- Pramono Anung menegaskan bahwa tidak ada lagi alasan untuk mendikotomikan peran pesantren dalam pembangunan bangsa.
- Pramono bilang kontribusi santri dan kiai telah terbukti nyata sejak era perjuangan kemerdekaan hingga kini.
- Pesantren telah melahirkan banyak tokoh dan pemimpin nasional yang berkontribusi besar bagi negara.
Suara.com - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menegaskan bahwa tidak ada lagi alasan untuk mendikotomikan peran pesantren dalam pembangunan bangsa. Menurutnya, kontribusi santri dan kiai telah terbukti nyata sejak era perjuangan kemerdekaan hingga kini, dan peran mereka akan selalu dibutuhkan oleh negara.
Pernyataan ini disampaikannya saat menghadiri Peringatan Hari Santri di Balai Kota Jakarta, Selasa (22/10/2025). Acara yang digelar bersama Kanwil Kementerian Agama DKI Jakarta, Nahdlatul Ulama (NU), dan Majelis Ulama Indonesia/MUI ini disebutnya sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan kepada para santri.
Pramono, yang mengaku terlibat langsung dalam penyusunan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri, menyatakan sangat memahami rekam jejak historis kaum santri.
"Saya tahu bahwa peran dari santri bukan hanya sebelum kemerdekaan bangsa, tetapi juga sesudah kemerdekaan bangsa," ujarnya.
Ia menekankan bahwa jauh sebelum sistem pendidikan formal berkembang luas, pesantren telah melahirkan banyak tokoh dan pemimpin nasional yang berkontribusi besar bagi negara.
“Sebelum kemerdekaan, para santri sudah mempunyai kontribusi yang luar biasa. Saat itu belum ada sekolah formal, dan banyak pemimpin lahir dari pondok pesantren,” tutur Pramono.
Karena landasan sejarah yang kuat tersebut, Pramono menilai pandangan yang membeda-bedakan pesantren dengan lembaga lainnya sudah tidak relevan.
"Peran serta santri, pondok pesantren, dan para kiai untuk membangun bangsa ini saya yakin kapan pun akan diperlukan. Sehingga, tidak perlu lagi ada yang mendikotomikan, karena persoalan ini sudah selesai dan kita semua harus menjaga itu," tegasnya.
Baca Juga: Pramono Anung Pastikan Pergub Larangan Konsumsi Daging Anjing dan Kucing Terbit Bulan Depan
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Bahlil dan Raja Juli Serang Balik Cak Imin Usai Suruh Taubat 3 Menteri, Pengamat: Dia Ngajak Perang!
-
Rapat Darurat Hambalang: Prabowo Ultimatum Listrik Sumatera Nyala 2 Hari, Jalur BBM Wajib Tembus
-
Prabowo Beri Hasto Amnesti, Habiburokhman: Agar Hukum Tak Jadi Alat Balas Dendam Politik
-
Johan Budi Dukung Abolisi dan Amnesti Tom Lembong - Ira Puspadewi, Tapi Kritisi Untuk Hasto
-
Waspada Rob! Malam Minggu Pluit dan Marunda Masih Tergenang, BPBD DKI Jakarta Kebut Penyedotan Air
-
Habiburokhman Bela Zulhas yang Dituding Rusak Hutan hingga Bencana Sumatera: Agak Lucu Melihatnya!
-
Gebrakan Mendagri Tito untuk Geopark Disambut Baik Ahli: Kunci Sukses di Tangan Pemda
-
Darurat Kekerasan Sekolah! DPRD DKI Pastikan Perda Anti Bullying Jadi Prioritas 2026
-
Update Banjir Rob Jakarta: 17 RT Kepulaun Seribu Terdampak, 6 RT di Jakarta Utara Kembali Terendam!
-
Gelar Panggung Musikal di Sarinah, Aktivis Sebut Banjir Sumatera Tragedi Ekologis