- Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan tambahan anggaran untuk LPDP tak bisa direalisasikan pada tahun ini.
- Menurutnya permintaan Presiden Prabowo sudah dicatat, namun realisasinya harus menunggu tahun anggaran berikutnya.
- Purbaya menjelaskan, secara teknis anggaran, penambahan dana dari uang sitaan kasus korupsi CPO tersebut tidak mungkin dilakukan pada tahun ini.
Suara.com - Rencana Presiden Prabowo Subianto untuk memberikan suntikan dana besar kepada Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) harus tertunda pada tahun ini.
Meskipun dana segar senilai Rp13 triliun dari kerugian negara kasus korupsi ekspor minyak sawit (CPO) sudah diserahkan ke kas negara, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan tambahan anggaran untuk LPDP tak bisa direalisasikan.
Dalam Sidang Kabinet Paripurna, Presiden Prabowo secara langsung mencolek Menkeu Purbaya. Ia menyatakan keinginannya menambah dana LPDP agar Indonesia bisa mencetak lebih banyak sumber daya manusia unggul.
“LPDP akan saya tambahkan. Uang-uang dari sisa efisiensi penghematan, uang-uang yang kita dapat dari koruptor-koruptor itu sebagian besar kita investasi di LPDP. Mungkin yang Rp13 triliun, mungkin yang Rp13 triliun disumbangkan atau diambil oleh Jaksa Agung hari ini diserahkan ke Menteri Keuangan. Mungkin Menteri Keuangan sebagian kita taruh di LPDP untuk masa depan,” ujar Prabowo.
Menanggapi permintaan orang nomor satu di Indonesia tersebut, Menkeu Purbaya memberikan respons yang terukur. Ia mengonfirmasi bahwa permintaan Presiden Prabowo sudah dicatat, namun realisasinya harus menunggu tahun anggaran berikutnya.
"Saya belum ada diskusi detailnya. Tapi kan diminta ditambahkan dari LPDP," ujar Purbaya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (20/10/2025).
Purbaya menjelaskan, secara teknis anggaran, penambahan dana dari uang sitaan kasus korupsi CPO tersebut tidak mungkin dilakukan pada tahun ini.
"Kalau tahun depan bisa, kalau sekarang enggak bisa," tegas Purbaya.
Baca Juga: Jual-Beli Jabatan di Bekasi Disorot Menkeu Purbaya
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini Turun Lagi! Antam di Pegadaian Jadi Rp 2.657.000, UBS Stabil
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
Terkini
-
IHSG Berpotensi Uji Resistance 8.120 di Tengah Sentimen Rally Wall Street
-
Jual-Beli Jabatan di Bekasi Disorot Menkeu Purbaya
-
Prabowo: Mentan Amran Sulaiman Capai Target Swasembada dalam 1 Tahun
-
Harga Emas Antam Terbang Lagi, Hari Ini Capai Rp 2.487.000 per Gram
-
Rombak Direksi, Mantan Staf Khusus Nadiem Masih Jadi Komisaris Bank Neo Commerce
-
Praktik Bisnis Tambang Berkelanjutan Indonesia Dipuji Kancah ASEAN
-
Skema Iuran BPJS Kesehatan Oktober 2025 dan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS)
-
Soal Utang Kereta Cepat, AHY: 'Move On' Bicarakan Pengembangan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya
-
Produsen Sebut Tarif Cukai Tinggi Beri Celah Dominasi Rokok Ilegal
-
Warga Ujung Negeri Tak Lagi Hidup dalam Gelap, Listrik Datang Bawa Harapan