News / Nasional
Rabu, 22 Oktober 2025 | 23:04 WIB
Gembong narkoba jaringan internasional asal Indonesia Fredy Pratama alias Miming saat ini masih menjadi buronan. (foto dok. Polisi)
Baca 10 detik
  • Bareskrim Polri akui kesulitan menangkap Fredy Pratama yang berpindah lokasi lintas negara.
  • Fredy dikabarkan menguasai jaringan narkoba internasional di kawasan Segitiga Emas Asia Tenggara.
  • Polri bekerja sama dengan Interpol dan otoritas asing mempersempit ruang gerak Fredy Pratama.

Suara.com - Bareskrim Polri akui masih menghadapi kesulitan besar dalam memburu gembong narkoba internasional Fredy Pratama.

Salah satu hambatan utamanya adalah karena buronan kelas kakap itu terus berpindah lokasi dan beroperasi lintas negara, sehingga menyulitkan pelacakan aparat penegak hukum.

Direktur Tindak Pidana Narkoba (Dirtipidnarkoba) Bareskrim Polri Brigjen Eko Hadi Santoso mengatakan bahwa pihaknya hingga kini terus melakukan pengejaran terhadap Fredy, meskipun dihadapkan pada berbagai kendala teknis dan geografis.

"Kalau nggak ada kendala, sudah kena itu dari kemarin. Kendala utamanya, yang dikejar lari-lari, pindah-pindah sana-sini,”
ujar Eko di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu (22/10/2025).

Untuk mempersempit ruang gerak Fredy, Bareskrim Polri menggandeng Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter).

Kolaborasi juga dilakukan bersama Interpol dan sejumlah otoritas luar negeri yang memiliki yurisdiksi di kawasan persembunyian Fredy.

"Hubinter bekerja sama dengan Interpol dan lain-lain. Karena orangnya tidak ada di wilayah hukum kita," kata Eko.

Diduga Kuasai Segitiga Emas

Fredy diketahui merupakan warga negara Indonesia asal Kalimantan Selatan yang telah meninggalkan Indonesia sejak 2014.

Baca Juga: Sudah Ditangkap? Misteri Hilangnya Nama Gembong Narkoba Fredy Pratama dari Situs Interpol

Setelah menikah dengan seorang wanita asal Thailand, ia diduga mengendalikan jaringan narkoba internasional di kawasan Segitiga Emas (Golden Triangle) — wilayah strategis yang meliputi sebagian Myanmar, China, Laos, dan Thailand — yang selama puluhan tahun dikenal sebagai salah satu pusat peredaran narkotika terbesar di dunia.

Dalam pelariannya, pria berusia sekitar 40 tahun itu memiliki banyak nama samaran dan alias untuk menyamarkan identitasnya. Beberapa di antaranya yakni The Secret, Airbag, Mojopahit, hingga Casanova.

Load More