News / Nasional
Jum'at, 31 Oktober 2025 | 11:03 WIB
Sena si ASN digital dari DPD RI. (TikTok)
Baca 10 detik
  • Vtuber Sena dari DPD RI menuai kritik publik karena visualnya dianggap tidak etis.

  • DPD RI menjelaskan Sena adalah proyek pribadi CPNS untuk Latsar tanpa menggunakan anggaran negara.

  • DPD RI menerima masukan publik dan berkomitmen melakukan perbaikan serta pembinaan di masa depan.

Suara.com - Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI memberikan klarifikasi terkait kemunculan virtual youtuber atau Vtuber bernama Sena yang viral dan menuai kritik di media sosial. Visual karakter Sena dinilai sebagian masyarakat tidak pantas untuk representasi lembaga negara.

Sebelumnya, DPD RI memperkenalkan Sena sebagai ASN digital melalui video di akun media sosial resmi mereka. Karakter perempuan berusia 21 tahun ini direncanakan untuk menyampaikan informasi seputar DPD RI.

Namun, kemunculannya dengan visual yang dianggap terlalu modern dan seksi—meski mengenakan pakaian tertutup—menuai beragam komentar negatif. Sejumlah warganet juga mempertanyakan anggaran yang digunakan untuk pembuatan karakter tersebut. Video perkenalan Sena kini telah dihapus dari akun media sosial DPD RI.

Klarifikasi Resmi DPD RI

Kepala Biro Protokol, Humas, dan Media Setjen DPD RI, Mahyu Darma, menjelaskan bahwa Vtuber Sena bukanlah proyek resmi lembaga yang menggunakan anggaran negara.

"Produk tersebut merupakan laporan aktualisasi seorang Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang sedang mengikuti Latihan Dasar (Latsar). Ini adalah proyek pribadi untuk meraih kelulusan," ujar Mahyu kepada wartawan, Jumat (31/10/2025).

Menurutnya, proyek ini merupakan kegiatan nyata di unit kerja CPNS tersebut, yaitu Bagian Humas. Mahyu mengakui, meski tujuannya positif untuk menjangkau audiens muda, eksekusinya memerlukan bimbingan lebih lanjut.

“Maksudnya baik, untuk menjembatani komunikasi dengan audiens muda. Namun, dalam pelaksanaannya memang perlu pembinaan agar lebih baik dan bisa diterima masyarakat,” tambahnya.

Pihak DPD RI berkomitmen untuk membina para calon ASN agar dapat beradaptasi dengan zaman tanpa mengesampingkan nilai etika dan kesopanan. Mahyu juga menyampaikan terima kasih atas kritik dan masukan dari masyarakat.

Baca Juga: Ketua DPD: GKR Emas Buktikan Pena Juga Bisa Jadi Alat Perjuangan Politik

"Kami ucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah mengingatkan. Ini menjadi bahan koreksi untuk perbaikan ke depannya,” pungkasnya.

Load More