- Investasi di Jateng tembus Rp66,13 triliun hingga triwulan III 2025, serap 326 ribu tenaga kerja.
- Empat sektor utama pendorong ekonomi Jateng: industri, perdagangan, pertanian, dan konstruksi.
- Pemprov dan BPS siapkan Sensus Ekonomi 2026 untuk perkuat data dan arah kebijakan investasi.
Suara.com - Geliat investasi di Jawa Tengah terus menunjukkan tren postif. Hingga triwulan III tahun 2025, capaian nilai investasi di provinsi ini sudah mencapai Rp66,13 triliun, atau 84,42 persen dari target tahunan penanaman modal. Dari jumlah itu, mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 326.462 orang.
"Angka ini menegaskan, Jawa Tengah mampu menjaga momentum ekonomi, meski dunia masih diliputi ketidakpastian global," kata Asisten Administrasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah, Dhoni Widianto saat acara Focus Group Discussion (FGD) Sosialisasi Sensus Ekonomi 2026, Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng, di Harris Sentraland Semarang, Selasa, 21 Oktober 2025.
Dhoni menyebut, khusus pada triwulan III terakhir, investasi yang masuk tercatat Rp20,55 triliun. Angka ini meningkat Rp2,61 triliun (14,455%), dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2024 yang mencapai sebesar Rp17,94 triliun.
Dikatakan dia, ada empat sektor yang menjadi penopang pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah. Di ranking satu adalah industri pengolahan seperti, steel, alas kaki, makanan dan minuman. Kontribusinya mencapai 33% terhadap Produk Domestik Regional (PDRB) Jawa Tengah.
"Tentu kepada asosiasi pengusaha, bidang ini menjadi suatu yang menarik untuk digarap bersama-sama sehingga diharapkan bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi," kata dia.
Sektor kedua adalah sektor perdagangan. Kontribusi sektor perdagangan semester I - 2025 mencapai lebih dari 13% terhadap PDRB Jawa Tengah.
Pada sektor ketiga yakni pertanian. Pada semester I kontribusinya tercatat lebih dari 13% terhadap PDRB provinsi ini. Capaian itu selaras, dengan arah pembangunan Jateng 2026, yang dicanangkan Gubernur Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Jateng, yakni meneguhkan posisi sebagai lumbung pangan nasional.
Pada sektor keempat, tutur Dhoni, di bidang konstruksi, seperti jalan tol, jalan provinsi, dan irigasi. Kontribusinya lebih dari 11% terhadap PDRB.
Lebih lanjut, kata Dhoni, untuk menjaga dan mendukung pertumbuhan ekonomi di Jateng, diperlukan dukungan data. Pada 2026, BPS akan melakukan perbaruan data melalui sensus ekonomi.
Baca Juga: Begini Cara Ammar Zoni Edarkan Narkoba di Rutan Salemba, Sampai Dipindah ke Nusakambangan!
"Artinya kami sepakat, segala sesuatu data itu menjadi akurat, apabila berbasis data. Bila tidak, maka berpengaruh pada pengambilan keputusan oleh pemerintah," katanya.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi menyatakan, wilayahnya masih tetap menjadi magnet investasi dan ekspor dunia, meskipun di tengah ketidakpastian global.
Ia menyebut, meski dunia menghadapi pandemi, perang, dan dinamika geopolitik, Jawa Tengah justru mampu menjaga stabilitas ekonomi dan sosial.
“Iklim masyarakat kita adem, ayem, dan nyaman. Investasi di sini aman,” kata Luthfi beberapa waktu lalu.
Luthfi menekankan pemerintah provinsi terus memperkuat iklim investasi, salah satunya dengan mempermudah proses perizinan. Hal itu berlaku baik Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Ia juga menyebut tenaga kerja di Jawa Tengah sangat kompetitif.
Luthfi mengungkapkan, faktor yang membuat Jawa Tengah menarik bagi investor antara lain tenaga kerja yang kompetitif, jaminan keamanan dan ketertiban dalam berinvestasi, tidak ada premanisme, ijin dipermudah, dan lainnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Menteri Bahlil Kerahkan Pasukan ESDM dan ERT Bangun Dapur Umum di Sumatera - Aceh
-
Janji Sat-Set Menteri Bahlil: 2 Hari Pasca Kunjungan, Masjid dan Pengungsi di Agam Terang Benderang
-
Update Jalur Aceh: Geumpang-Pameu Akhirnya Tembus Mobil, Tapi Akses ke Kota Takengon Masih Lumpuh
-
Kejagung Siapkan Jurus Ekstradisi, 3 Buron Kakap Jurist Tan hingga Riza Chalid Siap Dijemput Paksa
-
Diduga Gelapkan Uang Ganti Rugi Rp5,9 M, Lurah Rawa Burung Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Kementerian P2MI Paparkan Kemajuan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia di Hadapan Komite PBB
-
Penyakit Mulai Hantui Pengungsi Banjir Sumatra, Kemenkes Diminta Gerak Cepat
-
Soal DPR Lakukan Transformasi, Puan Maharani: Ini Niat Baik, Tapi Perlu Waktu, Tak Bisa Cepat
-
BGN Larang Ada Pemecatan Relawan di Dapur MBG Meski Jumlah Penerima Manfaat Berkurang
-
KPK Akui Sedang Lakukan Penyelidikan Kasus Dugaan Korupsi di PT LEN Industri