-
Presiden Prabowo sebut rekor IHSG tembus 8.000 di luar perkiraan.
-
Ia memuji kinerja para menteri ekonomi Kabinet Merah Putih.
-
Prabowo ingatkan fundamental ekonomi lebih penting daripada sekadar harga saham.
Suara.com - Presiden Prabowo Subianto menyatakan rekor tertinggi yang dicetak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di luar perkiraan. Bahkan rekor tersebut merupakan yang tertinggi.
Kepala negara tidak memperkirakan IHSG menghijau hingga ke level 8.000.
Menurutnya pertumbuhan tersebut merupakan hasil kerja para menteri bidang ekonomi di Kabinet Merah Putih.
"Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah tumbuh 8.000 tertinggi sepanjang sejarah Republik kita, ini juga di luar dugaan, ini juga saya kira akibat kerja kerasa para menteri-menteri di bidang ekonomi," kata Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10/2025).
Prabowo menyadari bahwa kadang kala pemerintah ditakut-takuti bahwa IHSG menjadi indikator kepercayaan investor dan pasar kepada pemerintah.
"Selalu kita ditakut-takuti bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) itu mencerminkan kepercayaan investor, kepercayaan pasar kepada kita," kata Prabowo.
Tetapi bagi Prabowo, hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan selama fundamental ekonomi Indonesia kuat.
"Ternyata, kita telah mencapai tingkat yang tertinggi, walaupun saya selalu ingatkan, kita jangan terlalu takut dengan harga-harga saham, yang penting fundamental ekonomi kita harus kuat dan fundamental ekonomi," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, IHSG masih menghijau pada perdagangan sesi I, Senin, 20 Oktober 2025. IHSG menguat ke 155 poin atau 1,97 persen ke level 8.071.
Baca Juga: IHSG Meroket 2 Persen, Sentimen Redanya Perang Dagang Jadi Penyokong
Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya menyebut, kenaikan IHSG ini karena tensi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China mereda.
Terlebih, Presiden AS Donald Trump mengatakan tarif impor 100 persen terhadap barang asal China tidak akan berkelanjutan.
"Tentunya ini tanda-tanda meredanya ketegangan perdagangan AS dan China. Sementara Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan Wakil Perdana Menteri China He Lifeng akan bertemu minggu ini menjelang kemungkinan pertemuan Trump-Xi akhir bulan ini," tulis Pilarmas Investindo dalam risetnya.
Di sisi lain, ungkap Pilarmas Investindo, pasar berharap stimulus lanjutan dari China untuk mendukung kebangkitan ekonomi setelah Biro Statistik Nasional China mengungkapkan pertumbuhan ekonomi secara kuartalan (QoQ/III-2025) mencatat pertumbuhan 1,1 persen, sedikit lebih tinggi dari perkiraan 0,8 persen dan di atas revisi pertumbuhan 1,0 persen pada kuartal II. Namun secara tahunan tumbuh 4,8 persen melambat dari 5,2 persen pada kuartal II.
Dari dalam negeri, pasar menantikan arah kebijakan moneter selanjutnya. Pasar menantikan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) 21-22 Oktober 2025. Tentunya ini dinantikan oleh pasar akan kebijakan moneter BI sehubungan dengan suku bunga acuannya.
Pasar menilai BI terus mencermati ruang penurunan BI-Rate lebih lanjut dengan mempertimbangkan stabilitas nilai tukar Rupiah, prospek inflasi, dan perlunya mendorong pertumbuhan ekonomi.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
-
6 HP Tahan Air Paling Murah Desember 2025: Cocok untuk Pekerja Lapangan dan Petualang
Terkini
-
Menhut Raja Juli Rahasiakan 12 Perusahaan 'Biang Kerok' Banjir Sumatra, Alasannya?
-
ICW Soroti Pemulihan Korupsi yang Seret: Rp 330 Triliun Bocor, Hanya 4,84 Persen yang Kembali
-
Boni Hargens Kritik Keras Komite Reformasi Polri, Terjebak dalam Paralisis Analisis
-
Heboh 250 Warga Satu Desa Tewas Saat Banjir Aceh, Bupati Armia: Itu Informasi Sesat!
-
SLHS Belum Beres, BGN Ancam Suspend Dapur MBG di Banyumas
-
DPR Sentil Pejabat Panggul Beras Bantuan: Gak Perlu Pencitraan, Serahkan Langsung!
-
Investigasi Banjir Sumatra: Bahlil Fokus Telusuri Tambang di Aceh dan Sumut
-
Catatan AJI: Masih Banyak Jurnalis Digaji Pas-pasan, Tanpa Jaminan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
-
Geram Titiek Soeharto Truk Angkut Kayu Saat Bencana: Tindak Tegas, Bintang Berapa pun Belakangnya
-
Aplikasi AI Sebut Jokowi Bukan Alumnus UGM, Kampus Buka Suara