatmi ini adalah ibu tiri dari Joko Widodo. Ada juga versi yang mengatakan ibu angkat," kata Dokter Tifa dikutip dari konten YouTube Refly Harun, Selasa (7/10/2025).

"Kalau ibu tiri kan konsepnya Pak Widjiatno Notomihardjo adalah bapak kandung Joko Widodo dan Ibu Sudjiatmi ini adalah salah satu istri dari Bapak Widjiatno Notomihardjo," sambungnya.

Menanggapi tudingan miring bahwa kedatangan mereka bertujuan buruk, dr. Tifa membantahnya. Ia menegaskan bahwa selain mengumpulkan data primer, timnya juga melakukan ziarah dan mendoakan para almarhum.

"Kami, Tim Pencari Fakta RRT dalam tahapan observasi dan pengumpulan data primer di Solo dan sekitarnya menyempatkan diri ziarah di makam Almarhum Ir H Hari Mulyono yang terletak di desa Mundu Kabupaten Karanganyar," tulis Tifa dalam cuitannya di X, dikutip Jumat (10/10/2025).

"Maka kami doakan agar arwah almarhum dan almarhumah dilapangkan kuburnya, diampuni segala dosa dan khilafnya... Jadi video ini sebagai klarifikasi fitnahan termul-termul yang bilang kami merusak makam," tegasnya.

Analisis dr. Tifa tak berhenti di situ. Ia menyoroti kejanggalan pada selisih usia antara Jokowi dan ayahnya, Widjiatno Notomihardjo, yang hanya terpaut 19 tahun.

"Yang menarik dari tanggal kelahiran bapak Widjiatno Notomihardjo dan ibu Sujiatmi... Pak Widjiatno Notomihardjo ini lahir 30 Desember 1940. Sementara Pak Jokowi itu lahir 21 Juni 1961," katanya.

Baca Juga: Pemfitnah JK Masih Licin, Kejagung Ogah Gubris Desakan Roy Suryo Tetapkan Silfester DPO, Mengapa?

"Berarti Pak Widjiatno Notomihardjo kalau benar bapak dari Jokowi masih berusia 19 tahun waktu itu, kan gak lazim ya bapak 19 tahun," papar Dokter Tifa.

Berdasarkan pengamatannya, Tifa menyimpulkan sebuah hipotesis.

"Kita bisa berhipotesis bahwa ini bukan ibu kandung Joko Widodo, jadi ada ibu lagi," kata dia.

Aksi ini langsung menuai reaksi keras. Sekjen Peradi Bersatu, Ade Darmawan, mengaku prihatin dan tidak mengerti relevansi dari kunjungan tersebut.

"Ada yang sangat menyedihkan, yang menyedihkan adalah teroris datang ke makam, ini hubungannya makam apa sih," ucapnya kepada wartawan di Bareskrim Polri, Kamis (9/10/2025).

Kecaman serupa datang dari Wakil Ketua Umum DPP PSI, Andy Budiman, yang menilai tindakan Roy Suryo dan dr. Tifa tidak bermoral dan hanya mengejar sensasi.

Load More