News / Nasional
Senin, 20 Oktober 2025 | 20:34 WIB
Presiden Prabowo Subianto pimpin Sidang Kabinet Paripurna (SKP) di Istana Negara pada Senin (20/10/2025) sore. Dalam kesempatan itu, Prabowo memuji kinerja menteri bidang ekonomi terkait menghijaunya IHSG. [Suara.com/Novian]
Baca 10 detik
  • Presiden Prabowo sebut rekor IHSG tembus 8.000 di luar perkiraan.

  • Ia memuji kinerja para menteri ekonomi Kabinet Merah Putih.

  • Prabowo ingatkan fundamental ekonomi lebih penting daripada sekadar harga saham.

Suara.com - Presiden Prabowo Subianto menyatakan rekor tertinggi yang dicetak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di luar perkiraan. Bahkan rekor tersebut merupakan yang tertinggi.

Kepala negara tidak memperkirakan IHSG menghijau hingga ke level 8.000.

Menurutnya pertumbuhan tersebut merupakan hasil kerja para menteri bidang ekonomi di Kabinet Merah Putih.

"Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah tumbuh 8.000 tertinggi sepanjang sejarah Republik kita, ini juga di luar dugaan, ini juga saya kira akibat kerja kerasa para menteri-menteri di bidang ekonomi," kata Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10/2025).

Prabowo menyadari bahwa kadang kala pemerintah ditakut-takuti bahwa IHSG menjadi indikator kepercayaan investor dan pasar kepada pemerintah.

"Selalu kita ditakut-takuti bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) itu mencerminkan kepercayaan investor, kepercayaan pasar kepada kita," kata Prabowo.

Tetapi bagi Prabowo, hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan selama fundamental ekonomi Indonesia kuat.

"Ternyata, kita telah mencapai tingkat yang tertinggi, walaupun saya selalu ingatkan, kita jangan terlalu takut dengan harga-harga saham, yang penting fundamental ekonomi kita harus kuat dan fundamental ekonomi," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, IHSG masih menghijau pada perdagangan sesi I, Senin, 20 Oktober 2025. IHSG menguat ke 155 poin atau 1,97 persen ke level 8.071.

Baca Juga: IHSG Meroket 2 Persen, Sentimen Redanya Perang Dagang Jadi Penyokong

Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya menyebut, kenaikan IHSG ini karena tensi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China mereda.

Terlebih, Presiden AS Donald Trump mengatakan tarif impor 100 persen terhadap barang asal China tidak akan berkelanjutan.

"Tentunya ini tanda-tanda meredanya ketegangan perdagangan AS dan China. Sementara Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan Wakil Perdana Menteri China He Lifeng akan bertemu minggu ini menjelang kemungkinan pertemuan Trump-Xi akhir bulan ini," tulis Pilarmas Investindo dalam risetnya.

Di sisi lain, ungkap Pilarmas Investindo, pasar berharap stimulus lanjutan dari China untuk mendukung kebangkitan ekonomi setelah Biro Statistik Nasional China mengungkapkan pertumbuhan ekonomi secara kuartalan (QoQ/III-2025) mencatat pertumbuhan 1,1 persen, sedikit lebih tinggi dari perkiraan 0,8 persen dan di atas revisi pertumbuhan 1,0 persen pada kuartal II. Namun secara tahunan tumbuh 4,8 persen melambat dari 5,2 persen pada kuartal II.

Dari dalam negeri, pasar menantikan arah kebijakan moneter selanjutnya. Pasar menantikan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) 21-22 Oktober 2025. Tentunya ini dinantikan oleh pasar akan kebijakan moneter BI sehubungan dengan suku bunga acuannya.

Pasar menilai BI terus mencermati ruang penurunan BI-Rate lebih lanjut dengan mempertimbangkan stabilitas nilai tukar Rupiah, prospek inflasi, dan perlunya mendorong pertumbuhan ekonomi.

Load More