- Modus baru yang sedang menjadi tren di kalangan jaringan narkotika; menyulap obat bius legal bernama etomidate menjadi cairan untuk rokok elektrik atau vape.
- Polisi menyebut ini adalah siasat "pintar" dari para bandar untuk mengeksploitasi celah hukum.
- Jaringan narkoba sengaja memanfaatkan etomidate karena zat tersebut belum terdaftar sebagai golongan narkotika atau psikotropika.
Suara.com - Bareskrim Polri mengungkap modus baru yang sedang menjadi tren di kalangan jaringan narkotika: menyulap obat bius legal bernama etomidate menjadi cairan untuk rokok elektrik atau vape. Polisi menyebut ini adalah siasat "pintar" dari para bandar untuk mengeksploitasi celah hukum.
Direktur Tindak Pidana Narkoba (Dirtipidnarkoba) Bareskrim Polri, Brigjen Eko Hadi Santoso, menjelaskan bahwa jaringan narkoba sengaja memanfaatkan etomidate karena zat tersebut belum terdaftar sebagai golongan narkotika atau psikotropika.
"Jadi ini modus baru, pintar mereka," ujar Eko di Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu (22/10/2025).
Eko menjelaskan, etomidate sebenarnya adalah obat bius legal yang digunakan dalam praktik medis sebagai anestesi umum. Namun, jika disalahgunakan, efeknya bisa sangat berbahaya.
"Efeknya bisa hilang kesadaran. Tahu-tahu pingsan, kejang-kejang, tergantung pada tiap orang," bebernya.
Meskipun ada celah hukum yang membuat pengguna sulit dijerat, Eko menegaskan bahwa para pengedar tidak akan lolos. Bareskrim akan menjerat mereka menggunakan Undang-Undang Kesehatan atas tuduhan mengedarkan sediaan farmasi tanpa izin edar resmi.
"Intinya adalah etomidate tetap kita tindak. Bapak Kabareskrim kemarin sudah mengeluarkan perintah untuk itu," tegas Eko.
Upaya Menutup Celah Hukum
Untuk solusi jangka panjang, Bareskrim Polri bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tengah mendorong Kementerian Kesehatan agar segera meregulasi etomidate.
Baca Juga: Polri Tangkap 51 Ribu Tersangka Narkoba! Ada Ratusan Anak-Anak Terlibat
"Kita mencoba mempersuasi pihak regulasi, dalam hal ini Kementerian Kesehatan, agar memasukkan etomidate ke dalam lampiran narkotika atau psikotropika," jelasnya.
Eko menambahkan, etomidate yang beredar saat ini mayoritas berasal dari impor, namun sudah ada pihak yang berhasil mengolahnya kembali di dalam negeri. Ia menyimpulkan fenomena ini sebagai bentuk penyalahgunaan yang dilakukan oleh orang tidak bertanggung jawab demi meraup keuntungan.
"Sebenarnya semua ini judulnya penyalahgunaan. Etomidate itu tidak salah jika digunakan dengan benar, karena itu obat bius," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Jalan Lintas Pidie Jaya - Bireuen Aceh Kembali Lumpuh Diterjang Banjir Minggu Dini Hari
-
Feminist Jakarta Serukan Negara Tanggung Jawab Atas Femisida dan Kerusakan Lingkungan
-
Bahlil dan Raja Juli Serang Balik Cak Imin Usai Suruh Taubat 3 Menteri, Pengamat: Dia Ngajak Perang!
-
Rapat Darurat Hambalang: Prabowo Ultimatum Listrik Sumatera Nyala 2 Hari, Jalur BBM Wajib Tembus
-
Prabowo Beri Hasto Amnesti, Habiburokhman: Agar Hukum Tak Jadi Alat Balas Dendam Politik
-
Johan Budi Dukung Abolisi dan Amnesti Tom Lembong - Ira Puspadewi, Tapi Kritisi Untuk Hasto
-
Waspada Rob! Malam Minggu Pluit dan Marunda Masih Tergenang, BPBD DKI Jakarta Kebut Penyedotan Air
-
Habiburokhman Bela Zulhas yang Dituding Rusak Hutan hingga Bencana Sumatera: Agak Lucu Melihatnya!
-
Gebrakan Mendagri Tito untuk Geopark Disambut Baik Ahli: Kunci Sukses di Tangan Pemda
-
Darurat Kekerasan Sekolah! DPRD DKI Pastikan Perda Anti Bullying Jadi Prioritas 2026