- Roy Suryo memprediksi rumah pensiun mewah Jokowi yang dibiayai negara hanya akan menjadi tempat berkumpul para relawan pendukungnya, yang ia sebut sebagai "Termul"
- Jokowi membantah akan menempati rumah tersebut, menyatakan akan tetap tinggal di kediaman lamanya di Solo, dan berencana menjadikan rumah pensiun itu sebagai ruang publik untuk pertemuan
- Rumah pensiun ini dibangun di atas lahan seluas 12.000 meter persegi di lokasi strategis Colomadu, dengan nilai tanah saja diperkirakan mencapai Rp 120 miliar, dan pembangunannya sudah hampir selesai
Suara.com - Pembangunan rumah pensiun mewah untuk Joko Widodo (Jokowi) di Colomadu, Karanganyar, yang hampir rampung memicu polemik tajam. Pakar telematika, Roy Suryo, melontarkan sindiran pedas bahwa fasilitas negara senilai ratusan miliar rupiah itu pada akhirnya hanya akan menjadi markas bagi para relawan pendukung Jokowi.
Roy Suryo bahkan menggunakan istilah peyoratif "Termul" atau "Ternak Mulyono" untuk menyebut para pendukung tersebut. Menurutnya, rumah megah itu tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya, melainkan hanya sebagai tempat berkumpul para relawan.
"Saya bisa pastikan, nanti kalau sudah diresmikan, [rumah] itu hanya akan menjadi ajang kongkow-kongkow (kumpul-kumpul/nongkrong) para termul yang ada di sana," kata Roy Suryo, dikutip dari tayangan yang diunggah di kanal YouTube Langkah Update pada Senin (27/10/2025).
Istilah "Termul" sendiri merujuk pada nama kecil Jokowi, yakni Mulyono. Jokowi pernah menjelaskan bahwa namanya diganti karena ia sering sakit-sakitan saat kecil. "Saya waktu kecil kan nggak ngerti nama saya siapa. Yang jelas, seinget saya, nama kecil saat itu Mulyono," ucap Jokowi, dikutip dari kanal YouTube Kompas.com, Minggu (24/5/2025).
Lebih lanjut, Roy Suryo menduga para relawan tersebut akan dibiayai oleh uang negara saat berkumpul di rumah pensiun itu. "Mereka datang tiap hari didatangkan kemudian makan minum di sana. Siapa yang membiayai makan minum? Uang kita, uang rakyat," kata Roy.
Jokowi: "Tetap di Rumah Lama"
Menanggapi berbagai spekulasi, Jokowi justru menegaskan dirinya tidak akan menempati rumah pensiun tersebut. Ia mengaku akan tetap tinggal di kediaman lamanya di kawasan Sumber, Solo, yang meskipun lebih kecil, membuatnya merasa lebih nyaman.
"Tetap di rumah lama, sudah punya rumah kok," kata Jokowi kepada awak media, Senin (27/10/2025), dilansir TribunSolo.com. “Kita sudah punya rumah. Meskipun kecil, apa pun bentuknya tetap senang di rumah lama.”
Jokowi menjelaskan, rumah pensiun dari negara itu kemungkinan besar akan dialihfungsikan menjadi ruang publik. Ia membuka opsi untuk menggunakannya sebagai lokasi pertemuan atau tempat menerima tamu, bukan sebagai domisili tetap.
Baca Juga: Akhir Pekan Ini Relawan Projo Gelar di Jakarta, Fokus Dukung Pemerintahan Prabowo Gibran?
"Ya bisa saja dipakai untuk pertemuan-pertemuan atau menerima tamu. Bisa saja [dibuka untuk publik]. Enggak pindah domisili. Tetap di Sumber," imbuh Jokowi.
Fakta Rumah Mewah di Lokasi Strategis
Rumah pensiun Jokowi ini berdiri di atas lahan seluas 12.000 meter persegi di Desa Blulukan, Colomadu. Menurut Kepala Desa Blulukan, Slamet Wiyono, harga tanah di kawasan tersebut sangat tinggi, mencapai Rp10 juta hingga Rp15 juta per meter persegi. Dengan luas tersebut, nilai tanahnya saja ditaksir mencapai Rp 120 miliar.
“Luas tanah 12.000 meter persegi atau 4 patok dengan harga tanah mencapai Rp10 juta lebih per meter. Kawasan di atas 10 juta per meter. Beberapa pemilik sudah menawarkan Rp 15 juta,” kata Slamet, dikutip Selasa (21/10/2025).
Lokasinya sangat strategis, berada di Jalan Adi Sumarmo, jalur utama yang menghubungkan Karanganyar dan Solo. Hingga pekan ketiga Oktober 2025, progres pembangunannya sudah memasuki tahap akhir.
“Kalau progres saat ini masih tahap finishing. Masih ada kegiatan keluar masuk pekerja. Sebatas pengetahuan kami seperti itu untuk finishingnya. Paling 90-95 persen untuk bangunan utama,” tutur Slamet.
Berita Terkait
-
Sedang Gempar, Amien Rais Kritik Jokowi dan Luhut soal 'Proyek Busuk Whoosh'
-
Bobby Nasution Kirim Virtual Gift 'DBoss' untuk Peserta D'Academy 7, Harganya Fantastis!
-
Jokowi Sebut Utang Whoosh sebagai Investasi Sosial, DPR Tuntut Akuntabilitas
-
Akhir Pekan Ini Relawan Projo Gelar di Jakarta, Fokus Dukung Pemerintahan Prabowo Gibran?
-
Setahun Pasca-Jokowi: Rakyat Curigai 'Nyawa Busuk' dan Potensi Kejahatan dalam Kebijakan Masa Lalu!
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
Terkini
-
Antisipasi Angin Kencang, Pramono Instruksikan Pangkas Pohon Tua di Jakarta
-
Jenguk Siswa dan Guru Korban Insiden Mobil SPPG, Prabowo: Cepat Sembuh Ya
-
LAZ Al Azhar dan Jaringan Sekolah YPI Gerak Cepat Pulihkan Sumatera Pasca Bencana
-
Masuk Dakwaan, 80 Konten Instagram Ini Jadi Senjata Jaksa Jerat Aktivis Delpedro Marhaen Cs
-
Badan Gizi Nasional Dorong UMKM dan Masyarakat Lokal Jadi Tulang Punggung Program MBG
-
58 Layanan Masyarakat Diusulkan Dicoret dari Keterlibatan Polri, Ada Pembuatan SIM Hingga SKCK
-
Anggota DPR Dorong Satgas Pascabencana Sumatera Bekerja Cepat: Jangan Sekadar Rapat!
-
Jakarta Kebakaran Lagi, 10 Warung di Kalideres Ludes Terbakar
-
Pemprov Aceh Surati PBB Minta Bantuan, Komisi II DPR: Tak Usah Diperdebatkan
-
Terungkap, Ada Nama Kakak Najwa Shihab di Grup Mas Menteri Core Team Nadiem Makarim