-
Video anggota DPRD Langkat, M. Rizki Rifai, berpesta di kapal mewah di Danau Toba viral dan menuai sorotan publik.
-
Aksi tersebut dinilai tidak pantas dan bertentangan dengan larangan DPP PAN soal gaya hidup mewah dan pesta hura-hura.
-
Rizki membantah tuduhan itu dan menegaskan ia hanya menghadiri acara resmi komunitas IQOS sebagai undangan.
Instruksi ini dibuat agar para kader lebih peka terhadap kondisi sosial masyarakat.
Video pesta di kapal mewah ini pun dianggap sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap arahan partainya sendiri.
4. Klarifikasi Sang Anggota DPRD
Menanggapi kehebohan yang terjadi, M. Rizki Rifai akhirnya angkat bicara. Ia membantah bahwa acara tersebut adalah pesta pribadi yang liar.
Menurutnya, kegiatan itu adalah event resmi yang diselenggarakan oleh komunitas IQOS di Danau Toba. Ia hadir dalam kapasitasnya sebagai anggota komunitas yang menerima undangan resmi.
"Saya diundang IQOS di Danau Toba. Mereka mengadakan event di atas Kapal Pinisi. Jadi bukan acara pribadi atau hiburan bebas seperti yang diberitakan,” tegasnya.
5. Fakta di Balik Acara
Rifai memberikan rincian lebih lanjut untuk meluruskan kesalahpahaman. Ia menjelaskan bahwa seluruh fasilitas, termasuk kapal, disediakan oleh penyelenggara dan bersifat gratis bagi anggota komunitas.
Ia juga menyebutkan bahwa acara tersebut hanya berlangsung satu hari pada 20 September 2025.
Baca Juga: Viral! Pemancing Dapat Ikan Mas Jumbo di Danau Toba Tapi Tak Boleh Dibawa Pulang, Ada Apa?
“Kami datang beramai-ramai naik mobil Toyota Hiace. Tidak menginap, dan langsung pulang hari itu juga,” tambahnya.
Ia berharap masyarakat tidak menilai sepihak berdasarkan potongan video dan siap memberikan klarifikasi resmi jika diperlukan.
Kisah video viral M. Rizki Rifai di Danau Toba menjadi cerminan sempurna dari tantangan seorang pejabat publik di zaman modern.
Di satu sisi, ada tuntutan untuk menjaga citra dan kesederhanaan. Di sisi lain, ada klarifikasi yang mencoba meluruskan konteks.
Berita Terkait
-
Viral! Pemancing Dapat Ikan Mas Jumbo di Danau Toba Tapi Tak Boleh Dibawa Pulang, Ada Apa?
-
3 Hidden Gem di Sumatera Utara: Cocok Buat Pelarian Singkat dari Rutinitas
-
Rp14,6 Triliun APBD DKI 'Tidur' di Bank, Anggota DPRD Curiga: Ada Apa?
-
Belum Tahan Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi karena Alasan Sakit, KPK: Sakitnya Menular atau Tidak?
-
KPK Belum Tahan Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi, Alasan Kesehatan Jadi Pertimbangan
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
Terkini
-
Luhut Bakal Diperiksa Terkait Skandal Korupsi Kereta Whoosh? KPK Bilang Begini
-
Kasus Fitnah Azizah Salsha Naik Penyidikan, YouTuber ResbobbBigmo Terancam Jadi Tersangka?
-
Cak Imin Ingatkan Masyarakat: Jangan Bekerja ke Luar Negeri Sebelum Benar-benar Siap
-
Menko Cak Imin Beri Sinyal Minta Anggaran Pemberdayaan Masyarakat Naik Jadi Rp 1.000 Triliun
-
Pagi Mencekam di Tanah Abang, Pengacara Tumbang Ditembak Pria Misterius
-
Kasus Fitnah Azizah Salsha Naik Penyidikan, Youtuber Resbobb dan Bigmo Sudah Tersangka?
-
Skandal Korupsi 'THR' di OKU 'Beranak-pinak', Giliran Pimpinan dan Anggota DPRD Jadi Tersangka
-
Lempar 'Bom' di Medsos soal 'Ramai dan Sunyi', Dasco: Nah Pada Kepo ya
-
KPK Usut Dugaan Markup Proyek Whoosh, PDIP: Bu Mega Sudah Ingatkan Sejak 2015
-
Sebut Kereta Whoosh buat Investasi Sosial, Profesor Ini Sindir Jokowi: Makanya Kuliah yang Benar