- Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memastikan penanganan banjir di Jakarta bisa dilakukan kurang dari satu hari dengan sistem pengendalian yang terus diperkuat.
 - Pemprov DKI menyiapkan berbagai langkah teknis seperti pengerukan sungai, penambahan pompa, hingga pembangunan rumah pompa dan pintu air baru.
 - Selain itu, Pramono juga membentuk Pasukan Pelangi untuk mempercepat respons di lapangan selama musim hujan dan potensi cuaca ekstrem.
 
Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menargetkan banjir di ibu kota bisa surut dalam waktu kurang dari sehari. Target tersebut disampaikan usai memimpin apel dan simulasi kesiapsiagaan menghadapi musim penghujan di Ruang Limpah Sungai Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (4/11).
Pramono mengakui, Jakarta hingga kini belum sepenuhnya bebas dari ancaman banjir. Menurutnya, ada tiga faktor utama yang membuat banjir di ibu kota masih sulit dihindari.
"Ada tiga faktor. Yang pertama adalah banjir kiriman, yang kedua hujan lokal, yang ketiga adalah air rob. Kalau itu tiga-tiganya terjadi, pasti permukaan air akan sempat (naik dan banjir) seperti pada waktu awal-awal pemerintahan saya," ujar Pramono.
Kendati begitu, Pramono memastikan Pemprov DKI terus memperkuat sistem pengendalian banjir selama musim hujan yang diprediksi berlangsung hingga awal tahun 2026. Ia optimistis, dengan kesiapan saat ini, banjir yang terjadi di Jakarta bisa ditangani dengan cepat.
"Mudah-mudahan kalau toh terjadi, misalnya bersamaan antara banjir kiriman, banjir lokal, dan juga air robnya naik, pasti penanganannya mudah-mudahan enggak lebih dari 1 hari. Dan yang terakhir kemarin pengalaman kami, penanganannya sekitar 6 jam," kata Pramono.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya memprediksi curah hujan tinggi akan melanda wilayah Jakarta dan sekitarnya mulai November 2025 hingga Februari 2026. Menanggapi hal itu, Pramono menegaskan, persiapan sejak dini harus dilakukan agar tak terjadi keterlambatan penanganan seperti di masa lalu.
Menurutnya, sistem pengendalian banjir di Jakarta saat ini berjalan cukup baik, meski beberapa titik sempat terdampak akibat tanggul jebol. Pramono pun menegaskan, antisipasi tidak bisa berhenti karena secara geografis Jakarta memang rentan terhadap banjir.
"Limpasan dari wilayah Bogor, Depok, dan Puncak diperkirakan meningkat signifikan dengan potensi curah hujan di atas 500 mm per bulan. Selain itu, fenomena pasang maksimum air laut yang bertepatan dengan fase bulan purnama dan perige berpotensi menimbulkan banjir rob di kawasan pesisir utara Jakarta," jelasnya.
Untuk memperkuat sistem pengendalian air, Pemprov DKI telah menyiapkan sejumlah langkah teknis. Di antaranya pengerukan di 1.803 titik sungai dan waduk dengan total volume 721.243 meter kubik, penyiapan 560 pompa stasioner di 191 lokasi, serta 627 pompa mobile yang tersebar di lima wilayah administrasi.
Baca Juga: Prediksi Cuaca Hari Ini 4 November 2025: Awal Musim Hujan dan Potensi Hujan
Selain itu, Pemprov DKI juga tengah membangun tujuh rumah pompa dan pintu air baru untuk mengantisipasi banjir rob. Penerapan nature-based solution juga dilakukan melalui pembangunan waduk, situ, dan embung.
Sementara itu, penebangan serta penopingan terhadap 62.161 pohon berisiko tumbang telah diselesaikan hingga awal November.
Untuk memperkuat respon cepat di lapangan, Pramono membentuk Pasukan Pelangi — tim lintas dinas yang bertugas memantau dan menangani genangan maupun dampak cuaca ekstrem di seluruh wilayah Jakarta.
Ia menekankan, kesiapsiagaan menghadapi musim penghujan tidak hanya bergantung pada kesiapan peralatan dan infrastruktur, tetapi juga kolaborasi antarlembaga dan kedisiplinan aparat di lapangan.
"Untuk itu, saya meminta agar lakukan peremajaan pohon tua di titik-titik rawan, pastikan semua pompa dan pintu air berfungsi optimal, serta lakukan rencana operasi modifikasi cuaca bersama pemerintah pusat pada tanggal antara 5 sampai dengan 10 November 2025," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 
Terkini
- 
            
              Detik-detik Kecelakaan KA Bangunkarta di Prambanan Sleman: Tiga Orang Tewas
 - 
            
              Soal Polemik Whoosh, Puan: Jangan Terjadi Kerugian Negara Berlarut-larut
 - 
            
              Kena OTT, Gubernur Riau Abdul Wahid Masih Jalani Pemeriksaan di Gedung KPK
 - 
            
              Penguasa Orba Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan, Puan Maharani Ungkit Rekam Jejak Soeharto, Mengapa?
 - 
            
              Projo Siap Hapus Logo Jokowi, Gibran Santai: Itu Keputusan Tepat
 - 
            
              Geger Gubernur Riau Kena OTT KPK, Puan Maharani Beri Peringatan Keras: Semua Mawas Diri
 - 
            
              Jakarta Waspada! Inflasi Oktober Meroket: Harga Emas, Cabai, dan Beras Jadi Biang Kerok?
 - 
            
              UAS Turun Gunung Luruskan Berita OTT Gubernur Riau: Itu yang Betul
 - 
            
              Yakin Kader Tak Terlibat? Ini Dalih PKB Belum Ambil Sikap usai KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
 - 
            
              Utang Whoosh Aman? Prabowo Pasang Badan, Minta Publik Jangan Panik!