- Pemerintah mengalokasikan anggaran Rp25 miliar untuk mengaudit keamanan 80 pondok pesantren di berbagai daerah setelah insiden ambruknya Ponpes Al-Khoziny di Sidoarjo.
- Audit ini akan memeriksa struktur, pondasi, dan kelayakan bangunan demi menjamin keselamatan santri.
- Selain itu, disiapkan dana Rp7 miliar untuk pelatihan vokasi bagi 25 ribu santri agar memiliki keterampilan dasar di bidang konstruksi.
Suara.com - Pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp25 miliar untuk melakukan audit terhadap 80 pondok pesantren (ponpes) yang dinilai rawan dari sisi keamanan bangunan. Selain itu, disiapkan pula dana Rp7 miliar untuk program pelatihan vokasi bagi 25 ribu santri di 10 provinsi.
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menjelaskan, anggaran itu hanya untuk audit pada tahap pertama dari proses pemeriksaan menyeluruh terhadap kelayakan struktur bangunan ponpes di berbagai daerah.
“Yang disampaikan adalah anggaran untuk mereview 80 sampling pertama, batch 1, itu sekitar Rp25 miliar,” ujarnya.
Dody mengatakan, audit dilakukan menyusul temuan sejumlah pondok pesantren dengan kondisi bangunan tua dan berpotensi membahayakan keselamatan santri. Audit meliputi pemeriksaan struktur, pondasi, serta kelayakan gedung yang digunakan untuk kegiatan belajar dan asrama.
Selain audit, Kementerian PU juga mengalokasikan dana Rp7 miliar untuk pelatihan keterampilan dasar konstruksi bagi 25 ribu santri di 10 provinsi.
"Untuk training tadi itu untuk 25 ribu santri di 10 provinsi sampling itu sekitar Rp7 miliar, engga terlalu mahal lah itu," ucapnya.
Ia menambahkan, sumber pembiayaan program tersebut berasal dari sisa anggaran yang belum terpakai, dengan izin khusus dari Kementerian Keuangan.
"Kita masih ada dana yang belum terpakai nanti kita pakai dari situ ada izin dari Kementerian Keuangan," imbuhnya.
Audit dan pelatihan itu disebut menjadi bagian dari langkah pemerintah memperkuat ketahanan infrastruktur pesantren sekaligus membekali santri dengan keahlian vokasi di bidang konstruksi.
Baca Juga: Sosok Syafiq Riza Hasan Basalamah, Cara Salaman dengan Santri Beda dari Yang Lain
Ada pun pesantren yang akan diaudit tersebar di Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, Aceh, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan. Insiden ambruknya bangunan Ponpes Al-Khoziny, di Sidoarjo, pada akhir September lalu menjadi pemicu utama pemerintah lakukan audit tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP 5G Paling Murah di Bawah Rp 4 Juta, Investasi Terbaik untuk Gaming dan Streaming
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 29 November: Ada Rivaldo, Ribuan Gems, dan Kartu 110-115
- Bercak Darah di Pohon Jadi Saksi Bisu, Ini Kronologi Aktor Gary Iskak Tewas dalam Kecelakaan Maut
- 5 Shio Paling Beruntung Hari Ini Minggu 30 November 2025, Banjir Hoki di Akhir Bulan!
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
Pilihan
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
-
Ironi di Kandang Sendiri: UMKM Wajib Sertifikasi Lengkap, Barang China Masuk Bebas?
-
Gubernur BI : Tiga Kunci Ini Bisa Bikin Indonesia Meroket di 2026, Apa Saja?
-
Darurat Tengah Malam? Ini Daftar Rumah Sakit & Puskesmas 24 Jam di Palembang
Terkini
-
Telkom Siapkan Berbagai Program Dukung Digitalisasi Pembelajaran
-
Jelang Reuni 212 Polisi Siapkan Rekayasa Lalin dan Kantong Parkir: Ini Titik-titiknya!
-
KPK Periksa Ridwan Kamil Hari Ini Terkait Dugaan Korupsi Dana Iklan Bank BJB
-
KPK Tak Paham Alasan Presiden Rehabilitasi Terdakwa Korupsi ASDP
-
Waspada Macet! Dishub DKI Bocorkan Rekayasa Lalu Lintas di Sekitar Monas Saat Reuni 212
-
Mendagri Minta Pemda Gandeng Kadin untuk Perkuat Ekosistem Usaha di Daerah
-
Kemendagri Beri 57 Penghargaan untuk Pemda Berprestasi di 2025
-
DPRD Desak Gubernur Pramono Anung Segera Tetapkan UMP DKI 2026
-
Shopee 1 Dekade Berdayakan UMKM, Bisnis Lokal Raih Penjualan Lebih dari US$270 M secara Global
-
Gubernur Pramono Anung Pastikan Hadiri Reuni 212 di Monas Malam Ini