- Roy Suryo mengkritik keras kegiatan memancing yang melibatkan Wapres Gibran Rakabuming Raka dalam peringatan Sumpah Pemuda
- Menurut Roy, peringatan Sumpah Pemuda seharusnya selaras dengan tema resmi “Pemuda-Pemudi Bergerak Indonesia Bersatu”
- Istilah “membagongkan” yang digunakan Roy Suryo menggambarkan kekecewaan dan keheranannya
Suara.com - Pakar Telematika, Roy Suryo, menyampaikan kritik pedas terkait perayaan Sumpah Pemuda yang melibatkan Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka, dalam sebuah kegiatan memancing.
Dalam pernyataannya di kanal YouTube Forum Keadilan TV, Roy Suryo secara terang-terangan mengungkapkan keheranannya atas pilihan kegiatan tersebut.
"Saya terus terang begitu baca itu, kita tidak mengecilkan arti kegiatan mancing, cuma peringatan 97 tahun Sumpah Pemuda kok yang dipilih yang itu," ujar Roy Suryo, mempertanyakan relevansi acara memancing dengan semangat Sumpah Pemuda.
Menurut Roy Suryo, seharusnya ada pemahaman lebih lanjut mengenai tema besar yang selalu diusung oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) setiap tahunnya.
"Sebenarnya kalau Wapres ini tahu, kan selalu setiap tahun itu Kementerian Pemuda dan Olahraga itu pasti selalu punya tema besar," tambahnya.
Ia menjelaskan bahwa tema Sumpah Pemuda kali ini adalah "Pemuda-Pemudi Bergerak Indonesia Bersatu".
Roy Suryo kemudian secara lugas mengaitkan tema tersebut dengan kegiatan yang dilakukan Gibran.
"Nah, sekarang apa hubungannya dengan mancing?" tanyanya retoris.
Roy Suryo ungkapan kekecewaan yang kuat terhadap apa yang dilakukan Gibran.
Baca Juga: Rumah Pensiun Jokowi Rp120 Miliar Bakal Jadi Markas Termul? Roy Suryo Sindir Keras
"Apa yang dilakukan oleh Gibran ini sungguh membagongkan. Bukan membanggakan tapi membagongkan," pungkasnya, menggunakan istilah "membagongkan" untuk menggambarkan rasa terkejut dan tidak sependapat dengan pilihan kegiatan tersebut.
Kritik Roy Suryo ini membuka diskusi mengenai bagaimana peringatan hari-hari besar nasional seharusnya dimaknai dan dirayakan, khususnya oleh seorang Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka.
Reporter: Safelia Putri
Berita Terkait
-
Rumah Pensiun Jokowi Rp120 Miliar Bakal Jadi Markas Termul? Roy Suryo Sindir Keras
-
Sumpah Pemuda di Era Globalisasi, Jati Diri Bangsa Terancam?
-
Prabowo di Hari Sumpah Pemuda: Jangan Takut Bermimpi Besar, Indonesia Tak Akan Pernah Kalah!
-
'Spill' Blueprint Gen Z Ideal Versi Megawati: Cerdas, Melek Politik, dan Merawat Bumi
-
28 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 Oktober: Klaim 60.000 Token dan 9.500 Gems di Hari Sumpah Pemuda
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
Terkini
-
Pakar UGM: Hunian Tetap Korban Bencana di Sumatra Harus Dibangun di Zona Aman
-
Bayar Mahal Setara Gaji Bulanan, Penggemar Lionel Messi Mengamuk di Stadion Salt Lake India
-
Bersenjata Tajam hingga Alat Setrum, 15 WNA China Serang TNI di Kawasan Tambang Emas Ketapang
-
UMP 2026 Diumumkan Hari Ini? Menaker Kasih Bocoran:Insya Allah Menggembirakan
-
Prabowo Mau Menhut Tak Ragu Cabut Izin Pemanfaatan Hutan, Butuh Bantuan Minta ke TNI-Polri
-
Nadiem Makarim Dirawat di RS Saat Sidang Perdana, Apa Keputusan Hakim?
-
BGN Minta Kepala SPPG Awasi Ketat Proses Memasak dan Distribusi MBG
-
Tangkal Hoaks, Polda Metro Jaya dan FWP Gelar Uji Kompetensi Wartawan
-
Menko Usul WFA Nasional 2931 Desember 2025 untuk Dukung Mobilitas Nataru
-
Dana Kampanye Jadi Celah Korupsi, Pakar Sebut Pilkada Tak Langsung Tak Efektif