- Aksi ini digelar bertepatan dengan satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
- Meskipun situasi sempat memanas, para mahasiswa akhirnya mundur dan menenangkan barisan mereka.
- Salah satu perwakilan mahasiswa menyebut pemerintahan Prabowo–Gibran telah gagal mewujudkan kesejahteraan rakyat.
Suara.com - Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin (20/10/2025).
Aksi ini digelar bertepatan dengan satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Dalam orasinya, mahasiswa menuntut evaluasi menyeluruh terhadap kinerja pemerintahan, terutama di sektor pendidikan, hak asasi manusia (HAM), serta kebijakan ekonomi nasional.
Para peserta aksi membawa berbagai spanduk besar bertuliskan “Evaluasi 1 Tahun Prabowo-Gibran”, “Indonesia Gawat Darurat”, serta “Cabut UU TNI, Stop Militerisasi!”.
Sementara itu, massa mahasiswa Universitas Indonesia juga tampak membentangkan banner bertuliskan “Bubarkan Batalyon Pembangunan dan Komando Teritorial”.
Selain itu, mereka juga menyerukan keadilan HAM dengan membawa poster bertuliskan, “Bebaskan Kawan Kami! Penjarakan Pelanggar HAM!” dan “Destroy Oligarchy and Militarism”.
Dalam orasi yang berlangsung sekitar pukul 14.30 WIB, salah satu perwakilan mahasiswa menyebut pemerintahan Prabowo–Gibran telah gagal mewujudkan kesejahteraan rakyat.
Mereka juga menyinggung masalah kesejahteraan guru, kerusakan lingkungan akibat tambang ilegal, serta persoalan di sektor pendidikan yang disebut “masih jauh dari kata layak”.
“Jika tidak ada evaluasi hari ini, maka dengan tegas kami katakan hentikan! Pemerintah harus berani memperbaiki atau kami akan melakukan revolusi!," seru salah satu orator.
Baca Juga: Survei Setahun Pemerintahan Prabowo: Sorotan Tajam Media Digital pada Janji dan Realita Kebijakan
Ketegangan sempat terjadi ketika massa aksi mencoba mendobrak pagar pembatas logam (barikade plang) yang disusun aparat kepolisian di depan lokasi aksi.
Aparat kepolisian kemudian merespons dengan menembakkan gas asap, bukan gas air mata, untuk membubarkan kerumunan yang terus ingin menerobos ke depan.
Meskipun situasi sempat memanas, para mahasiswa akhirnya mundur dan menenangkan barisan mereka.
Beberapa orator kemudian kembali menyerukan agar aksi tetap damai dan fokus pada tuntutan utama yakni evaluasi satu tahun pemerintahan.
Di depan barikade polisi, terbentang spanduk besar bertuliskan “Indonesia Gawat Darurat” dan “Evaluasi! 1 Tahun Prabowo-Gibran”, menandakan fokus utama dari demonstrasi kali ini.
Reporter: Maylaffayza Adinda Hollaoena
Berita Terkait
-
Tegang! Aksi Mahasiswa Peringati Satu Tahun Prabowo-Gibran Dihalangi Polisi di Monas
-
Setahun Prabowo-Gibran Dinilai Gagal dalam Penuhi Ekonomi Rakyat
-
Demo Satu Tahun Prabowo-Gibran, Sebagian Jalan Medan Merdeka Selatan Ditutup
-
Survei Setahun Pemerintahan Prabowo: Sorotan Tajam Media Digital pada Janji dan Realita Kebijakan
-
Bikin Rakyat Susah, Prabowo Sindir Rakusnya Mafia Minyak Goreng: Sangat Kejam dan Tak Manusiawi
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
-
6 HP Tahan Air Paling Murah Desember 2025: Cocok untuk Pekerja Lapangan dan Petualang
Terkini
-
Menhut Raja Juli Rahasiakan 12 Perusahaan 'Biang Kerok' Banjir Sumatra, Alasannya?
-
ICW Soroti Pemulihan Korupsi yang Seret: Rp 330 Triliun Bocor, Hanya 4,84 Persen yang Kembali
-
Boni Hargens Kritik Keras Komite Reformasi Polri, Terjebak dalam Paralisis Analisis
-
Heboh 250 Warga Satu Desa Tewas Saat Banjir Aceh, Bupati Armia: Itu Informasi Sesat!
-
SLHS Belum Beres, BGN Ancam Suspend Dapur MBG di Banyumas
-
DPR Sentil Pejabat Panggul Beras Bantuan: Gak Perlu Pencitraan, Serahkan Langsung!
-
Investigasi Banjir Sumatra: Bahlil Fokus Telusuri Tambang di Aceh dan Sumut
-
Catatan AJI: Masih Banyak Jurnalis Digaji Pas-pasan, Tanpa Jaminan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
-
Geram Titiek Soeharto Truk Angkut Kayu Saat Bencana: Tindak Tegas, Bintang Berapa pun Belakangnya
-
Aplikasi AI Sebut Jokowi Bukan Alumnus UGM, Kampus Buka Suara