-
Aqua didirikan oleh pengusaha Indonesia, Tirto Utomo, tahun 1973.
-
Popularitasnya berawal dari para pekerja proyek Tol Jagorawi.
-
Kini saham mayoritasnya dimiliki oleh perusahaan Perancis, Danone.
Suara.com - Brand air mineral Aqua tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial, imbas konten YouTube Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi yang menyoroti sumber air Aqua ternyata berasal dari dalam tanah, bukan mata air permukaan.
Di tengah sorotan ini, mungkin banyak yang kembali penasaran asal-usul Aqua sebagai salah satu brand air mineral terbesar di Indonesia.
Faktanya di balik citra globalnya, Aqua memiliki akar yang 100 persen murni Indonesia.
Pelopor Air Mineral Asli Indonesia
Mungkin banyak yang belum tahu, Aqua merupakan pelopor air minum dalam kemasan (AMDK) di Tanah Air yang lahir dari visi seorang pengusaha asli Indonesia, mendiang Tirto Utomo.
Pada tahun 1973, Tirto Utomo mendirikan perusahaan bernama PT Golden Mississippi.
Pabrik pertamanya pun dibangun di Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat.
Visinya membangun perusahaan ini pun sangat sederhana, yakni menyediakan air minum yang higienis dan berkualitas bagi masyarakat Indonesia.
Artinya, Aqua adalah produk yang lahir di Indonesia, oleh orang Indonesia, dan untuk Indonesia.
Baca Juga: Ini Jadwal Sidang Cerai Raisa dan Hamish Daud
Sejak awal, produk ini telah menjadi bagian dari perjalanan bangsa selama lebih dari 50 tahun.
Awalnya Dianggap Aneh, tapi Akhirnya Laris Berkat Proyek Tol Jagorawi
Pada era 1970-an, gagasan menjual air putih dalam botol dianggap tidak lazim dan justru dipandang aneh.
Saat itu, masyarakat terbiasa mengonsumsi air tanah yang direbus sendiri. Namun, hal itu yang membuat Tirto Utomo melihat peluang.
Dilansir dari laman resmi perusahaan, produk pertama Aqua diluncurkan pada tahun 1974 dalam kemasan botol kaca 950 ml dengan harga Rp 75 per botol.
Momentum emas datang saat pembangunan Tol Jagorawi yang melibatkan banyak kontraktor asing dari Hyundai, Korea Selatan.
Berita Terkait
-
Miris! Dedi Mulyadi Temukan Supir Truk Aqua Sudah Sepuh, Digaji Rp125 Ribu
-
Jawab Keraguan Publik, Aqua Rilis Video Animasi Terbentuknya Air Mineral Aqua dari Dalam Tanah
-
Sejarah Panjang Berdirinya Aqua: Jadi AMDK Pertama di Indonesia tapi Kini Keasliannya Dipertanyakan
-
Imbas Konten Dedi Mulyadi, Aqua Didesak Ganti Logo Gunung Jadi Sumur
-
Soal Polemik Sumber Air Aqua dari Sumur Bor, DPR Buka Peluang Panggil Petinggi Danone
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 5 Sepatu Lari Rp300 Ribuan di Sports Station, Promo Akhir Tahun
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
Aksi 4 Ekor Gajah di Pidie Jaya, Jadi 'Kuli Panggul' Sekaligus Penyembuh Trauma
-
Legislator DPR Desak Revisi UU ITE: Sikat Buzzer Destruktif Tanpa Perlu Laporan Publik!
-
Lawatan ke Islamabad, 6 Jet Tempur Sambut Kedatangan Prabowo di Langit Pakistan
-
Kemensos Wisuda 133 Masyarakat yang Dianggap Naik Kelas Ekonomi, Tak Lagi Dapat Bansos Tahun Depan
-
27 Sampel Kayu Jadi Kunci: Bareskrim Sisir Hulu Sungai Garoga, Jejak PT TBS Terendus di Banjir Sumut
-
Kerugian Negara Ditaksir Rp2,1 T, Nadiem Cs Segera Jalani Persidangan
-
Gebrakan KemenHAM di Musrenbang 2025: Pembangunan Wajib Berbasis HAM, Tak Cuma Kejar Angka
-
LBH PBNU 'Sentil' Gus Nadir: Marwah Apa Jika Syuriah Cacat Prosedur dan Abaikan Kiai Sepuh?
-
Tok! DPR Sahkan Prolegnas Prioritas 2026: Enam RUU Dicabut, RUU Penyadapan Masuk Daftar
-
Sentil Ulah Bupati Aceh Selatan Umrah Saat Bencana, Puan: Harusnya Kepala Daerah Punya Empati