News / Nasional
Selasa, 28 Oktober 2025 | 15:07 WIB
Indonesia Bawa Pesan Toleransi di Roma: Menag Nasaruddin Umar Hadiri Forum Perdamaian Dunia (Dok. Istimewa)
Baca 10 detik
  • Menag Nasaruddin Umar hadiri International Meeting for Peace di Roma, menegaskan peran Indonesia dalam dialog lintas iman.
  • Ia berbicara di sesi “Remembering Pope Francis”, mengenang warisan kemanusiaan dan kerja sama lintas agama.
  • Nasaruddin tekankan semangat Bhinneka Tunggal Ika dan toleransi, tercermin lewat Terowongan Silaturahim Istiqlal–Katedral.

Suara.com - Roma kembali menjadi pusat perhatian dunia pada Minggu (26/10) waktu setempat. Di Auditorium Parco della Musica, ribuan tokoh lintas agama, akademisi, dan pemimpin dunia berkumpul dalam International Meeting for Peace 2025 yang diinisiasi oleh Komunitas Sant’Egidio. 

Di antara tamu kehormatan itu, hadir Menteri Agama Republik Indonesia sekaligus Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, M.A.

Dalam pembukaan yang berlangsung khidmat, Menag Nasaruddin duduk berdampingan dengan Presiden Italia Sergio Mattarella dan Ratu Belgia Mathilde.

Sebuah simbol kuat kehadiran Indonesia di panggung diplomasi kemanusiaan dunia, bukan sekadar sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar, tetapi juga sebagai penggerak dialog lintas iman dan perdamaian global.

“Daring Peace”: Berani Mewujudkan Perdamaian

Forum tahun ini mengusung tema “Daring Peace” atau Berani Mewujudkan Perdamaian, sebuah ajakan agar bangsa-bangsa tidak hanya berbicara tentang damai, tetapi berani bertindak untuk menciptakannya. 

Lebih dari 10.000 peserta dari berbagai negara hadir, termasuk tokoh-tokoh penting seperti Kardinal Pietro Parolin dari Vatikan, Grand Syeikh Al-Azhar Ahmed Al-Tayyeb, hingga penyintas bom atom Hiroshima, Kondo Koko.

Dalam suasana penuh empati dan refleksi, para pemimpin lintas iman sepakat bahwa perdamaian global hanya bisa dicapai melalui keberanian untuk memahami dan menghargai perbedaan.

Mengenang Paus Fransiskus dan Warisan Kemanusiaan

Baca Juga: Bak Kapten Tim! Pernyataan Berkelas Jay Idzes Usai Sassuolo Dikalahkan AS Roma

Menag Nasaruddin dijadwalkan menjadi pembicara pada sesi bertema “Remembering Pope Francis” (Mengenang Paus Fransiskus) pada Senin (27/10) sore waktu Roma. 

Ia akan membahas warisan kemanusiaan Paus Fransiskus yang terus hidup dalam upaya memperkuat solidaritas global dan dialog antaragama.

Bagi Nasaruddin Umar, kenangan akan Paus Fransiskus bukan sekadar diplomasi antariman, tetapi kisah persaudaraan yang sangat pribadi. 

Pada September 2024, Masjid Istiqlal menjadi salah satu tujuan kunjungan terakhir Paus sebelum wafat. Di sana, keduanya menandatangani Deklarasi Istiqlal, sebuah komitmen bersama untuk memperjuangkan kemanusiaan, melestarikan lingkungan, dan menjaga harmoni di tengah perbedaan.

Bhinneka Tunggal Ika di Panggung Dunia

Dalam setiap kesempatan internasional, Menag Nasaruddin kerap menekankan filosofi Bhinneka Tunggal Ika sebagai dasar perdamaian dunia.

Load More