News / Nasional
Senin, 27 Oktober 2025 | 11:35 WIB
Foto sebagai ILUSTRASI: Sejumlah relawan pendukung Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menggeruduk Bareskrim Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (9/10/2925). (Suara.com/M. Yasir)
Baca 10 detik
  • Waketum Jokowi Mania, Andi Azwan, meminta relawan melabeli pihak yang menuding ijazah Jokowi palsu sebagai "teroris" dan menyerukan untuk menangkap mereka
  • Organ relawan Jokowi dan Prabowo-Gibran merapatkan barisan untuk melawan isu ijazah palsu dan menegaskan dukungan penuh terhadap pemerintahan saat ini
  • Jokowi secara langsung memberikan pesan kepada Projo untuk solid mendukung pemerintah Prabowo-Gibran dan mengonfirmasi kehadirannya bersama Prabowo di Kongres III Projo

Suara.com - Polemik ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) memasuki babak baru yang lebih panas setelah Wakil Ketua Umum Relawan Jokowi Mania, Andi Azwan, melontarkan pernyataan kontroversial. Ia menyerukan agar para penuding ijazah Jokowi palsu dilabeli sebagai teroris.

Pernyataan keras ini disampaikan Andi Azwan dalam Forum Group Discussion (FGD) yang diadakan oleh Rumah Juang 2 dan dihadiri puluhan organ relawan pendukung Jokowi serta Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Cilandak Timur, Jakarta Selatan, Minggu (26/10/2025).

Di hadapan para relawan, Andi meminta seluruh barisan pendukung untuk meyakini sepenuhnya keaslian ijazah Jokowi dan aktif melawan narasi sebaliknya, yang salah satunya terus disuarakan oleh kubu Roy Suryo.

"Dari perjuangan kita ini, yakinlah bahwasanya ijazahnya itu adalah asli. Jangan ada keraguan dalam diri kita bahwa ijazahnya itu palsu," ujar Andi.

"Jangan sama sekali ada keraguan dalam diri kita. Perjuangan kita terus untuk mengumandangkan hal itu," tegasnya.

Puncak orasinya terjadi ketika ia mengobarkan semangat untuk melawan fitnah dengan seruan yang mengejutkan, mengaitkan tudingan tersebut dengan terorisme.

"Apakah kita ini setuju kita ini relawan Prabowo, Gibran, Jokowi? Setuju kah? (Setuju) Tangkap teroris? (Tangkap)," kata Andi yang disambut teriakan gemuruh dari para relawan yang hadir.

Sementara itu, konsolidasi di antara organ relawan terus menguat. Secara terpisah, Ketua Umum DPP Projo, Budi Arie Setiadi, bertemu langsung dengan Jokowi di kediamannya di Solo, Jawa Tengah, Jumat (24/10/2025).

Menurut Budi Arie, Jokowi berpesan agar Projo solid secara organisasi dan gerakan untuk mendukung penuh pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Juga: Polemik Ijazah Jokowi Masih Bergulir, Pakar Hukum Ungkap Fakta Soal Intervensi Politik

“Projo dari awal memang termasuk pendukung utama Pemerintahan Prabowo-Gibran, bahkan sejak awal menjelang Pilpres 2024,” ujar Budi Arie.

Dalam pertemuan itu, Projo sekaligus mengundang Jokowi untuk hadir dalam Kongres III Projo yang akan digelar di Jakarta pada 1-2 November 2025.

"Pak Jokowi tadi sudah menyatakan bersedia hadir dalam kongres nanti. Beliau kan Ketua Dewan Pembina Projo,“ katanya.

Budi Arie menambahkan, Presiden Prabowo Subianto juga dijadwalkan akan hadir dalam kongres tersebut, menandakan soliditas dukungan dari hulu ke hilir.

Sekretaris Jenderal Projo, Handoko, menegaskan bahwa arahan Jokowi sebagai Ketua Dewan Pembina adalah agar Projo terus mengakar di tengah rakyat.

“Rakyat adalah kekuatan utama," ujarnya.

Load More