- Presiden Prabowo Subianto menegaskan pelaksanaan ibadah haji harus bersih dan efisien agar biaya haji dapat terus turun.
- Ia juga menargetkan waktu tunggu haji dipangkas dari 40 tahun menjadi 26 tahun.
- Untuk mewujudkannya, Prabowo membentuk Kementerian Haji dan Umrah atas permintaan langsung pemerintah Arab Saudi.
Suara.com - Presiden Prabowo Subianto meminta pelaksanaan ibadah haji harus bersih. Hal itu guna memastikan biaya ibadah haji bisa dipangkas.
Menurutnya, upaya menekan biaya haji agar nominalnya turun juga bisa melalui efisiensi.
“Saya minta biaya haji harus terus turun. Bisa dengan efisiensi dan pelaksanaan yang bersih,” kata Prabowo di Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10/2025).
Bukan hanya ingin menurunkan biaya ibadah haji, Prabowo sekaligus ingin mempercepat waktu tunggu haji, dari 40 tahun saat ini dipangkas menjadi 26 tahun.
“Dari waktu tunggu 40 tahun sekarang bisa hampir setengah kita potong, waktu tunggu 26 tahun. Tapi itu masih lama juga, kita berusaha untuk memotong lebih,” kata Prabowo.
Prabowo berkeyakinan penurunan biaya ibadah haji dan percepatan waktu tunggu haji bisa terealisasi. Mengingat saat ini pemerintah telah membentuk Kementerian Haji dan Umrah untuk fokus mengurus persoalan tersebut.
Sebagai informasi, pada 2025, pemerintah dan DPR menyepakati besaran BPIH untuk setiap calon jamaah haji reguler rata-rata sebesar Rp 89.410.258,79 dengan asumsi kurs 1 USD sebesar Rp 16 ribu dan 1 SAR sebesar Rp 4.266,67. Biaya ini turun dibanding rerata BPIH 2024 yang mencapai Rp 93.410.286,00.
Penurunan BPIH berdampak pada turunnya Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) yang harus dibayar jamaah dan nilai manfaat yang dialokasikan dari hasil optimalisasi setoran awal jamaah. Bipih yang dibayar jamaah, rata-rata sebesar Rp 55.431.750,78 atau 62 persen dari total BPIH 2025.
Alasan Bentuk Kementerian Haji
Baca Juga: Prabowo Minta Dana LPDP Ditambah, Menkeu Purbaya: Tahun Ini Nggak Bisa!
Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan alasan mengapa ia membentuk Kementerian Haji san Umrah. Ternyata hal tersebut atas permintaan pemerintah Arab Saudi.
Diketahui sebelum naik status menjadi kementerian, Prabowo lebih dulu membentuk Badan Penyelenggara (BP) Haji.
"Kita mendirikan Kementerian Haji atas permintaan pemerintah Arab Saudi," kata Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10/2025).
Prabowo mengungkapkan bagaimana pemerintah Arab Saudi meminta agar Indonesia membentuk Kementerian Haji dan Umrah.
"Karena dia bilang, ‘kami urusan haji adalah dengan Menteri Haji'. Jadi minta urusannya sama pejabat," kata Prabowo.
Prabowo sempat menyodorkan Kepala BP Haji yang kala itu dijabat Irfan Yusuf _sekarang Menteri Haji dan Umrah_ kepada pemerintah Arab Saudi. Tetapi pemerintah Arab Saudi ingin berurusan langsung dengan pejabat setingkat menteri.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
Terkini
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Bukan Lagi Isu, Hujan Mikroplastik Resmi Mengguyur Jakarta dan Sekitarnya
-
Heboh Dugaan Korupsi Rp237 M, Aliansi Santri Nusantara Desak KPK-Kejagung Tangkap Gus Yazid
-
Terungkap di Rekonstruksi! Ini Ucapan Pilu Suami Setelah Kelaminnya Dipotong Istri di Jakbar
-
Kena 'PHP' Pemerintah? KPK Bongkar Janji Palsu Pencabutan Izin Tambang Raja Ampat
-
Ketua DPD RI Serahkan Bantuan Alsintan dan Benih Jagung, Dorong Ketahanan Pangan di Padang Jaya
-
KPK Ungkap Arso Sadewo Beri SGD 500 Ribu ke Eks Dirut PGN Hendi Prio Santoso
-
KPK Tahan Komisaris Utama PT IAE Arso Sadewo Terkait Dugaan Korupsi Jual Beli Gas PGN
-
Alasan Kesehatan, Hakim Kabulkan Permohonan Anak Riza Chalid untuk Pindah Tahanan
-
Pelaku Pembakaran Istri di Jatinegara Tertangkap Setelah Buron Seminggu!